" Marv, ayo cepat sarapannya, kita harus berangkat pagi ini, agar cepat sampai sana." ucap Nadine sambil mencomot roti selai susunya.
" Ya Nad, bentar lagi nih." jawab Marvin sambil meneguk air putihnya.
" Jian, kamu tidak sarapankah?" tanya Nadine pada Jian yang hanya minum kopi di tiap pagi dan malamnya.
Jian menggeleng kecil.
" Kamu sendiri sudah sarapan belum, kalau makan roti saja, bagaimana bisa kenyang." ucap Jian sambil menyeruput kopi terakhirnya.
" Ga terbiasa makan nasi kalau pagi Ji." jawab Nadine.
" Nih, perut kamu juga butuh sarapan." lanjut Nadine memberi sepotong roti selai pada Jian.
Jianpun menerimanya dan langsung memakannya tanpa banyak bicara.
" Sudah kelar nih, ayo berangkat." ucap Marvin sambil meraih tas ranselnya.
" Nad, susumu habiskan." ucap Jian memberikan segelas susu yang masih tinggal separuh.
" Makasih Ji." ucap Nadine menerima dan sekaligus meminumnya sampai habis.
Malam KK
Happy reading..
Sedikit aku cerita ya kk
Cerita bang Ardham ini dari awal sudah ada alur.
jujur alur cerita ini memang sedikit panjang namun tetap pada poin di mana yg kita angkat adalah tokoh utama yaitu Ardham dan Nadine
dan Jian juga tokoh utama setelah mereka berdua.
Jadi sabar ya kk..
besok kita ttp akan keluarin chapter lagi masih " sekilas bayangan (2)"
asal vote mencapai 30
Ulasan review harus 5 y KK
thx u kk yg setia bang Ardham yuukk votenya