Unduh Aplikasi
83.59% Kannoya Academy / Chapter 376: No body can stop me, no way

Bab 376: No body can stop me, no way

Yukina menerjang ke arah Deadman lagi. Deadman sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan Yukina. Yukina menebas perut Deadman.

Yukina berputar, angin mulai berpusar dan menebas tubuh Deadman.

Deadman tersenyum,

"Dia menyadariku? Atau bagaimana?" Pikir Yukina yang mulai khawatir.

Dari gelombang angin yang Yukina buat, Deadman mengarahkan tangannya pada Yukina.

Yukina mulai merasakan sakit pada tubuhnya. Yukina berlutut dan terbatuk.

"Dia menaikkan asam lambungku?" Pikir Yukina.

"Sihir kuat sangat disayangkan jika terjatuh pada tangan orang bodoh." Kata Deadman.

Yukina memuntahkan isi perutnya karena kelebihan asam lambung.

"Perutku... terasa sangat panas dan membakar." Pikir Yukina.

Tanpa disadari oleh Yukina, Deadman sudah berdiri di depannya.

Deadman mengayunkan pedangnya, Yukina menahan pedang Deadman dengan kedua pedangnya.

Deadman mendorong pedangnya ke depan, gelombang ledakan muncul dan Yukina terlempar mundur sangat jauh. Yukina terbangun dan melihat bahwa kedua pedangnya sudah hancur sama sekali. Zirah Yukina bercahaya lagi.

"Ada berapa baju yang kamu miliki?" Tanya Deadman, Yukina tidak menjawabnya.

"Sandstorm." Kata Yukina.

Pakaian Yukina berbentuk seperti zirah kerajaan Mesir, tubuh Yukina terlihat lagi.

Deadman menerjang ke arah Yukina. Yukina mengayunkan pedangnya dari jauh. Gelombang angin yang sangat besar tercipta dan mendorong tanah di bawahnya bersama dengan gelombang angin itu.

Tanah itu menyerang Deadman bersama dengan gelombang angin itu. Deadman menebas sekali saja, semua gelombang tanah dan angin itu segera sirna.

Yukina membanting pedangnya ke atas tanah. Tanah terbelah menjadi dua dan belahan itu sangat dalam. Yukina mengayunkan pedangnya ke atas, angin dari dalam tanah itu keluar, meskipun sedikit, tetapi berhasil menarik beberapa bagian tanah dan sedikit magma. Yukina mengendalikan angin di sekitarnya agar mendorong tanah dan magma itu pada Deadman. Deadman menebas tanah itu, tanah itu langsung hancur. Deadman menancapkan pedangnya pada magma itu, pedang itu menyerap magma itu.

"..."

Deadman menerjang ke arah Yukina. Yukina berputar-putar dan pusaran angin badai tercipta. Tanah-tanah terangkat oleh angin itu, begitu juga dengan tubuh Deadman.

Deadman melayang, Deadman menebas angin itu, angin itu langsung reda.

Deadman merasa senang karena ia merasa bahwa Yukina melemah.

Yukina diam saja.

Deadman sedikit terkejut, Deadman melihat ke atas kepalanya, tanah-tanah yang terangkat tadi sudah menjadi duri-duri yang sangat besar yang hendak menjatuhi tubuh Deadman. Deadman menebas duri-duri itu, duri-duri itu menempel pada pedang Deadman sekarang.

.

Yukina berpikir keras.

.

Yukina mengumpulkan semua angin dengan pedangnya, lalu melemparkan angin itu pada Deadman yang melayang di udara. Deadman menebas angin itu, dan angin itu menghilang.

Deadman meluncur ke arah Yukina.

Yukina mengumpulkan angin lagi pada pedangnya, lalu Yukina melemparkan pedang dengan angin itu pada Deadman dan Yukina melompat mundur. Sebuah ledakan besar terjadi, angin menjadi chaos, sebagian berhembus kemari, sebagian berhembus kesana, sebagian berhembus ke atas, mereka semua tidak berhembus dengan rata.

Deadman mengayunkan pedangnya, angin itu kembali seperti semula.

.

Dari balik asap, zirah Yukina sekarang terlihat seperti zirah kesatria kerajaan, sangat megah dan indah, kuat tentunya.

Pedang Yukina menjadi lebih besar dari yang sudah-sudah.

.

Deadman tersenyum, ia merasa sangat tertantang.

.

.

.

"Aku sudah menahan asam lambungku... tapi rasanya masih sakit." Pikir Yukina.

Yukina memuntahkan angin sebentar, lalu Yukina bersiap.

.

Deadman menerjang lagi, Yukina juga. Tetapi Yukina tidak secepat yang sudah-sudah.

"Sepertinya dia melamban karena berat zirahnya." Pikir Deadman, Deadman tersenyum puas.

.

Deadman mengayunkan pedangnya, Yukina menahan dengan pedangnya. Pedangnya hanya retak kecil saat ini.

"Kuat.." pikir Deadman.

.

.

.

.

"Aku tidak yakin pedang ini akan bertahan lama.." pikir Yukina.

.

.

Yukina mulai merasa mual lagi.

"Ia mensabotase diriku dari dalam... curangnya..." pikir Yukina.

.

"Sebentar... sabotase." Pikir Yukina.

.

"Bukan sabotase sebenarnya sih, entah bisa disebut sabotase atau bukan." Pikir Yukina.

.

.

Dari pedang Yukina, Yukina menghisap oksigen yang ada di dalam tubuh Deadman, Deadman mulai tak sadar diri.

Deadman kembali sadar setelah menghirup oksigen lagi. Deadman melihat sekitarnya, Yukina sudah tidak ada. Yukina sudah berdiri di belakang tubuh Deadman. Yukina memasukkan pedangnya ke dalam sarungnya lagi.

Semua oksigen yang Deadman hirup melakukan ledakan-ledakan kecil. Deadman merasa sakit.

Ledakan itu tidak berlangsung lama. Yukina segera menebas tubuh Deadman lagi.

Yukina menggerakkan tangannya, Yukina mengambil oksigen dari dalam tubuh Deadman lagi, lalu Deadman mulai lemas.

Deadman mulai menguap dan menghirup oksigen lagi. Deadman kembali segar dan sadar.

Yukina sudah tidak ada di depannya. Deadman melihat sekeliling, Yukina tidak ada.

Deadman terkejut dan melihat ke atas, Yukina sudah berada di atas Deadman dan siap untuk menusuk tubuhnya. Deadman segera mengambil pedangnya. Mereka berdua saling menusuk.

Yukina menusuk bahu kiri pada bagian dekat leher Deadman. Deadman menusuk bahu kiri sedikit meleset ke atas Yukina dan muka Yukina sedikit tergores.

Deadman tersenyum, lalu ia memberikan sedikit tekanan pada pedang itu. Pedang itu meledakkan diri dengan semua elemen yang ada pada pedang itu. Yukina terkejut. Yukina terpukul mundur.

Telinga kiri Yukina berdengung.

.

Deadman berdiri di depannya, lalu Deadman hendak menusukkan pedangnya pada kaki Yukina, Yukina segera menyingkir dengan cepat dan berusaha untuk berdiri.

Saat Yukina berhasil berdiri, tubuh Yukina tertebas banyak sekali.

"Sihir apa itu?" Pikir Yukina.

Yukina melihat pergelangan tangan kirinya terikat oleh sihir aneh, sama halnya dengan tangan kiri Deadman.

"Jadi ini adalah sihir yang mirip dengan sihir pencerminan. Jika aku tertebas, tubuhmu juga tertebas. Jika aku mati, kamu juga mati." Kata Deadman.

Yukina mulai merasa sakit.

"Sakit kan? Itu yang kurasakan tadi.." kata Deadman.

"Kalau kamu menyerah, aku mau kok mengampunimu.." kata Deadman.

"Enak saja.... aku tidak akan berhenti sama sekali.. meskipun itu harus mengambil nyawaku.... tidak.... aku akan mencegah hal itu! Yang penting aku tidak akan berhenti!" Kata Yukina.

Deadman tersenyum,

"Baiklah.." jawab Deadman.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C376
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk