"Tae, honey, kamu gak berangkat sekolah? Kamu udah absen dua hari lho, sayang." terdengar teriakan emak Kreepolrerk dari luar kamar Tae. "Kamu udah lama di kamar gak keluar keluar. Kamu pipis di botol yah?" tanya si emak seenaknya.
Sedangkan Tae yang sedang galau hanya bisa berbaring malas di tempat tidurnya dan hanya mendengarkan ocehan emak tanpa niat ingin menyahut atau membalas apapun candaan emaknya itu. Dia hanya bisa menatap langit-langit kamar dan memeluk guling disampingnya, berharap itu Tee di sebelahnya, tersenyum padanya dan memainkan rambutnya sambil memberikan sedikit ciuman di sudut bibirnya.
'Aaah it's sucked! Goddamn it!' rutuk Tae dalam hati.
"Tae, kamu gak mau boker atau makan gitu? Emak masak pepes orok lho, enak tau Tae. Atau kamu pengen pepes perawan? Perjaka? Sebut aja, ntar emak bikinin deh, tapi kamu harus keluar kamar ya sayang." Masih saja emak mengiming-imingi hal yang aneh agar Tae menjawab omongannya dan keluar dari kamar.
"Mak, atulah plis, biarin aja napa sih ujang ngerajuk bentaran. Ujang lagi galau nih!" Tae mengerang dan menelan napas dalam-dalam sebelum membenamkan wajahnya ke bantal.
"Orait fein. Kamu boleh di dalam situ tapi buat hari ini aja ya. Besok kamu harus sekolah. Emak gak mau tau, kalau besok kamu tetep bolos, liat aja emak bakal gantung kolor-kolor spiderman kamu jadi bendera dan bakal emak kibar di sekolah kamu." ancam si emak sebelum meninggalkan kamar Tae.
Tae mengendus nafasnya dengan keras dan masih menatap langit kamar, membiarkan air mata menetes ke sisi wajahnya. Dia menghapus jejak-jejak air mata itu dengan frustasi, masih berharap agar Tee kembali ke sisinya. Padahal baru dua hari enggak berkomunikasi atau ketemu tapi rasanya dia sudah tidak tahan saking rindunya. Berasa sebagian hidupnya terkoyak dan sakit banget sewaktu Tee semarah itu dan dia akhirnya memilih untuk pergi dulu agar emosi mereka berdua meredam.
Dia kangen saat pagi hari Tee datang dengan pertanyaan yang sama "tadi kamu sarapan apa?", dan meskipun jawaban Tae selalu sama: roti isi pepes tokek atau telur dadar mata ikan.
Tae sudah absen dari sekolah dan mengurung dirinya di rumah hampir lima hari. Tapi tenang, dia sudah keluar kamar kok, daripada diomeli dan diancam yang aneh-aneh sama emaknya. Ya walaupun masih menangis dan berteriak di bantal, dan hampir seharian dia di rumah pohon juga. Masih mending begitu, daripada di kamar melulu dan keluar hanya saat orang rumah tidak ada atau tengah malam untuk mengunjungi kamar mandi dan mengobrak-abrik isi kulkas.
Menurut dia, ini lebih sakit daripada waktu pertama kali dia retak tulang kering pas maen bola. Sakiiiiiiiiiiiiiiit banget rasanya. Dia lebih dengan senang hati ngelompat dari rumah pohon dan patah tulang lagi dari pada dia harus patah hati ditinggal Tee, sahabatnya(?), atau apalah ya namanya. Tae udah gak bisa lagi tuh bilang kalau mereka cuman sekedar sahabatan. Dia pengennya lebih dari itu. Dia gak pengen pisah sama Tee.
----
"Mak," Tae tereak dari kamarnya. "Ujang pengen keefsi Mak. Beliin laah.."
"Sok ujang mau apaan? Ntar emak pesenin lewat mamang gerep ya?"
Tae tiba-tiba langsung diam, biasanya sih Tee yang bakal mesenin menu murah meriah buat mereka kalau mau beli di keefsi. Sekali lagi pikiran Tae kacau.
"Apa aja lah merdekain, seterah emak aja." Dia akhirnya membuka handphone yang ternyata selama lima hari ini tidak dibukanya dan ada sekitar 200 notif di setiap sosmed akunnya.
Gilak ya anak hitz mah beda :"
Dia memutuskan buat meriksa app si burung biru [sori, sensor aje ye, soalnya gak dikasih uang juga sama twitter kalo gw tulis ini] dan ngeliat beberapa kicauan dari para fans dia -mereka, dia dan Tee.
'Kok hari ini kagak ada TaeTee sih?? Woy @Tae_Darvid_nakkece tuh bini lu si @Tee_Darvid_lebihasoy bisa bisa diembat orang noh'
'Bangkunya kangmas @Tae_Darvid_nakkece kosong lagi. Wth men? #taeteecouplegoal lagi marahan yak?'
'@Tee_Darvid_lebihasoy disekolah keliatan banget kaya orang linglung. Ada apa sih?'
Beberapa tautan dan kicauan seputar Tae dan Tee memenuhin TL dia. Akhirnya Tee mengaktifkan suara getaran handphone saja dan melemparkannya lagi ke meja belajar. Beberapa menit kemudian, si emak mengetuk kamarnya dan mengintip sambil bicara pelan, "Halo ujangnya emak yang paling ganteng seantero komplek, kalau di luar komplek mah emak gak tau." Sambil nyengir kuda dan naruh kantong makanan ke meja belajar Tae. Akhirnya daripada Tae pikirannya makin kacau, dia makan paha ayam yang sudah dipesan oleh emak tadi, berharap kalau Tee ada di depannya dan ngebolehin Tae buat makan pahanya juga. [aishhh mesum >,<]
Tapi ya hidup mah kadang nyebelin dan gak sesuai ekspektasi kita men.
Tiba-tiba ada bunyi pesan masuk dari handphone nya, Tae dengan malas mengambil dan melihat siapa orang yang dengan kurang-ajarnya mengganggu acara makannya itu.
From: +010123456
To: Me
JUTAWAN ENAENA,
Selamat anda menjadi pemenang dalam kuis ENAENA,
Dan mendapatkan hadiah sebesar 125jt dgn NO.ID: ENA69ENA
U/info lebih lanjut klik..
www.EnaEnaSquardNyiNyir.go.blog.lu
Tae langsung auto teriak di layar handphone, 'TAIK LU SETAN!' dan membanting handphone ke arah kasur.
"Bangsat, baru baca pesannya aja gue udah ngerasa dibodohin gitu! Eek kuda dasar!"rutuk Tae. Maafkeun, anaknya emang suka gitu kalau udah bete. Author tidak bisa berbuat apa-apa lagi. ☹
Belum hilang rasa kesal Tae, ada bunyi pesan masuk lagi.
'Awas aja kalau nomer yang sama, gue santet lama-lama tuh orang' rutuk Tae sambil mengambil kembali handphone di atas kasur.