Unduh Aplikasi
42.85% Arinda / Chapter 3: Jalani seperti air mengalir

Bab 3: Jalani seperti air mengalir

"Ya itu namanya dia nembak kamu dek..."

jelas Nayla yg bicara dengan Arin ditelpon.

"Terus kami pacaran gitu...?"

tanya Arin yang masih bingung.

"Enghak, musuhan,,,ya iya lah"

sahut Nayla sesikit kesal.

Pacaran sepertia apa pun Arin mana pernah menjalaninya, bahkan rasa yang dia pikir khusus untuk Frans terlihat biasa aja, tapi memang Arin tidak memikirkan begitu dalam dan banyak liat konten di youtube masalah pacaran.

.

.

.

"Pagi"

sapa Frans yang sudah menunggu Arin di depan gerbang sekolah

"Pagi..."

balas Arin dengan tersenyum.

"Handphone lu mana?"

tanya Frans sambil berjalan beriringan dengan Arin.

"Nih..."

kata Arin yang menyerahkan handphone nya tanpa bertanya apa maksud Frans.

"Biar enak hubungin lu"

jelas Frans yang menelpon ke handphonenya.

"Pulang sekolah gue tunggu di aula"

pinta Frans yang kemudian berlalu menuju kelasnya.

"Udah jadian aja nih..."

sahut Revin yang berdiri dedepan pintu kelas.

"Apaan sih"

kata Arin yang masuk kekelas dengan tersenyum.

"Buku yang kamu pinjam mana?"

tanya Arin yang duduk di bangkunya.

"Ada kok, tenang"

sahut Revin yang mengambil buku didalam tasnya.

"Nih, makasih ya Rin..."

Revin yang sumringah.

"Dom...."

panggil Ross.

"Lu jadian sama Arin??"

tanya Rosa yang menyamperin Frans dikelasnya, namun Frans terlihat kaget dan segera menarik tangan Rosa mengajaknya bicara di luar kelas.

"Inget ya perjanjian kita?"

sahut lagi Rosa.

"Inget gue, jangan bahas lagi"

Kata Frans yang celingak celingkuk d koridor tangga.

"Hay Din..."

teriak Rosa melihat Dina yang datang dari arah depan berjalan menuju kantin.

"Hey...ngapain kalian?"

tanya Dina penasaran.

"Bahas Joe..."

sahut Rosa yang menggandeng tangan Dina.

"Ngapain lu kesini?"

tanya Frans

"Kangen masakannya kantin sini"

jawab Dina sumringah, Dina merupakan Alumni SMA tempat Frans dan Arin bersekolah.

"Bareng yu beb"

ajak cewek berambut panjang itu.

"Yuk, lu ikut gak?"

tanya Dina pada Frans.

"Nyusul gue"

sahut Frans.

Banyak yang tidak tahu Frans dan Dina sangat dekat bahkan Ayah nya Frans setuju sekali bila nantinya Frans dan Dina pacaran.

"Jadi Dom udah punya cewek lagi!!"

seru Dina kaget mendengar cerita Rosa.

"Ya,,, padahal baru seminggu dia bubar sama vera"

jelas lagi Rosa membuat Dina terdiam.

Selepas jam pelajaran usai Arin bergegas menuju aula, disana anak-anak basket sedang kumpul untuk latihan,

"Dek..."

kata Nayla melambaikan tangannya.

"Ka Nay juga nungguin Bima?"

tanya Arin yang duduk d samping Nayla dan Dina.

"Iya, eh kenalin ini Dina temannya Frans"

kata Nayla memperkenalkan cewek dengan gaya pakaian tomboy lengkap dengan topi berwarn army.

"Hey..Dina"

katanya mengulurkan tangan.

" Arin..."

balas Arin.

"Cewek Dom yang baru ya...?"

tanya Dina namum Arin hanya mengangguk meng iyakan.

Memang Arin tidak tahu banyak tentang Frans tapi seenggaknya Arin akan berusaha dekat dengan teman-temannya Frans.

"Ini..."

kata Arin memberikan sebotol air mineral k Frans yang berdiri dipinggir lapangan untuk istirahat sebentar.

"Makasih ya..."

kata Frans sambil mengelus kepala Arin,

kejadian itu membuat Dina sedikit iri, ya Dina tahu kedekatannya dengan Frans hanya sebagai teman, teman dekat tidak lebih.

"Jadi Dina sering main kerumah dong?"

kata Arin yang sedang makan Nasi goreng disebuah warung kaki lima.

"Sering sih, dia kan bantu bokap juga dibengkel"

jelas Frans yang duduk didepan Arin.

"Bahasa bataknya sayang apa?"

tanya Arin tiba-tiba

"Hasian...lu mau dipanggil itu?"

tanya Frans heran.

"Enggak...yang unik aja deh"

kata Arin dengan tersenyum.

"Apaan yang unik"

"Bunda ayah "

membuat Frans dan Arin tertawa.

"Ngaco banget sih, belum ada satu bulan pacaran panggil ayah bunda"

"Enggak gitu, maksudnya bahasa bataknya"

jelas Arin pada Cowok berzodiak Virgo.

"Ibu-Nong, ayah-among"

jelas Frans.

"Mong "

panggil Arin sambil tersenyum.

"Ya Nong"

jawab Frans yang sambil tersenyum.

"Aku mau kita jalani dulu, selebihnya bila ada yang kamu gak suka bilang ke aku, bukan ke teman mu, ok mong"

pinta Arin.

"Ok."

Percintaan yang Arin jalani seperti biasa, pulang bareng, makan di kaki lima, nonton nemenin Frans Main basket dan berjalan cukup lancar untuk beberapa bulan.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C3
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk