Unduh Aplikasi
93.12% Kannoya Academy / Chapter 419: Last thing to do

Bab 419: Last thing to do

"Tetapi, pahlawan yang kamu khawatirkan pasti akan kalah dengan kekuatanmu sekarang." Kata lelaki itu pada tuannya.

"Benar, tuan. Apalagi rencana kita berjalan dengan mulus." Jawab Reflectia.

"Benar juga.. lagipula kekuatannya hanya seperti itu." Kata tuannya.

"Benar tuan!"

"Baiklah, sekarang kita lanjutkan!" Kata tuannya.

.

.

.

.

.

"Tidak mungkin.... I Made Arnawa gagal diamankan?" Kejut Raflessia.

"Benar.... padahal penjagaan sudah ketat..." keluh pasukan itu.

"Tidak, ini pasti karena ada penyusup." Kata Ocea.

Mendengar itu, kedua teman I Made Arnawa segera menangisinya dengan keras.

Melihat itu, Alvina teringat pada dirinya dahulu.

"Sun Hero...."

Alvina segera datang kepada mereka berdua.

"Tenang, aku kan sudah berjanji. Kita akan mencarinya. Aku berjanji akan membawanya padamu, kan? Seorang pahlawan sejati akan menepati janjinya." Kata Alvina sambil memegang kedua pundak temannya itu.

"Tapi, kamu tidak tahu dia berada di mana kan?" Tanya gadis itu sedih.

"Tenang saja. Seorang pahlawan sejati pasti akan mencari caranya. Kalian adalah teman-teman yang baik, I Made Arnawa pasti bangga sebagai teman, bukan... sebagai sahabat kalian." Kata Alvina.

Kedua teman I Made Arnawa melihat kepada Alvina pada kedua matanya.

Lalu Alvina tersenyum riang agar mereka tenang.

"Sun Hero, senyumanmu selalu menenangkan semua orang... aku juga ingin seperti itu, sebagai pahlawan yang membawa ketenangan dan kehangatan..." pikir Alvina.

"Dan tidak hanya itu saja.... Sun Hero selalu menepati janjinya." Pikir Alvina.

.

.

Alvina datang kepada Butterfly, gurunya.

"Ms. Butterfly. Kita harus mencarinya dengan segera, sebelum penjahat itu menggunakan kekuatannya." Kata Alvina.

"Tentu saja!" Jawab Butterfly.

.

.

.

.

.

.

.

Semua pahlawan dikumpulkan oleh tuan Gubernur.

"Jadi.... sayangnya, I Made Arnawa dibawa lari oleh para pembelot itu. Dua pembelot sudah terlihat, Reflectia dan Hard Rock. Dan juga, seorang pahlawan wafat dalam menjaga I Made Arnawa. Tetapi kita tidak tahu apakah ada pembelot lainnya di sini. Sesuatu yang buruk sepertinya akan terjadi, oleh karena itu kita harus bersiap. Seluruh Pahlawan akan menjaga daerah-daerah pantai atau batas-batas pulau ini. Maaf telah menyusahkan kalian, tetapi hal ini harus dilakukan. Saya akan menambahkan jumblah pahlawan seadanya. Semoga hal ini dapat cepat berakhir dan tidak membebani I Made Arnawa." Katanya.

"Baik."

.

.

.

.

Mereka sudah bersiap-siap. Fire Core dan Alvina berjaga bersama pada pantai bagian utara. Kurosa berjaga bersama dengan Scorpio pada pantai daerah timur. Flamenco Fan dan Tapper akan berjaga pada pantai bagian barat bersama dengan Lucianna dan Osamu juga.

Ocea akan berjaga pada pantai bagian selatan bersama dengan Magmo. Sisanya berjaga di sekitarnya.

.

.

.

.

"Wah, syukurlah aku dapat bekerja sama denganmu kawan." Kata seorang lelaki tampan yang diidolakan oleh semua gadis.

"Ya.." jawab Albern sedikit kesal.

"Hehehe, rupanya kamu mendapatkan teman baru." Kata Odelia menggoda Albern.

"Dasar..." keluh Albern.

.

.

"Mohon kerja samanya, sayang." Kata Flamenco Fan.

"Aku juga, sayang." Balas Tapper.

"Oh Tuhan~ tolonglah aku..." pikir Osamu dan Lucianna sambil menangis.

.

.

"Diamond Crush! Mengerikan sekali ya! Banyak sekali pembelotnya!" Kata Butterfly sambil menyapa Diamond Crush.

"Benar juga... aku jadi khawatir..." kata Diamond Crush.

.

.

"Alvina, maaf telah mencurigaimu sebelumnya..." kata Fire Core menyesal.

"Tidak apa-apa. Fire Core juga tidak tahu." Kata Alvina dengan tenang.

.

.

"Scorpion. Mohon kerja samanya." Kata Scorpio.

"Tentu saja." Jawabnya.

.

.

"Ocea! Untung aku bersamamu!" Kata Magmo sangat senang.

"Cih... dasar pedofil." Keluh Ocea.

"Apaaa?!" Kejut Magmo.

.

.

"Yukina, Ardolph, Rheinalth, Ermin, Asuka... kerja kalian bagus..." kata pak walikota yang mengunjungi mereka di dalam sebuah rumah sakit.

"I Made Arnawa.... bagaimana?" Tanya Yukina lemas.

"....."

"Tenang saja. Kita akan melanjutkan kerja keras kalian." Kata pak walikota.

.

.

"Ini adalah harapan terakhir kita.... benar-benar terakhir."


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C419
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk