Bab 418: It's my fault, everything is my fault
Tak lama, Fire Core sampai, tetapi ia melihat bahwa semuanya sudah dikalahkan.
"Tidak..." pikir Fire Core.
Fire Core segera masuk ke dalam dan benar, ada darah mengalir dari dua anak tangga itu.
Tubuh Yukina yang terkurung pada tempat pelarian darurat membuat Fire Core paham jika I Made Arnawa tidak aman. Fire Core segera berlari ke atas, tetapi sudah tidak ada siapapun.
"Aku... terlambat.." kata Fire Core sedih.
Fire Core menangis,
"Bagaimana aku bisa menyebut diriku seorang pahlawan jika aku gagal menyelamatkannya?" Tangis Fire Core.
.
.
.
.
"Tuan, semuanya sudah siap." Kata Reflectia.
"Kerja bagus semuanya." Kata tuan mereka.
Tuannya itu melihat pada semua orang yang terkurung di dalam sihirnya. Ia tersenyum. Ia segera mengurung adik I Made Arnawa dan I Made Arnawa sendiri.
Tak lama, ia tertawa kejam,
"Aku merasakan kekuatan yang luar biasa! Dengan begini kita dapat menguasai dunia!" Kata tuannya itu.
"Tentu saja, tuan." Jawab Reflectia.
"Baiklah... tetapi ada seorang pahlawan yang paling mengkhawatirkanku dalam rencana ini." Kata tuannya itu.
"Siapa itu tuan?" Tanya Hard Rock.
"Dia...." kata tuannya dengan keadaan yang mencekam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di dalam ketidaksadaran I Made Arnawa, ia melihat dirinya di dalam sebuah ruangan gelap.
Lalu, semua yang pernah terjadi oleh karena sihirnya, semuanya dimainkan seperti sebuah film di depan kedua mata I Made Arnawa. I Made Arnawa langsung merasa sangat bersalah.
"Tidak.... jangan.... hentikan..." keluh I Made Arnawa sambil menutup kedua matanya.
"I Made Arnawa! Karenamu nyawa kami melayang!"
"Lihat I Made Arnawa, jutaan orang meninggal karena Tsunami yang kamu buat."
"I Made Arnawa, kamu harus bertanggung jawab atas segala kerusakan ini."
"I Made Arnawa, kamu telah membunuh kami."
"I Made Arnawa, kamu telah melukai kami."
"I Made Arnawa! I Made Arnawa!"
Suara-suara itu menghantui pikiran I Made Arnawa.
"Tidak! Hentikan!" Teriak I Made Arnawa di dalam pikirannya.
Tetapi semakin ia menolak, semakin banyak suara-suara seperti itu.
"Kekuatanmu memang luar biasa, tetapi kamu suka pamer! Lihat! Inilah yang terjadi!"
"Kamu membunuh kami semua... kejam."
"Lebih baik kekuatan sebesar ini dibagi-bagikan pada saudara-saudaramu. Tetapi kamu merenggutnya sendirian."
"Tidak! Hentikan! Selama ini aku tidak pernah menginginkannya! Hentikan!" Tangis I Made Arnawa.
Tetapi semakin parah. Semua orang yang terbunuh karena sihirnya muncul di hadapannya, sangat banyak.
"Aku masih memiliki keluarga untuk diurus, tetapi kamu membuatku tidak dapat melakukannya!"
"Aku masih memiliki impian, tetapi sekarang aku tak bisa apa-apa."
"Sekarang siapa yang akan mengurus anakku?"
"Aku bahkan belum siap untuk meninggal."
"Kamu telah membunuh kami semua!"
"Ya! Aku tahu! Ini semua salahku! Hentikan... aku tidak ingin ini terjadi lagi!" Tangis I Made Arnawa.
.
"I Made Arnawa... jika kamu mengetahui hal ini, tetapi kamu tidak menghentikannya. Ini sama saja kamu memang ingin hal ini terjadi."
Mendengar itu, I Made Arnawa menjadi semakin tertekan.
"Kamu memang ingin membunuh kami kan?"
"Keterlaluan... aku masih harus melakukan banyak hal tahu."
"Seharusnya kamu tidak ada saja... agar ini semua tidak terjadi."
.
.
"Seharusnya kamu tidak ada saja.... agar ini semua tidak terjadi."
Kata-kata itu selalu menghantuinya, sekarang semuanya berkata demikian padanya.
"Ini... memang salahku.... seharusnya..... aku tidak ada saja.." kata I Made Arnawa dalam nada yang sangat pelan.
Status Power Mingguan
-- Peringkat
Power 
-- Power
stone