Unduh Aplikasi
80% Cinta Hanya Untuk Reina / Chapter 16: Hari Pertama Masuk Kuliah

Bab 16: Hari Pertama Masuk Kuliah

Hari pertama masuk kuliah. Reina dan Nathan berangkat kuliah bersama toh mereka sekarang memang sudah suami istri dan tinggal serumah pula. Teman kuliah tidak banyak yang tahu soal pernikahan mereka, hanya teman-teman dekat saja yang mereka undang ke pernikahan mereka.

"Hmm Nathan, Apakah boleh kita tidak usah memberitahukan semua orang kalau kita sudah menikah?", ujar Reina hati-hati saat berada di dalam mobil menuju kampus.

"Kenapa?", tanya Nathan tak mengerti.

"Aku merasa jengah saja kalo sampai banyak yang tahu. Aku tidak mau ada perlakuan khusus karena biasanya kalau seorang wanita sudah menikah dan kuliah lagi, biasanya akan ada perlakuan khusus dari kawan yang lain. Bagaimana kalau kita seperti orang pacaran aja?", ujar Reina makin hati-hati.

"Maksudnya kamu mau ngelaba lagi?", ujar Nathan yang membuat Reina terkejut.

"Bukan begitu sayang. Maksudnya ya aku ngga mau dianggap orang aneh aja karena sudah menikah di usia muda", ujar Reina.

"Sayang?", ujar Nathan tersenyum.

"Maaf aku keceplosan aja. Maaf kalo kamu ngga suka", ujar Reina lagi.

"Oke, aku setuju. Tapi dengan syarat", ujar Nathan tegas.

"Apa?", tanya Reina.

"Panggil aku dengan panggilan Sayang oke", ujar Nathan tersenyum.

Reina langsung mengangguk, "Baiklah Sayang. Tenang aja, aku akan jaga jarak dengan pria lain. Kamu bisa percaya aku karena aku ngga akan khianati kamu", ujar Reina tersenyum senang.

Mereka tiba di Kampus dan Nathan lalu memarkir mobilnya di depan fakultas nya. Sebelum Reina keluar, dia mencium punggung tangan Nathan dan Nathan pasti mencium keningnya.

"Kamu jangan nakal ya. Inget sekarang Uda punya suami, apa-apa harus ijin aku dulu", ujar Nathan sebelum melepaskan tangan Reina.

"Iya bos", jawab Reina mantap lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju ke fakultas nya. Saat Nathan keluar mobilnya, teman-teman nya datang menghampiri.

"Mana istri loe?Kok sendirian?", tanya Icha.

Nathan menunjuk ke arah Reina yang sedang berjalan menjauh menuju ke fakultas nya.

"Itu, dia ada kuliah makanya buru-buru masuk", ujar Nathan.

Matanya memandang ke arah Reina dan mulai merubah raut mukanya saat melihat seorang pria mendekati Reina. Reina sepertinya mengenal pria itu dan mereka kemudian berjalan bersama menuju fakultas nya. Saat Nathan akan mengambil HP nya untuk menghubungi Reina, pria itu kemudian melambaikan tangannya dan berjalan berpisah dari Reina. Setelah itu Nathan tidak dapat melihat Reina lagi karena gadis itu sudah masuk ke dalam gedung fakultas ekonomi.

"Rupanya hanya teman saja", desis nya.

"Ayo masuk, bentar lagi mau mulai, gw mau cari duduk di belakang", kata Icha lagi buru-buru masuk ke ruangan kelas diikuti teman-teman gengnya.

Reina memasuki ruangan kelasnya, lalu ia melihat Andien dan duduk di samping Andien. "Cie cie cie", belum sempat Andien berujar, Reina langsung membekap mulutnya.

"Jangan katakan pada yang lain", ujar Reina berbisik.

"Iya, aku tahu", ujar Andien sambil melepaskan tangan Reina dari mulutnya.

"Hari ini ada rencana jalan ngga? Aku mau beli buku di blok M", ujar Reina ke Andien.

"Loh kenapa ngga sama Nathan?", ujar Andien lagi.

"Aku hanya ingin jalan-jalan aja. Ya Uda kalo kamu ngga mau juga ngga apa", ujar Reina lagi.

Benar saja, siang itu tanpa memberitahukan Nathan, Reina pulang dengan naik bis ke arah blok M. Setibanya di plaza blok M, Reina lalu menuju ke toko buku. Saat sudah tiba di depan toko buku, HP nya berbunyi.

"Halo sayang. Aku ada di blok M. Maaf sayang, aku bosan jadinya aku jalan sendiri di sini. Iya nanti aku langsung pulang", ujar Reina lalu menutup teleponnya.

Hari ini entah kenapa Reina benar-benar ingin sendiri. Setelah memasukkan HPnya, Reina berjalan ke bagian Novel untuk mencari Novel yang dapat memikat hatinya sampai saat ia menantap seseorang yang sangat ia kenal sedang mencari-cari sesuatu di rak buku. Reina langsung berjalan menghindari, itu Requela yang sedang mencari buku tentang kehamilan. Melihat Requel entah mengapa membuat Reina merasakan sakit di hatinya. Segera saja ia keluar dari toko buku dan keluar dari mall. Reina memanggil Taxi yang membawa dirinya pergi menuju ke rumahnya. Dalam Taxi tak terasa air matanya mengalir dengan deras, bahkan sampai telephon Nathan pun tidak dia acuhkan.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C16
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk