Unduh Aplikasi
63.33% Ku Korbankan Cintaku / Chapter 19: Bab 19 Adrian dan Alice part 2

Bab 19: Bab 19 Adrian dan Alice part 2

Adrian yang tertidur pulas dengan badan akan terjatuh di lantai namun dengan sigap alice duduk di lantai mencegah adrian agar kepala adrian tidak terbentur di lantai. Adrian tepat tertidur di pangkuan alice.

Alice memandang adrian terlihat ramputnya menutup ke arah mata ia menyentuh rambut adrian membuat adrian terkejut saat tidur ia memegang tangan alice. Dan tersadar dari tidurnya.ia membuka matanya terlihat wajah alice tepat di depannya.

Ia melepaskan tangan alice dari genggamannya dan beranjak duduk.

" kamu cari kesempatan sama aku ya" kata adrian. Ia mulai beranjak berdiri dari duduknya di lantai.

Alice juga beranjak berdiri dengan berkata " apa yang kamu bilang bukannya kamu yang cari kesempatan, pasti kamu tadi pura pura tidur agar kamu bisa tidur di pangkuanku" kata alice dengan suara lantangnya.

Tanpa menunggu jawaban adrian ia keluar dari ruangan adrian dan segera pulang. Ibu dan adiknya pasti sudah menunggunya di rumah. Ia melihat jam tangannya sudah terlihat jam 9 malam ia berlari keluar dari kantor itu. Terlihat mobil tepat di depannya. Terihat adrian di dalam mobil itu.

" aku antar kamu pulang, sudah malam jangan pulanh sendiri".

Alice hanya terdiam tak menyangka adrian sangat cepat ia sudah ada di depannya.

" gak usah aku bisa pulang sendiri" kata alice. Ia terus berjalan tanpa menghiraukan adrian.

Adrian yang masih di dalam mobil mengikutinya perlahan di sampingnya.

" benar kamu gak mau aku antar, apa kamu tahu itu di depan coba lihat banyak laki laki mabok. Apa kamu mau nyerahin diri kamu sama mereka. Pasti mereka akan menganggangumu saat kamu lewat di depannya" kata adrian dari dalam mobil itu.

Alice memandang ke arah gerombolan pars pemabuk di depannya ia merasa takut dan langsung masuk ke dalam mobil yang sudah berhenti di sampingnya. Adrian tersenyum menatap alice.

" cepat jalan sebelum orang orang itu kesini" kata alice panik melihat mereka.

Tanpa menjawab adrian hanya tersenyum melihat alice. Ia mendekat ke arah alice membuat alice salah paham ia merasa takut " apa yang akan kamu lakukan" kata alice ketakutan.

Tanpa menjawab adrian menyentuh sabuk pengaman di samping alice ia memakaikan sabuk pengaman itu di tubuhnya. Alice yang ketakutan ia menutup matanya. Ia membuka pelan matanya terlihat adrian sudah duduk seperti semula dan perlahan menjalankan mobilnya.

Ia memegang sabuk pengaman di tubuhnya tersenyum malu di buatnya.

" kamu jangan tertidur lagi aku gak tahu rumah kamu" kata adrian yang masih terfokus pada jalan di depannya.

Alice hanya terdiam tanpa menjawab adrian. Ia terus menatap ke arah luar hendela terlihat arya bersama dengan karin berbelanja di supermarket.

Ia sangat terkejut melihat mereka berdua sangat akrab entah kenapa dia terlihat cemburu melihat karin dengan arya.

" kamu pasti melihat mereka ya" suara adrian terdengar di sampingnya.membuatnya tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke arah adrian yang tersenyum melihat ke arah jalan di depannya.

" kamu suka sama arya, atau kamu cemburu melihat mereka berdua" adrian tersenyum melirik ke arah alice.

"Memangnya kenapa aku suka sama dia, lagian dia juga baik tidak pernah menganggap rendah aku. Dia selalu ada saat aku butuh semangat. Gak seperti kamu yang hanya bisa mengangguku. Dan selalu egois, suka marah dan masih banyak lagi" kata alice tersenyum melihat ke arah adrian.

Adrian mengerutkan bibir manisnya.ia hanya terdiam tanpa menjawab alice.

" tu kan marah ya gitu perbedaan kamu dengan arya" kata alice yang terus menggoda adrian.adrian semakin marah di buatnya.

" arya, arya , dan arya terus kalau gitu kenapa kamu tadi tidak minta di jemput arya saja sekalian pulang kerja" suara lantang serak adrian membuat alice terkejut dan terdiam. Ia menghela nafas menatap adrian. Mobil adrian sudah berhenti tepat di ujung gang. Tanpa menoleh ke arah adrian lagi ia keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam gang tanpa mngucapkan sepatah kata.

Adrian yang merasa bersalah sudha membentaknya ia bergegas turun dari mobil. Ia berlari mengejar alice yang sudah berjalan menjauh. Ia terus bergumam di setiap langkahnya.

Adrian berlari hingga tangannya bisa menggapai pundak alice.

" tunggu alice!! Maafkan aku sudah membentakmu tadi" ucap adrian yang berdiri tepat di beoakang alice.

Alice menoleh ke belakang, " siapa yang amrah sama kamu" dia tertawa melihat muka serius adrian ia berlari sambil terus menertawakan adrian.

Adrian menghela nafas panjangnya berlari mengejar alice " awas kamu alice" teriak adrian.

Karin dan arya melihat mereka berdua saling mengejar. Arya baru melihat pertama kali alice bisa tertawa lepas seperti itu. Ia terlihat sangat bahagia dengan adrian.

" tapi kenapa adrian bisa bersama sama alice, bukannya tadi dia bersama audy" gumam arya dalam hati.

" arya ayo kita masuk ke rumah, sepertinya ada tamu lagi nanti di rumah kita harus segera keluarkan masakan kita tadi" kata karin. Ia menggandeng tangan arya menuju ke rumah alice.

" hey kalian sudah malam ayo cepat masuk ke rumah" suara teriakan karin yang memanggil membuat alice dan adrian berhenti berlari. Alice melihat ke arah karin. Ia melihat karin memegang erat tangan arya di depannya. Ia berjalan mendekat ke arah karin arya.

" baiklah" kata alice mencoba tersenyum ke arah karin. Ia menoleh ke belakang dan memanggil adrian di belakang yang masih kecapekan.

" pak adrian cepat masuk, karin dan arya sudah siapin makanan untuk kita" teriak alice yang terdengar sampai ke telinga adrian ia berdiri tegap menatap alice. Dan mulai melangkahkan kaki perlahan menuju ke tenpat alice berdiri. Arya terus menatap adrian dan alice.

Adrian yang merasa tidak enak dengan arya ia menciba pergi namun alice menggenggam tangannya mencegah dia pergi.

" kita makan dulu, apa kamu gak mau makan di tempat jelek seperti ini atau kamu alergi makanan dari tempat kumuh seperti ini" kata alice manatap mata adrian di depannya.

Adrian yang merasa tak ingin kalah dengan arya ia berjalan masuk ke dalam rumah alice.terlihat ibu alice dan adiknya sudah duduk di ruang tamu. Ia tersentuh hatinya ketika melihat ibunya alice hanya duduk di kursi roda menatap ke arahnya. Ibunya melihat alice menggandeng tangan adrian masuk ke dalam rumanya.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C19
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk