Dengan perasaan masih kesal karena pesan sebelumnya, tetapi tiba-tiba wajah Tae cerah seperti matahari di dunia Teletubbies yang terus saja tersenyum padahal gak ada yang lucu. Kenapa wajah Tae mendadak senyum seperti orang gila yang ada di perempatan lampu merah? -eh bentar, biasanya yang di perempatan lampu merah itu akang-akang yang bergaun pendek dan lupa cukur bulu kaki dan bulu ketiak, dengan suara yang ngebass dan dipaksa untuk manjah cantiq.
Lupakan.
Tae tersenyum bahagia itu apalagi alasannya kalau bukan Tee akhirnya mengirimkannya pesan singkat yang membuat Tae dag-dig-dug, gemetaran san hampir jantungan. Untung aja gak ayan duluan sebelum buka pesan singkat itu. "Eh sayangnya babang yang ngirim pesan." Tae teriak kegirangan dan cepat-cepat membuka pesan milik Tee.
From: Mr. Gembul
To: Me
Sorri Tae, aku nangis ini dan aku mikir bodoh banget sama apa yang kita lakuin ini. Aku tau aku salah udah bikin kamu sakit. Maafin aku Tae. sekarang aku nangis ngetik ini ddan aku gak bisa liat apa ketikan atku ada typo ato engga. Plis maafin aku. Papi sama mami lagi gak ada, pergi keluarkota buat weekend. Kalau kamu mau dateng dan ngobrol cepet kesini. Aku sendirian Tae, aku kesepian, aku butuh kamu Tae. sumpah aku kangen banget sama kamu Tae, berasa kayak aku gak bisa nafas lama lama jauh dari kamu. P;is Tae aku kangen banget sama kamu.
Tanpa melihat banyak typos yang Tee ketik, Tae langsung buru-buru memakai celana panjangnya, jaket dan sandalnya setelah selesai membaca chat dari Tee-nya. Dia teriak ke emak yang ada di dapur dan bilang kalau dia mau kerumah Tee. Bagaikan halilintar sakti, dia melesat cepat keluar rumah. Si emak mah geleng-geleng kepala doang ngeliat reaksi anak semata wayangnya kalau sudah menyangkut pacar kesayangannya itu.
Hmm wait---
Si emak sotoy dari mana tuh tau Tae pacaran sama Tee??
Author belum bilang ato ngesah-in mereka loh Mak??!!
Hmmmmmmmmm,, si emak punya kekuatan sakti nih.
Tae gak kepikiran buat pakai mobil atau motornya, dia malah langsung berlari ke rumah Tee.
Yaiyalah.. Orang rumah Tee cuman jarak 3 rumah dari rumahnya. Ngapain pake mobil ato motor gilak.( ̄ー ̄)
Tae sampai di rumah Tee hampir 3 menit dan nafasnya sudah ngos-ngosan, maklum tubuhnya belum olahraga nikmat, hehe-
Dia langsung masuk dan menerobos lewat pintu yang tidak sengaja (atau mungkin sengaja?) tidak dikunci dan langsung naik tangga menuju kamar Tee. Dia melihat Tee yang sedang duduk di lantai dengan setumpuk tisu di pangkuannya. Wajahnya sudah memerah dan ingusnya sudah kemana-mana. Iyuuhhh…
"Tae, aku–" Tee mulai bicara tetapi Tae langsung memotongnya dan berjalan ke arah Tee dan langsung mencium bibirnya Tee. Tee menangis dan tersenyum di antara ciuman itu, membiarkan aroma tubuh Tae meresap sampai ke rongga paru-paru nya, sedangkan Tae menarik tengkuk Tee dengan kedua tangannya agar Tee tidak bisa kabur lagi dari Tae. Sifat posesifnya muncul sudah kalau berurusan dengan Tee. Dia baru tau alasannya sekarang. Dia ingin memiliki Tee sepenuhnya, ingin mendominasi semua yang ada pada Tee.
Ciumannya berlangsung lama dan khidmat, belum ada tanda-tanda untuk melakukan lebih dari itu (belum aja (¬‿¬)). Sampai-sampai sekarang posisi mereka terbaring di lantai dengan kedua jari tangan mereka bertautan, tidak ingin melepaskan satu sama lainnya.
Akhirnya setelah sekian lama mereka berciuman, Tee bersuara "Aku pengen pipis." sambil melepaskan diri dari kungkungan tangan kekar Tae.
"Ck, dasar bodoh." Tae mendesah dan membiarkan Tee pergi ke kamar mandi. Setelah Tee balik lagi, dia menghampiri Tae yang sekarang sudah tiduran di kasur, menarik selimut dan memeluk Tae.
"Tae,"
"Iya, Tee?"
"Mungkin kedengarannya terlambat, tapi kayaknya, aku rasa kita itu lagi sama-sama jatuh cinta." katanya Tee, sambil memainkan kedua jari telunjuknya, pertanda dia grogi.
"Tee,"
"Iya, Tae?"
"Kayanya aku udah kalah."
"Maksudnya? Kalah gimana?"
"Aku kalah sama tantangan itu." kata Tae dan Tee hanya menghembuskan napas kasar, duduk.
"Dasar idiot! Aku juga kalah kalau gitu. Aku bener-bener jatuh cinta sama kamu." Tee mengambil handphone miliknya dan berbaring lagi di samping Tee. Tidak berapa lama Tae melihat di TL nya kalau Tee memposting sebuah kicauan.
'Aku dan Tae resmi berpacaran. Dia milikku. Jangan berani-berani merebut dia dariku, atau kalian akan mati dipepes oleh ibu mertuaku.'
Gak lupa juga hashtag #TaeTeecouplegoal2K18
Tae tersenyum melihat ancaman yang ditulis oleh pacar resminya itu dan mencium bibirnya sekali lagi sebelum mereka tertidur.