Saat di udara, Yukina dan Ardolph berbincang sebentar.
"Ardolph.." kata Yukina.
"Ya, Yukina.." jawab Ardolph.
Mereka berdua menutup kedua matanya, mereka saling bergandengan.
"Pada saat kamu menghilang, aku sangat khawatir lho, jangan menghilang lagi ya. Awas lho." Kata Ardolph.
Yukina tertawa kecil.
"Maaf.. tapi... kamu mengkhawatirkanku?" Tanya Yukina.
"Tentu saja! Kamu kan adalah best partnerku!" Kata Ardolph.
"Benarkah?" Tanya Yukina.
"Ya!" Jawab Ardolph.
Yukina tersenyum.
"Kamu juga adalah best partnerku Ardolph..." kata Yukina.
Mereka berdua mengingat saat-saat mereka bertarung bersama.
"Rupanya kita pernah bertarung bersama ya.." kata Yukina.
"Sering kok.. dan akan selalu begitu.." kata Ardolph.
"Kita akan selalu bersama, ya.."
Sebuah gambar logo sekolah Kannoya Academy muncul pada lengan kanan mereka.
Zirah Yukina bersinar, begitu juga dengan zirah Ardolph. Zirah mereka tidak berubah, hanya bersinar dan sedikit berubah warna.
Mereka menatap Deadman dengan tajam.
"Inilah saatnya!" Kata Yukina.
.
Mereka meluncur ke atas kepala Deadman. Tetapi Deadman menghindar. Yukina dan Ardolph terjatuh meleset.
"Oh tidak.." pikir Junko.
.
"Masih bisa!" Kata Ardolph.
Mereka berdua melihat kepada manusia raksasa itu tepat di dadanya.
Yukina dan Ardolph mempersatukan sihirnya dengan membuat senjata mereka saling bersentuhan. Pedang Yukina sedikit berubah saat disentuhkan dengan kapak Ardolph, gagang pedang Yukina sekarang memiliki ujung-ujung berbentuk kapak. Sementara itu, kapak Ardolph sedikit berubah, pada ujung tongkat kapak Ardolph, ada sebuah pedang kecil yang dapat menusuk dan menebas.
Mereka menarik senjata mereka mundur sedikit, lalu Yukina dan Ardolph meluncur.
"KANNOYA...." Teriak Ardolph dan Yukina.
.
.
Kurosa dan Asuka sudah berlarian di langit-langit.
"KUROSA!" Teriak Asuka.
"YOSH!" Teriak Kurosa.
Mereka berdua terjun dan meluncur ke bawah dengan sangat cepat.
Kurosa mengepalkan tangan kanannya, sihir terang pada bagian kiri tubuh Kurosa mulai bersatu dengan sihir gelap pada bagian tubuh kanan Kurosa. Asuka melihat itu, lalu Asuka tersenyum dan terkagum.
"Ice raiper, 200!" Teriak Asuka.
Dari langit-langit, muncul 200 raiper es. Asuka mengambil 2 raiper es dan mengarahkan kedua raiper itu pada kepala manusia tanah itu.
.
.
.
Toshiko dan Nera sudah mengumpulkan kekuatan mereka.
"SEKARANG!" Teriak Nera.
Toshiko dan Nera mengarahkan tangan kanan mereka ke arah Deadman. Tubuh manusia tanah itu mulai dililiti oleh ranting-ranting.
.
.
"Rain.." kata Lucianna.
Hujan pun turun, hujan itu membuat ranting-ranting Nera semakin kuat, tetapi ranting-ranting Toshiko melemah.
"Burn!" Kata Osamu.
Osamu membakar ranting-ranting milik Toshiko, sehingga ranting-ranting itu tidak melemah.
"Tahan!" Kata Nera.
"Baik!" Jawab Toshiko.
.
.
Rippers mengumpulkan kekuatan pada sabit gelapnya itu.
"Teman-teman, baru kali ini aku bertarung.. bantu aku...." pikir Rippers.
Kekuatan pada sabit Rippers mulai sedikit melemah, tapi
"RIPPERS! KAMU BISA SAYANG!" Teriak Evania sekuat tenaga.
Rippers mendengar teriakan Evania, kekasihnya itu.
"Demi Evania dan semuanya.." pikir Rippers.
Kekuatan pada sabit Rippers semakin membesar. Rippers mengerahkan semua kekuatannya.
.
.
.
.
Junko meluncur dengan cepat, ia mengayunkan cambuknya.
"Kekuatan kami..." pikir Junko.
.
.
.
.
"Kekuatan kita semua..."
.
.
.
.
"TIDAK TERTANDINGI!"
.
.
.
.
.
.
"... UNITY!" Teriak Yukina dan Ardolph.
Tubuh Yukina dan Ardolph semakin bersinar. Mereka menembus dada manusia tanah raksasa itu.
Asuka menusuk kepala manusia tanah raksasa itu, raipernya tertancap cukup dalam. Raiper-raiper es lainnya juga menancap lumayan dalam.
"KUROSA!" Panggil Asuka.
"KENTAAAAAAAAAAAAAAAANG!" Teriak Kurosa.
Kurosa memukul raiper es milik Asuka, sehingga tertancap lebih dalam. Ledakan besar terjadi di atas dan di dalam kepala manusia tanah itu.
.
Odelia menyambungkan kabel-kabel miliknya pada kabel-kabel bangunan itu lagi. Aerum mendukungnya dengan sihir terangnya.
"JUNKO!" Teriak Odelia.
Junko merespon. Odelia menyambungkan kabel miliknya kepada Junko, kekuatan mereka bertiga saling menyatu.
Junko mencambuk dengan kuat, cambuknya memukul beberapa raiper-raiper es milik Asuka, sehingga tertancap lebih dalam. Junko melakukan cambukan terakhirnya.
Junko mencambuk dengan tenaga yang lebih kuat dan dengan bantuan sihir milik Denzel. Junko berhasil membelah tangan kanan manusia tanah raksasa itu. Ledakan besar terjadi akibat sihir Odelia dan Aerum. Kompleks daerah di tempat itu mengalami konslet lagi.
.
Rippers mengayunkan sabitnya, dengan kekuatan besarnya, ia berhasil menebas setengah kaki kiri manusia tanah raksasa itu. Tak lama Shinaiaru datang dan mendorong sabit Rippers lebih dalam. Akhirnya sabit Rippers memotong kaki kiri manusia tanah raksasa itu.
.
Yukina dan Ardolph terjatuh ke atas tanah. Mereka berdua tergeletak lemas.
Yukina berusaha untuk melihat apa yang terjadi pada raksasa itu.
Yukina terkagum.
"Inilah.. hasil kebersamaan kita?" Kejut Yukina.
"Tentu saja... tetapi sebagian besar itu karenamu, Yukina." Kata Ardolph.
"Yukina... kamu tidak perlu begitu khawatir akan kita... lihat.... Kannoya Academy semakin kuat." Kata Ardolph.
Yukina terkagum.
Langit-langit mulai bercahaya. Cahaya kecil masuk ke dalam lubang yang dibuat oleh Yukina dan Ardolph. Lalu cahaya-cahaya lainnya menyusul cahaya kecil itu. Semua macam elemen meledakkan tubuh manusia raksasa itu.
"Ini..." kejut Yukina.
"Aku.. tidak salah lihat kan?" Kejut Ardolph juga.
Sihir Sun Hero dan Night Hero bersatu lalu menyerang manusia raksasa itu juga. Pedang Alicia tertancap pada tubuh manusia raksasa itu, lalu membekukan tubuhnya secara menyeluruh. Banyak juga sihir-sihir yang mereka tidak kenal menyerang manusia raksasa itu.
"Sihir siapa saja ini?" Tanya Yukina.
"Mungkinkah? Lihat!" Teriak Ardolph.
Logo sekolah Kannoya Academy muncul di langit, tetapi di sampingnya juga muncul logo sekolah Kazumi Kyoko dan Hikaru Eiji.. itu wajar. Tetapi.... logo Alanis School juga tertera di samping logo sekolah Kannoya Academy.
Yukina dan Ardolph terkagum-kagum.
Manusia raksasa itu mulai terjatuh.
"Kita.... ini.... sungguh luar biasa... aku tak percaya ini.." kata Yukina.
.
2 orang gadis dan 2 orang lelaki muncul di langit-langit, mereka semua tersenyum bangga, lalu cahaya-cahaya itu menghilang semuanya.
"Luar biasa..." kata Ardolph.
Ardolph memegang tangan Yukina erat-erat. Yukina juga memegang tangan Ardolph kembali.
Manusia tanah itu terjatuh dan hancur.
"Woooaaah! Kentang!" Teriak Kurosa kagum.
"Itu bukan kentang.." kata Odelia.
"Keren...." kata Asuka.
Lalu Asuka melihat Alicia tersenyum padanya. Asuka tersenyum kembali dengan air mata yang mencucur begitu saja.
Kurosa melihat ke langit, ayahnya tersenyum padanya.
Kurosa kembali tersenyum lebar.
.
.
.
"Kita..... menang....."