Richman menelpon ustadz Zubair untuk membuat persiapan ruangan di rumahnya sesuai standar rumah sakit. Dia juga menambah perawat dan dokter spesialis di klinik pesantren. Jarak pesantren ke rumah sakit umum lumayan jauh dan terkadang terhambat macet karena melalui pasar yang ramai di sungai Dama.
Sebenarnya, Hasnah ingin pulang karena dia merasa tidak ada harapan lagi untuk sembuh.
Keputusannya untuk tinggal lagi di new York. Selain tidak ada perubahan dirinya, dia juga merasa kesepian tinggal di negara itu.
Mungkin lebih damai perasaan Rita. Kakaknya itu setiap hari bisa ikut sholat jamaah, puasa bareng anak-anak santri di pesantren itu.
Selain itu dia juga bisa mengulang mengaji dan mendengarkan tausiah.
Di Amerika jauh dari semua itu.
Dia tidak bisa mengikuti kegiatan keagamaan, selain karena kondisi fisiknya juga karena tempat mereka jauh dari mesjid. Tidak terdengar suara adzan, atau tadarus di rumah-rumah dan musholla.