Keesokan harinya, di tengah kesibukan para karyawan yang tampak hilir mudik di sebuah lobi perusahaan besar, mereka terlihat silih berganti menempelkan kartu karyawan mereka di sebuah mesin agar sebuah pintu penghalang di hadapan mereka terbuka.
Tampaklah seorang gadis muda berkulit kecoklatan yang sehat dan indah eksotis dengan rambutnya yang panjang sepinggang turun dari sebuah mobil mewah di lobi dan memasuki pintu masuk otomatis perusahaan mereka yang terbuat dari kaca besar tembus pandang sehingga mereka dengan jelas dapat melihat kehadiran gadis asing itu.
Ia berjalan dengan perlahan-lahan, seolah menikmati setiap langkah yang ia ciptakan, yang membuat semua mata tertuju hanya padanya.
Dan benar saja, saat itu juga, pandangan semua orang seolah hanya tertuju padanya, yang dengan anggun berjalan masuk ke arah lobi dan berhenti di depan meja resepsionis.