Seperti merasakan pandangannya, senyum tipis terpampang di wajah Li Beinian.
Ekspresi itu seperti mengejek dan menghina.
Penampilan seperti ini membuat hati Mu Donglin sakit.
Dari awal sampai akhir, dia sama sekali tidak menunjukkan kelemahannya, tidak bersikap berlebihan, dan tetap tenang.
Sehingga…...tidak ada yang bisa melihat bahwa dia telah menerima ketidakadilan yang begitu besar.
Mu Donglin memejamkan matanya dengan erat dan menghela nafas, "Niannian..."
"Aku akan menuntutnya," Li Beinian memotong perkataannya dan menatapnya dengan dingin, "Kamu yang mengatakannya sendiri bahwa membunuh orang harus dibayar dengan nyawa."
"Kak Donglin..." panggil Lin Kerou dengan gemetar sambil mendongak dan menatapnya dengan memohon, "Tolong aku, aku tidak..."
"Diam!" teriak Mu Donglin, "Apakah kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan, bercanda? Mengambil nyawa orang lain sebagai candaan?"