Unduh Aplikasi
51.48% memory of the past / Chapter 52: Bab 52

Bab 52: Bab 52

Nicky merasa bersalah karena mengganggu istrinya yangs edang tertidur pulas hingga bangun karena terpaksa, dia melihat istrinya memijit mijit keningnya dan dia pun menghampirinya.

"Sayang maafkan aku yang telah membuatmu bangun tiba tiba" dengan menyentuh kedua telinganya Nicky meminta maaf.

"It's ok aku baik baik saja haya sedikit pusing dan mual yang datang tiba tiba, besok sebelum ke kantor antarkan aku kedokter kandungan untuk memeriksakan kandunganku" Pinta Cisa pada Nicky dan bersandar pada dada bidangnya.

"Siap sayangku suamimu ini siap kapan pun kamu memintanya" sambil memeluk pinggang Cisa sayang.

"Tuan, Nyonya makan siang sudah siap di meja makan harap segera bersantap sebelum dingin" seorang pelayan memberitahukan.

Setelah bersantap siang keduanya mandi dan menunaikan sholat dhuhur dan kemudian bersantai kembali diteras belakang mansion.

Tepat pukul 🕡 terdengar bunyi bell dan segera kepala pelayan Fabian membukakan pintu tersebut dan datanglah Daniel dan Sitha di depan pintu.

"Selamat datang tuan Daniel silahkan masuk dan tuan Nicky ada diteras belakang mansion bersama Nyonya." Fabian memepersilahkan.

Keduanya berjalan menyusuri beberapa ruang untuk menuju teras yang ada di belakang mansion.

"Kakak aku rindu sekali padamu" Sitha memeluk Cisa dengan erat untuk melepaskan rasa rindunya.

Cisa sebenarnya sedikit bingung karena tiba tiba dipeluk dan dia sama sekali tidak mengenali orang itu??.

"Sitha jangan begini kakak kamu masih harus banyak istirahat, duduklah dulu kalian pasti lelah karena pulang dari bekerja" Nicky mencoba untuk memberikan ruang untuk Cisa agar tidak gusar.

"Baiklah kakak ipar maaf jika aku terlalu bersemangat karena aku benar benar merindukan kakak.."Sitha berkata dengan air mata yang berlinang di pipinya.

Melihat dan mendengar itu Cisa mencoba untu tetap berfikir positif dan berusaha untuk menyakinkan Sitha.

"Aku juga merindukanmu apa kamu pikir hanya dirimu saja yang merasa rindu? bagaimana keadaan Ayah dan Mama?" Cisa bertanya dengan wajah yang sendu.

"Alhamdulillah Beliau berdua baik baik saja dan selalu sehat, beliau juga merindukan Mbak Cisa sydah lama mbak nggak datang menjenguk Ayah dan Mama" Sitha memberitahukan keadaan kedua orang tuanya.

"Mungkin besok kami akan kerumah untuk berkunjung kamu kan tahu aku lama di Inggris jadinya sedikit perlu menyesuaikan lagi untuk iklim di sini" Cisa berkata seadanya.

"Karena bentar lagi maghrib gimana kalau kita sholat dulu?"Cisa mengajak keduanya dan mendapatkan anggukan

Mereka juga berfiki sejenak untuk segera berdiri dari duduknya dan segera menuju kamar mandi dan mengambil air wudlu dan sholat maghrib berjamaah dan Nicky sebagai imamnya.

Seperti biasanya setelah menunaikan sholat Nicky dan Cisa selalu membaca Al-qur'an dan kemudian menuju ruang keluarga dan kembali berbincang dengan Sitha dan Daniel.

"Kapan kalian akan bertunangan? apa persiapannya sudah semua?" Cisa bertanya kepada keduanya.

"Insya allah hari minggu besok semoga tidak ada halangan dan semua sudah kami persiapkan jauh jauh hari"Daniel mencoba menjelaskan.

"Apa kalian benar benar sudah siap untuk menjalin komitmen?" Cisa akan mencoba untuk melihat kesiapan dari keduanya.

"Kami siap kak untuk menjalin hubungan ini dan menjadikan hubungan ini untuk selamanya seperti mbak Cisa lakukan." Sitha menjawab dengan penuh keyakinan.

"Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membina hubungan rumah tangga kami nanti tanpa ada campur tangan dari siapapun. " Daniel pun ikut berbicara.

"Sebaiknya kami pamit dulu agar mbak Cisa bisa istirahat " Sitha mulai berpamitan.

"Jangan pulang dulu, sebaiknya makan malam di mansion ini saja dulu" Cisa mencegah kepergian mereka berdua.

Makanan telah terhidang di meja makan dan mereka pun tak keberatan untuk makan bersama dengan Nicky yang sudah siap dihidangkan di meja makan.

"Makanan ini semua sudah di masak oleh koki yang khusus didatangkan dari jauh."Nicky mempersilahkan duduk dengan tenang.

Baru setelah makan malam itu, Sitha mulai pamit untuk pulang dan kala itu Sitha memberikan pelukan perpisahan.

mereka pun prrgj meninggalkan kediaman Cisa dan Nicky.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C52
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk