Bab 242: Perasaan Rumit

~Flashback on ~

Penjara Ketapang 3 tahun yang lalu....

Mata Zul terbelalak lebar. Murni duduk di hadapannya. mereka terhalang jeruji besi. "Murni!" dia terpekik tak percaya. Murni berhasil menemukan Zulkifli.

Burni terlihat sangat kurus, matanya sembab karena kurang tidur dan kelelahan.

"Kak Zul...akhirnya kamu mengakui juga kalau aku bukan Kejora!" Kata murni dengan wajah dingin.

"Maaf Murni, aku terpaksa melakukannya!" Zulkifli tertunduk penuh penyesalan.

"Bagaimana Raihan...apa dia masih hidup?!" Tanya Zul tanpa berani mengangkat wajahnya.

"Heh... Apa kamu mengharapkan dia meninggal?"

"Aku meninggalkannya saat dia sakit parah. Bagaimana keadaannya sekarang?" Bibir bergetar menahan tangis.

Murni tak menjawab.

"Murni...Raihan masih hidup kan?"

Zulkifli mengangkat wajahnya, menatap Murmi penuh pengharapan.

"Aku datang bukan untuk itu...aku hanya ingin pengakuan dari Kak Zul...jelaskan!"