Unduh Aplikasi
91.57% Kannoya Academy / Chapter 412: Mind control

Bab 412: Mind control

Tak lama para pahlawan datang. Rantai yang sangat panjang dilemparkan untuk memisahkan semua pihak yang bertarung.

"Aneh.... orang di sini biasanya tidak mudah terpengaruhi." kata seorang wanita muda yang membuat rantai panjang itu.

"Aku mencium bau-bau plastik." kata seorang lelaki yang berpakaian seperti ninja.

"Hey! Ini bukan waktu untuk itu!" keluh wanita itu.

"Bukan, plastik, artinya mereka seperti boneka yang dikontrol, pasti mereka tidak sadar akan ini, atau....Suatu sihir yang membuat emosi menjadi meluap-luap dan meledak-ledak." kata ninja itu.

"Hubungannya dengan plastik apa ....Dasar..." keluh wanita itu.

"BomBai, panggilah seseorang yang dapat menghilangkan efek." kata lelaki itu.

"N-NAMAKU BUKAN BOMBAI! BOM BAE!" keluh wanita itu.

"Sudahlah, panggilah." kata lelaki itu.

"Anu...Permisi, mungkin kami bisa." kata Endhang dengan teman-temannya.

"Benarkah?" kejut wanita itu.

mereka saling melihat satu dengan yang lainnya, lalu mereka tersenyum.

"Semuanya, ayo, seperti saat-saat dahulu." kata Divi.

Semuanya mengangguk.

Abhy mulai memainkan harpa kecilnya.

"Pulihkan...Pulihkan..."

.

Endhang menggunakan sihirnya pada harpa Abhy,

"Purify magic."

Lagu yang dilantunkan hanya mencapai beberapa orang saja.

.

"Kenapa kita marah ya?"

"Entahlah, padahal hanya hal kecil yang kuingat..hahaha anehnya.."

.

"Abhy...Semuanya belum mendengar.. bagaimana ini?" tanya Endhang khawatir.

"Sepertinya harpa tidak bisa keras-keras.." kata Abhy.

Divi mulai mencari-cari solusi.

"Bagaimana jika Dhaffa menggendong kalian berdua dan berkeliling?" tanya Divi.

"Astaga.." keluh Dhaffa.

"Tapi akan terlalu lama.." kata Abhy.

"Baiklah... kamu, apakah bisa menggunakan sihir secara langsung untuk memulihkan mereka semua?" tanya wanita itu pada Endhang.

"... Mungkin.." kata Endhang.

"Tapi orang sebanyak itu, Endhang bisa kelelahan.." kata Abhy khawatir.

"Tidak apa-apa. Aku bisa. Apalagi ada kalian." kata Endhang sambil tersenyum.

mendengar itu, semuanya menjadi sedikit lega.

"Baiklah, kita akan pulihkan semua." kata Divi bersemangat.

"Baiklah, bawang, kita harus menjaga mereka semua yang tak terkendali ini." kata wanita itu.

"Aku bukan bawang.." keluh lelaki itu.

.

.

"Purify magic...." kata Endhang.

di sekitar mereka, orang-orang mulai kembali normal.

"Apakah ini ulah mereka berdua? memberikan sihir yang membiarkan emosi keluar?" pikir Dhaffa sambil memikirkan Mino dan Mocha.

.

.

Endhang mulai kelelahan.

Di samping Endhang, Abhy mulai bernyanyi lagi,

"Kuatkanlah kami....Kuatkanlah kami...."

Endhang merasa lebih baik.

"Terimakasih.." kata Endhang.

Endhang memperluas jarak sihirnya, sehingga sebagian besar orang sudah kembali seperti semula.

Dhaffa menyentuh tanah dengan tangan kirinya, dan ia menggandeng tangan Endhang dengan tangan kanannya.

"agar dapat tersebar dengan mudah." kata Dhaffa.

"terimakasih..." kata Endhang senang.

.

.

.

Tak lama, semuanya sudah kembali. Mereka spontan kebingungan akan apa yang telah terjadi.

Endhang merasa lelah. Endhang terjatuh ke samping, Abhy menangkapnya.

"Kita berhasil, Endhang!" kata Abhy senang.

Kedua pahlawan itu tersenyum pada Endhang dan teman-temannya. Pahlawan itu juga berterimakasih pada mereka.

"Baiklah, masalah di sini sudah selesai.." kata wanita itu sambil menghembuskan nafas lega.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C412
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk