Bab 1943: Dia? (Kehidupan sebelumnya)

Para peri di aula utama mulai tidak bisa duduk diam dan mulai berdiskusi, termasuk para tuan yang paling dihormati ……

"Ratu, sebenarnya ada apa dengan Dewa Tertinggi Mo Fan? Dia membiarkan kami menunggu!

Peri Pelangi bangkit dan berjalan ke samping ratu yang duduk di tengah, lalu bertanya kepadanya, wajah kecilnya yang cantik penuh dengan ketidaksenangan.

Ekspresi Ratu Peri juga berubah dari awal menjadi lembut, anggun dan anggun.

Tangan giok yang memegang gelas itu gemetar, dia menyesap air hujan di gelas itu dan memanggil pelayan di sampingnya, "... Guixun, kirim orang ke Istana Peri Kun Lun!"

"Baik, Ratu Peri. "

Pelayan itu menjawab singkat, lalu melangkah keluar dengan anggun dari balik pintu oval yang memancarkan cahaya putih.

"Sepertinya Dewa Tertinggi Mo Fan dengan tulus ingin mempermalukan Negeri Peri kita. Ini sudah empat jam!"

Di bawah meja, salah satu peri marah.