Unduh Aplikasi
98.22% Kannoya Academy / Chapter 442: Sudden

Bab 442: Sudden

Keesokan harinya, pada siang itu, setelah kelas selesai, mereka menunggu di bawah naungan pohon.

"Sudah 15 menit." Kata Yuka.

"Lebih cepat lebih baik kan?" Tanya Stormy.

"Baiklah! Search!" Kata Toshiko. Ranting-ranting yang sangat kecil dan hampir tidak terlihat. Lalu mereka mengikuti arahan ranting-ranting itu.

Toshiko memberi tanda untuk bersembunyi, dan mereka semua bersembunyi di balik sebuah semak-semak. Mereka mengintip sedikit.

"Sanderanya... Yukina?" Kejut Toshiko.

"Aneh.... tapi ada 4 orang terkurung di sana..." kata Stormy.

"Dan... yang menahan Yukina adalah-" kata Yuka. Tapi tiba-tiba mereka terdorong dan terjatuh dari semak-semak itu semuanya. Mereka terkejut.

"HUWAAAAA!" Kejut Alvina

"KYAAAAAAA!" Kejut Toshiko dan Yuka.

"HOEEEEEEEE!" Kejut Kurosa.

"HOIIII DIAM!" Kejut Stormy sambil menyuruh mereka diam.

Lalu dengan kesal Stormy bertanya sambil melihat ke belakangnya,

"Duh! Siapa sih yang dorong-dorong?"

Tapi saat Stormy melihat ke belakang, Stormy terkejut. Di sana berdirilah seorang gadis berkulit hitam,

"Megan!" Kejut Toshiko.

"Kalian.... kemarilah! Serahkan kokakola itu!" Kata Junko sambil mengarahkan pisau kecil pada leher Yukina.

"Eh? Kokakola?" Kejut Stormy.

Lalu Alvina memeriksa kantungnya dan ada sebuah botol kokakola kecil.

"Sebentar, anggaplah kokakola itu sebagai batu sihir yang dapat meledakkan dan menghancurkan satu pulau." Kata Junko.

"Oh, baiklah." Jawab Alvina.

"Lebih baik serahkan, atau kita ambil dengan kekerasan." Kata Megan di belakang mereka.

"Baiklah baiklah..." jawab Alvina dengan santai.

".... ambil saja!" Sambung Alvina sambil melemparkan kokakola itu setinggi mungkin. Megan dan Junko terkejut.

"Kalau ada Junko, kita tidak akan bisa menggunakan sihir 'hide' karena Junko dapat mendeteksi detak jantung dan aliran darah...." pikir Kurosa.

"Dan Junko dapat mengendalikan kita semua dengan mudah..." pikir Toshiko.

"Junko ancaman paling besar... Megan bisa menjadi kelemahan Toshiko..." pikir Stormy.

"Megan akan sulit di lawan, Junko lebih sulit lagi...." pikir Alvina.

"Tapi...."

"Tujuan utama kita adalah menyelamatkan sandera!" Pikir mereka semua.

Lalu Alvina menerjang ke arah Junko.

"Fire punch!" Kata Alvina sambil mengayunkan tangan kanannya dan mengeluarkan sedikit api.

"Blood." Kata Junko. Lalu tangan kanan Alvina berhenti sendirinya.

Tapi tiba-tiba pukulan Alvina dari tangan kirinya sampai kepada kepala Junko dan memukul Junko mundur. Junko terkejut,

"Ini tipuan? Tidak.... Alvina tidak memikirkan hal ini sebelumnya.... Junko sudah membacanya dan mereka semua tidak memiliki rencana apapun!" Pikir Junko.

"Eih!" Toshiko menciptakan ranting-ranting lenturnya dan mengambil Yukina dan ke-4 orang-orang itu.

"Aman!" Kata Toshiko, tapi tiba-tiba ranting-ranting lentur itu berubah menjadi gas yang membakar.

"Aduh!" Kejut Toshiko.

"Serahkan padaku!" Kata Kurosa dengan cepat menangkap semuanya dan meletakkannya pada tempat yang aman.

"Storm!" Kata Stormy. Langit mulai menggelap dan petir-petir mulai bermunculan.

"Strike!" Sambung Stormy. Sebuah petir besar mulai menyambar ke arah Junko, tetapi sebelum menyambar petir itu berhenti sendirinya dan menjadi sebuah kristal aneh.

"Uh.... Megan lebih merepotkan daripada yang aku pikirkan." Pikir Stormy.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya Toshiko dari jauh sambil berlari ke arah mereka.

"T-Terimakasih, pahlawan." Kata Name.

Tapi tiba-tiba Yukina melukai lengan kiri Kurosa dan karena Kurosa terkejut ia segera melompat ke belakang.

"Uh! Tipuan!" Pikir Kurosa.

"Benar.... baru menyadarinya?" Tanya Yukina.

"Urgh...." pikir Toshiko sedikit kesal.

.

.

"Yuka! Switch!" Kata Kurosa sambil melompat ke belakang.

"Baik!" Jawab Yuka sambil melompat dan mendarat di depan Yukina, sementara Toshiko berdiri sedikit jauh di belakang Yukina.

"Posisi kita paling tidak diuntungkan.... banyak sandera di sini..." pikir Toshiko.

.

.

Kurosa berdiri di samping Alvina dan Stormy dan berkata,

"Aku punya ide untuk bertarung melawan Megan dan Junko!"

"Apa itu?" Kejut mereka berdua.

.

.

"Barrier!" Kata Toshiko sambil menaungi sandera-sandera itu dengan ranting-ranting lenturnya itu.

"Adik-adik, jangan disentuh ya..." kata Toshiko dengan lembut.

"B-Baik..." kata Nomu.

Lalu Toshiko dan Yuka menatap Yukina dengan tajam. Yukina mengeluarkan pedang kayunya dengan santai.

Tak lama, Yukina menerjang ke arah Toshiko dan dengan cepat Yuka membuat tubuh Yukina menjadi magnet utara yang kuat dan ia mengubah lengannya menjadi magnet selatan yang kuat. Dengan begitu Yukina tertarik kepada Yuka, tetapi itu adalah rencana Yukina. Yukina segera menghadap ke arah Yuka.

"Wind X slash!"

Tebasan menyilang menebas tubuh Yuka sehingga Yuka terluka.

"Yuka!" Kejut Toshiko.

Yuka sedikit terjatuh ke belakang dan dengan cepat Yuka menghilangkan efek magnet pada lengannya. Yuka hendak membuat benda lainnya menjadi magnet selatan agar menarik Yukina, tetapi Yukina sudah sangat dekat dengannya dan Yukina menapakkan kakinya di atas perut Yuka. Yukina menendangnya ke depan sehingga Yuka terjatuh.

Toshiko segera mengeluarkan ranting-rantingnya itu. Dengan cepat ranting-ranting itu melilit tubuh Yukina dalam keadaan lentur.

"...."

"Sky Warrior!"

Pedang-pedangnya Yukina muncul. Lalu Yukina memerintahkan pedang-pedangnya agar menyerang Toshiko.

"Yukina berpikir bahwa ia tidak bisa lepas dari ranting-rantingku jadi ia memilih untuk menyerangku..." pikir Toshiko.

Lalu Toshiko menciptakan ranting-ranting lentur lainnya. Toshiko berhasil menangkap pedang-pedangnya Yukina, tapi tiba-tiba ranting-ranting lentur itu berubah menjadi gas yang membakar lagi.

"Uuuh! Menjengkelkan! Baiklah! Aku akan pakai gas!" Keluh Toshiko sambil mengendalikan gas-gas itu.

Tak lama, Yukina menerjang ke arah Toshiko. Toshiko melihat sekelilingnya, pedang-pedangnya tertancap di sekitarnya. Dengan cepat Toshiko melompat keluar dari area pedang-pedang itu dan mengambil ke-4 sandera itu.

.

.

"Kita harus mengatasi Megan, setelah itu membantu yang lain!" Pikir Kurosa, Alvina, dan Stormy.

Stormy menerjang ke arah Megan sementara itu Alvina ke arah Junko.

Stormy tidak mengatakan apapun, hanya menggerakkan tubuhnya saja. Ia hanya menyerang Megan dengan serangan fisik saja.

"Begitu, mereka takut jika aku mengubah sihir mereka ya? Baiklah." Pikir Megan.

Lalu Megan mengangkat kedua tangannya dan dari embun-embun air itu bersatu dan membentuk sebuah balok es. Megan melemparkannya pada Stormy. Tetapi Stormy menghindar dan Megan menghujani Stormy dengan pecahan-pecahan es kecil. Stormy terus menghindar, hingga akhirnya ia menerjang dengan cepat dan hendak memukul muka Megan, tapi tiba-tiba lengannya menjadi lembek dan terjatuh ke tanah. Tapi dengan kakinya ia berhasil menendang Megan dari bawah dan Megan merasakan aliran listrik yang sangat kuat menyambar dari kaki Stormy dan dari langit. Megan pun terkejut.

"Apa?!" Pikir Megan.

Lalu Megan terjatuh.

"Yosh!" Kata Stormy.

.

Alvina menyerang Junko dengan serangan fisik, dan Junko dapat menangkisnya semua. Setelah Megan tumbang, Alvina tersenyum.

"Sun Shoot!" Kata Alvina.

"Sun Shoot milik Alvina memerlukan waktu mengisi yang lama, Junko bisa menghentikannya-"

Tapi tiba-tiba sinar matahari menyerang Junko sepenuhnya.

"Apa? Padahal seharusnya tidak secepat ini!" Pikir Junko.

Lalu,

"Thunder strike!" Kata Stormy.

Lalu Stormy menyambar Junko dengan kuat.

"S-Sejak kapan?" Pikir Junko.

Lalu Junko mencoba untuk berpikir lagi.

"Kenapa Kurosa hanya diam saja di sana, tetapi Kurosa terlihat sangat kesusahan?"

Lalu Junko menyadarinya,

"Jangan bilang.... kunci kemenangannya pada Kurosa. Kurosa menggunakan sihir hide pada sihir Stormy dan Alvina sehingga Kurosa memerlukan fokus yang lebih tinggi dan tidak bisa ikut bertarung. Itulah sebabnya Junko tidak bisa melihat Alvina sudah mengisi Sun Shoot milik Alvina.... Kurosa harus sangat fokus karena jika Kurosa terlambat 0, 5 detik saja, Junko sudah bisa melihat matahari yang bersinar lebih terang dari biasanya dan tiba-tiba menggelap lagi dan Junko akan curiga. Tapi jika Kurosa terlalu cepat menggunakan sihir Kurosa sebelum Alvina mengisi Sun Shoot milik Alvina, maka matahari akan sedikit menggelap dan nantinya bercahaya seperti biasanya. Sesuatu yang seperti ini harus memiliki timing yang sangat pas.... hebat sekali kalian." Pikir Junko.

"Yoshaaa! Junko dan Megan terjatuh!" Kata Stormy.

"Terimakasih, Kurosa." Kata Alvina.

"Habis ini belikan aku kue!" Kata Kurosa.

.

.

Toshiko menciptakan ranting-ranting dan ranting-ranting itu menerjang ke arah Yukina.

"Ranting lentur ini merepotkan." Pikir Yukina. Lalu Yukina berkata,

"Spring Wind Samurai!"

Lalu dua pedang muncul dan setelah Yukina mengambilnya, Yukina menghilang.

"Tch.... menghilang.... ia akan sama seperti angin, hanya Junko yang bisa merasakan keberadaan Yukina.... bahkan Kurosa dan Alvina dan diriku akan kesusahan..." pikir Toshiko.

Toshiko mengubah sebagian dari rantingnya menjadi debu dan berkata,

"Dust search."

Debu-debu itu mulai berterbangan kemana-mana.

"Sudah kuduga, panas tubuhnya juga tidak terasa." Pikir Toshiko.

Tiba-tiba lengan Toshiko dilukai. Toshiko terkejut.

"Dia benar-benar tidak dirasakan..." pikir Toshiko.

Kaki Toshiko dilukai.

"Tch.... bagaimana ini..." pikir Toshiko.

Tak lama, Stormy, Kurosa, dan Alvina datang.

Stormy mendapatkan sebuah ide. Stormy meletakkan tangannya di atas tanah dan berkata,

"Electric!"

Lalu tanah itu dialiri oleh listrik. Sebelum itu, Toshiko sudah mengangkat ke-4 sandera itu dan Alvina dan Kurosa dan Toshiko sudah melompat bersama-sama setinggi-tingginya.

Ada aliran listrik yang mengalir dan berbentuk manusia, dengan segera Alvina berkata,

"Fire Roar!"

Lalu Alvina membakar sosok itu.

Ada suara terdengar,

"Latihan diberhentikan. Kalian berhasil 5 lawan 1"

Lalu mereka semua berhenti. Mereka semua berkumpul.

Megan memperbaiki lengan Stormy seperti semula.

"Kalian sudah sangat hebat..." kata Megan.

"Benar! Junko sangat terkagum akan Kurosa, Alvina, Stormy, Toshiko, dan Yuka." Kata Junko.

"Hehe... ini semua berkat kalian." Kata Toshiko sambil melihat ke arah Junko, Megan, dan Yukina. Tapi Yukina terlihat kesal. Mereka semua kebingungan.

"KALIAN! LIHAT ITU!" Kata Yukina sambil menunjuk kepada botol kokakola yang sudah lama terjatuh di atas tanah dan sudah hancur.

"Oh.... iya...." kejut mereka semua.

"KALIAN MEMANG MENANG MELAWAN KITA TAPI GAGAL MENGAMANKAN KOKAKOLA ITU!" Keluh Yukina.

"Aaaaah...." keluh mereka berlima.

"Jadi.... kita menang?" Tanya Megan.

"Bisa dibilang begitu jika botol itu kristal asli yang dapat meledakkan semuanya dan jika botol itu sudah terjatuh daritadi." Kata Yukina.

"Yukina.... sabarlah sedikit... baiklah! Bagaimana jika kita berlatih besok lagi?" Tanya Junko.

"Baiklah, kita akn berusaha keras!" Jawab mereka berlima.

"Bagus! Ayo, Yukina, Megan, kita pulang!" Kata Junko sambil menggandeng tangan mereka.

"Baik..." jawab Megan.

Lalu mereka semua pulang ke rumah masing-masing.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C442
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk