Rowel tidak dapat melihat, tetapi ia dapat merasakan pergerakan mereka semua.
.
.
"Frozen gas!" Kata Alexa.
Gas beku tercipta. Gas itu membekukan tubuh Rowel. Shinaiaru memukul tubuh Rowel dengan tentakelnya.
Rowel kembali sadar, lalu ia menerjang.
.
.
Rowel hendak menyerang Shinaiaru, tetapi tentakel Shinaiaru cukup keras sekarang.
.
.
Rowel mendapatkan sebuah ide, ia melompat mundur.
Rowel menerjang. Rowel memukul tanah. Tanah itu hancur. Lalu Rowel melemparkan banyak sekali bongkahan tanah itu kepada Shinaiaru. Shinaiaru memukul semua bongkahan itu. Rowel melemparkan sangat banyak bongkahan tanah.
.
.
Saat Shinaiaru memukul bongkahan yang mengarah kepadanya, Rowel melemparkan sebuah bongkahan yang sangat besar ke arah Alexa dengan sangat cepat.
Tubuh Alexa terhantam dengan sangat kuat. Shinaiaru terkejut.
Shinaiaru langsung geram sekali terhadap Rowel.
Alexa mulai berdiri lagi.
.
.
Shinaiaru mengangkat tubuh Alexa dengan tentakel-tentakelnya, sisa tentakel yang amat banyak berubah warna lagi. Tentakel itu berubah warna menjadi merah padam.
.
.
Tentakel itu melesat dengan lebih cepat.
Tetapi Shinaiaru berkeringat darah. Melihat itu, Alexa segera menggunakan sihirnya,
"Healing gas." Kata Alexa.
Shinaiaru berhenti berkeringat darah.
Shinaiaru menyerang Rowel, tetapi Rowel terbang dengan sangat cepat.
"Seharusnya ia lebih lemah...." pikir Alexa.
"Slow gas!" Kata Alexa.
Alexa mengarahkan gasnya pada Rowel saja, sehingga Shinaiaru tidak menerima efeknya.
Rowel terbang dengan cepat sekali, gas itu bergerak sangat lambat.
"Terlalu lambat.." pikir Alexa.
.
.
Sesuatu mulai bercahaya.
"Ah..." kejut Alexa.
Alexa mengambil kristal jantung Pollyaana dari kantung celananya.
Alexa tersenyum. Alexa menggenggam kristal itu sekuat tenaga, kristal itu semakin bercahaya.
Alexa menutup kedua matanya.
Tubuh Alexa mulai bercahaya.
"Control!" Kata Alexa.
Alexa memfokuskan pandangannya pada Rowel yang terbang sangat cepat. Tubuh Rowel tiba-tiba terhenti. Shinaiaru memukul Rowel dengan kuat, tubuhnya terluka oleh karena tentakel-tentakel milik Shinaiaru.
Alexa mengarahkan gas pelambatannya pada Rowel, Rowel mulai berpikir lambat.
Tetapi
"Kalian lupa... hahaha.." kata Rowel.
Rowel kembali bergerak dengan cepat.
"Apa?" Kejut Alexa.
.
.
Alexa melihat luka yang dibuat oleh Shinaiaru. Shinaiaru menarik lengan baju Alexa,
"Ibu, lihat!" Kata Shinaiaru sambil menunjuk luka pada tubuh Rowel.
"Ah.. luka yang besar." Kata Alexa.
"Aku membuatnya sendiri lho, ibu!" Kata Shinaiaru bangga.
"Ya, ya... aku bukan ibumu tapi terimakasih, terlihat bagus." Kata Alexa.
"Yeeeey.." kata Shinaiaru yang terlihat tanpa ekspresi, tetapi sebenarnya dia sangat senang.
.
.
Alexa mulai menggerakkan tubuhnya,
"Poisonous gas.." kata Alexa.
.
.
.
Alexa mengarahkan gas itu pada luka besar Rowel. Rowel tertawa, luka itu menutup.
"Hah?!" Kejut Alexa.
"Tidak...." kata Shinaiaru sedih.
.
.
.
"Astaga dia kuat sekali.." pikir Alexa.
"Ibu.." kata Shinaiaru.
Rowel mulai menerjang lagi.
.
.
"Sebentar... naga lemah pada bagian dalam tubuhnya... tetapi mereka kuat pada bagian luar tubuh mereka." Kata Alexa.
"Ibu hebat!" Kata Shinaiaru.
"Yah.. heheh.. terimakasih, aku bukan ibumu." Kata Alexa.
.
.
Shinaiaru mulai berfokus, begitu juga dengan Alexa.
"Buat Rowel membuka mulutnya." Kata Alexa.
"Baik ibu." Kata Shinaiaru.
.
.
Shinaiaru menggerakkan tentakel-tentakelnya, tetapi Rowel terlalu cepat.
.
.
"Baiklah.... solid gas." Kata Alexa.
.
.
Gas beku muncul, lalu mereka mulai memadat.
Alexa mengarahkan kepada Rowel.
.
.
Shinaiaru berusaha untuk menyerang Rowel dengan sangat mengerikan.
Shinaiaru berhasil menarik perhatian Rowel. Alexa mengarahkan gas yang sudah membeku dan menyebarkannya lagi, menjadikannya gas lagi. (Karena jika dalam bentuk padat, akan lebih cepat melaju).
.
.
Gas itu membekukan tubuh Rowel pada saat mulutnya terbuka. Shinaiaru memukul Rowel di dalam mulutnya. Rowel mulai bereaksi. Rowel terkejut dan tidak dapat bergerak.
"Apa itu?" Tanya Alexa.
"Tentakel darah... membuat seseorang tidak dapat bergerak ibu... ibu suka kan?" Tanya Shinaiaru seperti anak kecil.
Alexa mengelus-elus kepala Shinaiaru,
"Kerja bagus, Shinaiaru." Kata Alexa.
.
.
"Sekarang, kita harus mencari Yukina, Shinaiaru." Kata Alexa.
Shinaiaru mengangguk.