Rozak berhenti tertawa. Ada Richman di depan pintu.
"Hp ku ketinggalan!"
"Oh di taroh di mana?"
"Tadi di meja di balkon! Oh ini!" Richman tersenyum.
"Ada apa kak! Kok kayaknya kalian senyum-senyum gitu?" Tanya Richman, dia tidak tahu apa yang di bicarakan suami istri itu tadi.
"Tak apa, kami merencanakan bulan madu di Amerika!" Jawab Rozak sambil tertawa.
"Untung tadi Richman tidak mendengar kita menceritakan masa lalunya dengan Murni. Aku yakin saat itu sangat berkesan bagi Richman!" Kata Dewi.
"iya! Aku kira juga begitu. Dari caranya merokok tadi, terlihat sekali, dia seperti ingin menarik perhatian Murni, dia ingin Murni menegur kelakuannya!" Kata Rozak.
Dewi terdiam.
Banyak hal terjadi di masa lalu yang berkesan bagi keduanya, dan juga berkesan bagi orang-orang yang terkait langsung dengan kehidupan mereka dulu. Kota bangun, Anggana, dua daerah sederhana, yang mengikat memori keduanya.