Bab 194: KEGELISAHAN HATI AZZAM

Laki-laki yang tadi mengamati Hafidz, kini berdiri sambil memegang rok*k di antara jari telunjuk dan jari tengahnya. Sesekali kepulan asap keluar dari hidungnya. Terasa penat memikirkan semua ini.

"Zam, kamu ga bisa hilangin kebiasaan merokok? kayaknya sekarang kamu merokok lagi ya?" tegur Salma. Ya laki-laki itu adalah Azzam

"Ngilangin stress Ma."

"Kamu stress kenapa? ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"

"Hafidz Ma."

"Kenapa dengan Hafidz?" tanya Salma hati-hati.

"Waktu ulang tahunnya kemarin, Mama sempat mendengar kalau dia ingin punya sepeda kan Ma?"

"Iya benar. Lalu?'

"Aku membelikan sepeda untuk dia. Aku kirim ke rumah Rafka dan dia sangat menyukainya Ma. Aku senang karena aku bisa memberinya sesuatu. Meski aku ga bisa peluk dia."

"Sabar ya Nak. Kamu berani ngasih sendiri?"

"Enggak Ma. Pake jasa kurir. Aku hanya melihat dari kejauhan. Maaf Ma tadi aku pake mobil rumah buat ke sana."