Unduh Aplikasi
15.32% Lihatlah Aku Yang Mencintaimu / Chapter 21: Rasa yang campur aduk

Bab 21: Rasa yang campur aduk

Setelah adegan senang, sedih, nangis bahkan yang menurut gue romantis kami kembali kepanggung untuk menyalami tamu undangan sekaligus menjadi acara terkahir.

"Sekali lagi selamat ya bro.." ucap James sambil nepuk bahu gue.

"Hemm, makasih bro." jawab gue males.

"Bro.., lo tadi menikmati banget ya bibirnya bini lo, katanya ga tertarik. Tadi kenapa bisa gitu ya?" bisik James.

"Kampret bener lo ya." gue pukul tuh bahunya.

"Sok tahu lo James, ga usah mulai deh." ketus gue lagi.

"Wkwkwkw, selo lah Dir, acara adegan bibir to bibir kalian hampir diliat semua tamu. Makanya kalau mau gituan dikamar lah." ucapan james buat gue menganga, apa katanya hampir dilihat tamu? Aish, malu amat dah gue, apa lagi pasti simama dan papa ledekin gue nih ntar lagi.

"Udah sana lo.." usir gue. Tepatnya malu ama tuh dua kampret.

"Hahaha, pipi lo merah Dir." anjirr teriak joshua nyambut. Bersamaan khristal lihat gue.

"Apa lo lihat-lihat?" sewot gue.

"Ihh, apaan sih lo. Yang ngulah siapa marahnya sama siapa." balasnya sewot.

"Halaaa.., bilang aja lo penasarankan apa yang dimaksud tuh kampret. Ya kan?"

"Iya, kalau iya kenapa? terus apa maksudnya pipi lo merah? perasaan pipi lo ga merah deh?"

"Udah ngomongnya?"

"Ish, dasar suami kecap.."

"Manis donk."

"Kagak!!"

"Lah terus apa? kecapkan manis." tetiba gue bingung ma tuh anak.

"ASIN lo.."

1,2,3 detik Pletak...!!

"Adohhh sakit Dirles.." ucapnya sambil mengusap kepalanya dengan bibir manjang 20cm. Wkwkwk

"Makanya sama suami jangan sembarangan ngomong." bibirnya masih aja manyun. Lucu kan jadinya dia. Uuhhh gemes..

"Udah ayok, acara udah selesai kita temui papa dan mama dulu, minta izin pulang." ucap gue sambil narik tangannya.

****

Sekarang kami berada dirumah minimalis tapi pekarangan halaman cukup luas. Belum lagi ada taman dan kolam renang diblakang. Setelah adegan yang menurut gue lebay amat dah tuh mama dan Khristal pake acara nangis lagi, cem mau pisah selamanya aja.

Tadinya mama minta kita tinggal

Bareng mereka. Padahal papa udah kasih rumah sama kita sebagai hadiah pernikahan. Ya gue kagak mau lah ntar gue ga bisa bebas donk. Ga bisa bawa Sera kerumah tuh alasan utama gue, tapi gue bohongi mama dengan alasan pengen berdua dan mandiri.

Ya, gue tahu alasan Dirles minta tuk pisah dari mama dan papa. Mungkin dia ga akan bebas melakukan sesukanya kalau ada mama. Apa lagi harus sampai memainkan drama lagi. Dan gue mau ga mau harus ikutin maunya Dirles, gimana pun dia udah suami gue. Jujur gue sedih karena udah ga bisa tiap hari maen sama mama.

Dan yang paling gue sedih karena setelah dirumah baru, Dirles pasti akan memulai cara dia sendri. Dia akan kembali dingin lagi. Mungkin kami akan lakukan kehidupan masing-masing.

"Khris, nih kamar gue, kamar lo sebelah sana. Kamar dibawah tuk kamar tamu. Seandainya papa dan mama datang nginap dsini. Mereka dikamar tamu. Biar merka ga curiga kok ada barang lo dikamar tamu, gapapa kan?"

"Iya Dir, gue gapapa kok santai aja, yaudah gue kekamar dulu ya." gue mencoba tersenyum.

"Oh, yaudah, gue juga kekamar mau istirahat." balas gue. Kami pun melangkah kekamar masing-masing.

****

Gue sekarang udah dikamar dengan cat warna biru muda. Gue mengamati setiap ruangan, gue sangat menyukainya. Ternyata papa pintar ya mendekor warna dan barangnya. Gue berjalan membuka pintu kaca menuju balkon. Disini adem banget, anginnya yang sejuk. Tetiba gue merenung nasib pernikahan gue sama Dirles, gue sedih banget. Bahkan dimalam pertama kami pisah kamar.

Segitu menjijikah gue sampai kamar harus pisah. Airmata gue ga berhenti menetes. Tadinya gue berpikir kita akan damai setelah adegan nangis dipesta tadi. Gue tahu dia sangat menyanyangi gue tapi tuh masih jauh kalah dengan cintanya ma Sera.

Gue tahu dia sangat kecewa sebenernya dengan pernikahan ini. Gue semakin terisak mengingat gue yang berjanji akan membuat dia bersatu kembali dengan Sera. Sakit banget ya Tuhan.

Jujur gue belum siap harus merelakan Dirles, sahabat, suami sekaligus cinta gue pada Sera. Tapi buat apa kami bersama kalau dia ga mencintai gue. Ok....Besok gue harus memulai aksi penyatuan mereka. Semangat KHRISTAl!! Kamu pasti bisa!! Kamu pasti kuat!! Gue pun menghapus air mata dan kembali kekasur siap tuk menyambut pagi besok.

****

Begitu gue masuk kamar, gue langsung rebahan dikasur, gue menatap langit kamar. Ada rasa sedih, senang dan kecewa yang gue rasa sekarang. Gue sedih gimana hubungan gue dengan Sera sekarang ini. Dia belum tahu gue nikah. Gimana kalau udah terbongkar. Apa dia masih mau sama gue? Dan gue senang karena gue masih bisa lihat Khristal, setelah gue tadi ada rasa takut kehilangan dia.

Jujur gue kecewa sama pernikahan yang bukan gue inginkan. Bahkan ini malam pertama pengantin baru malah gue ga dapat yang enak-enak . Argggghhh.., gue semakin galau. Gue melangkah ke balkon. Tanpa sadar gue lihat Khristal juga berada dibalkon. Gue mundur dikit dbalik pintu kaca ini supaya gue ga ketahuan sama tuh anak.

Ntah kenapa gue merasa dia cantik malam ini dengan wajah polos tanpa olesan makeup. Gue jadi tertawa senyum lihat gilanya gue sekarang lalu gelengkan kepala menghindari kalau aja tetiba gue tertarik beneran sama tuh anak.

"Tapi tunggu dulu, dia kenapa? kenapa dia menangis? apa dia merasakan seperti yang gue rasakan sekarang? apa karena salah gue lagi? maaf Khristal, semua masih sama, gue ga bisa mencintai lo dan gue juga ga tahu apa lo juga ga cinta sama gue. Tapi gue hanya menyayangi lo sebagai sahabat."

Gue melihat dia membalikkan badan masuk kamar. Gue pun langsung menghilang dari persembunyian. Dan sekarang gue yang meratapi langit hitam.

maaf baru nongol gaes...

dan terima kasih udah menikmati karyaku ya..

😊😁😘


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C21
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk