Unduh Aplikasi
81.37% Kannoya Academy / Chapter 366: You hurt her!

Bab 366: You hurt her!

"Hana!" Teriak Hoshi.

Tanah semakin hancur. Tempat itu menjadi sangat kacau.

Masokish Girl tertawa.

"Mengapa kamu kesal, Hoshi? Bukannya dia sudah tidak berguna lagi, sehingga aku harus mengakhiri hidupnya agar ia berguna bagi Deadman.." kata Masokish Girl.

Hoshi menjadi semakin kesal, tetapi mukanya tidak berekspresi. Mukanya datar.

"Hana!" Kata Hoshi.

Langit mulai gelap sekali.

Hoshi menerjang ke arah Masokish Girl. Tanah semakin hancur parah.

Hoshi sudah berada di depan Masokish Girl.

Hoshi menggenggam tangan Masokish Girl, tangan Masokish Girl segera hancur menjadi abu.

"Jadi, kamu menyakitiku? Bukannya itu akan membuatku lebih kuat?" Tanya Masokish Girl.

Masokish Girl menjadi sangat kuat, ia menggenggam bahu kiri Hoshi, lalu membanting tubuhnya ke atas tanah. Bahu Hoshi patah.

Tetapi, saat ia terjatuh ke atas tanah, ledakan terjadi.

Petir menyambar dari langit kepada Masokish Girl. Masokish Girl tertawa.

"Hoshi! Jangan serang dia!" Teriak Umbrella Girl dari jauh.

Hoshi menerjang ke arah Masokish Girl.

Hoshi menginjak tanah, tanah menjadi tidak rata. Ada banyak sekali bongkahan tanah besar. Hoshi melemparkan bongkahan-bongkahan tanah besar itu kepada Masokish Girl. Masokish Girl tertawa lebih keras lagi.

Hujan badai terjadi.

Hoshi membungkuk, semua titik air berhenti pada tinggi tubuhnya. Air itu berkumpul.

"Hoshi! Hentikan!" Teriak Establishment dari jauh.

"Hana!!!!" Teriak Hoshi.

Air itu menyembur ke arah Masokish Girl bagaikan sebuah tsunami.

Masokish Girl tersenyum.

Saat air itu menerobos tubuh Masokish Girl, kulit-kulitnya mulai mengelupas.

Hoshi berlari ke arah Masokish Girl.

Masokish Girl berlari juga kepada Hoshi.

Hoshi berusaha untuk menyerang Masokish Girl, tetapi Masokish Girl terlalu cepat, bahkan Butterfly dan pahlawan lainnya tidak dapat melihatnya sama sekali.

Masokish Girl menusuk punggung Hoshi hingga tembus perutnya dengan tanah tajam yang muncul karena Masokish Girl.

Tanah tajam itu hancur. Dari darah Hoshi yang menetes ke atas tanah, tanah menjadi berwarna merah darah seluruhnya. Hoshi melihat ke arah Masokish Girl dengan tajam.

Tanah yang merah itu mengeluarkan duri-duri besar. Masokish Girl terkena oleh duri-duri itu, lalu ia tertawa.

Masokish Girl menghancurkan semua duri Hoshi. Luka-luka Masokish Girl tersembuhkan sendirinya.

"Bodoh sekali.. bodoh sekali.." kata Masokish Girl.

Hoshi diam saja.

"Hoshi... kemarilah! Hana ingin bertemu denganmu!" Kata Butterfly dari jauh.

Tetapi Hoshi tidak mendengarnya.

.

.

Hoshi menerjang ke arah Masokish Girl.

Masokish Girl bergerak semakin cepat. Ia berhasil menusuk-nusuk Hoshi.

.

.

Tetapi, ada satu waktu, di mana Hoshi melihat Masokish Girl dan Masokish Girl tidak menyadarinya. Hoshi segera melompat dan menggigit leher Masokish Girl hingga terluka.

Leher Masokish Girl mulai hancur, tetapi pulih lagi, lalu hancur lagi, lalu pulih lagi. Masokish Girl tertawa lebih kencang dan mengerikan.

Masokish Girl menapakkan tangannya ke atas tanah dengan cepat. Tanah semakin hancur ke dalam. Masokish Girl memukul dari jauh, tetapi Hoshi terlempar sendirinya.

.

.

"Sekarang aku tak terkalahkan, terimakasih atas kesakitannya!" Kata Masokish Girl sambil tertawa.

.

.

Hoshi mulai kelelahan,

"Hosh..... hosh..... hosh..."

"Hoshi, kemarilah!" Teriak Butterfly.

Hoshi tidak mau datang.

.

.

"Apa ini..." pikir Megan sambil menutup mulutnya dan hidungnya.

"Udara menipis.." kata Yuto.

"Apa? Apakah itu karena Hoshi bernafas?" Tanya Megan.

"Sepertinya begitu." Jawab Yuto.

.

.

Masokish Girl mulai kesusahan untuk bernafas.

"Aku suka ini! Hahahahaha!" Tawa Masokish Girl.

Masokish Girl menerjang lagi, Hoshi menerjang ke arah Masokish Girl.

Hoshi membenturkan jidatnya pada jidat Masokish Girl. Kepala Masokish Girl mulai berubah menjadi abu, tetapi kembali pulih lagi, lalu menjadi abu, lalu pulih lagi.

Hoshi menginjak tanah yang basah dikarenakan oleh hujan badai itu.

Tanah itu mulai membuat sebuah pusaran. Masokish Girl mulai terseret, begitu juga dengan Hoshi.

Masokish Girl tenggelam, tetapi Hoshi juga.

"Baiklah..." kata Establishment.

Establishment menyentuh pusaran tanah itu. Pusaran tanah itu menjadi gas yang menguap.

Hoshi dan Masokish Girl terselamatkan.

"Sudah, kalian berdua tenanglah dan jangan mulai bertengkar lagi---" kata Establishment.

Masokish Girl dan Hoshi saling menerjang.

"Woi! Dengarkan aku!" Protes Establishment.

Tetapi mereka tidak mendengarkannya.

.

.

Masokish Girl meremas tangan kiri Hoshi, tangan kirinya langsung patah. Lalu Masokish Girl membanting Hoshi ke atas tanah.

Hoshi menggenggam kaki kanan Masokish Girl, lalu melemparkannya.

Hoshi melompat ke atas Masokish Girl. Lalu mereka saling mendorong.

Tanah mulai hancur lagi. Petir mulai menyambar pada mereka berdua.

Hoshi memukuli Masokish Girl. Masokish Girl juga memukul Hoshi berkali-kali.

Hoshi lebih terluka dibandingkan dengan Masokish Girl. Justru Masokish Girl menjadi lebih kuat, lalu Masokish Girl melemparkan Hoshi kepada Butterfly dan Hana.

Hoshi melihat Hana dengan terkejut, Hana masih belum pulih.

Hoshi kembali menerjang kepada Masokish Girl.

.

.

"Hana!" Teriak Hoshi.

Hoshi menggenggam kepala Masokish Girl, lalu membantingnya ke tanah. Tanah hancur lagi.

Hoshi menginjak kepala Masokish Girl, tanah menjadi terguncang-guncang. Gempa Bumu terjadi.

.

.

.

.

Sementara itu,

"AKU PERLU HEALER! ATAU PENYEMBUH! ATAU AMBULANS! ATAU APAPUN YANG DAPAT MENYEMBUHKAN! HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA APA INI?!" Teriak Alfred yang menggendong Alvina dan seorang gadis berambut putih.

Tanah berguncang-guncang, Alfred mulai panik.

"Alfred! Kemari! Aku akan membuat jembatan!" Kata Butterfly.

Alfred berusaha untuk berlari ke arah Butterfly, tetapi guncangannya terlalu hebat.

Alfred mulai terjatuh. Butterfly segera terbang kepada Alfred lalu menariknya dan meletakkannya di samping Hana. Hana dinaikkan kepada gendongan Alfred.

"Larilah ke sana!" Kata Butterfly.

"Sekarang aku pengangkut orang terluka..." pikir Alfred sedikit kesal.

Butterfl membuat gumpalan madu lagi yang berbentuk jembatan.

"Ayo cepat!" Kata Butterfly.

Alfred segera berlari lewat jembatan itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hana! Kamu menusuk Hana!" Teriak Hoshi.

"Memangnya mengapa? Ia sudah tidak berguna!" Kata Masokish Girl sambil tertawa.

.

.

Hoshi kesal, tetapi mukanya tetap datar.

Hoshi meniup udara, udara itu langsung menjadi angin topan. Masokish Girl tertarik dengan angin itu, begitu juga dengan Hoshi.

Hoshi mendekat pada Masokish Girl. Hoshi meremas dada Masokish Girl tepat pada jantungnya.

Masokish Girl mulai kesakitan, tetapi ia tertawa lagi.

"Hoshi!" Teriak Megan dari jauh.

Hoshi meremas dan menghancurkan jantung Masokish Girl.

Masokish Girl mulai terdiam, tatapannya menjadi kosong. Tubuhnya mulai menghilang dan menjadi abu.

"Oh tidak.. Hoshi..." kata Yuto sedih.

Hoshi terjatuh ke atas tanah, Hoshi melihat kedua tangannya.

"Hana?" Tanya Hoshi.

"Tenang saja, Hoshi dibawa kepada ambulans dan penyembuh." Kata Butterfly.

Hoshi terlihat senang dan berlari mencari Hana.

.

.

Alfred dapat disusul olehnya.

"Hana! Hanaa!" Teriak Hoshi dari jauh.

Alfred berhenti. Ia menunjukkan keadaan Hana kepada Hoshi. Hana terluka. Hana melihat pada Hoshi, kakaknya itu.

Hoshi terlihat sangat senang.

"Kakak..." kata Hana.

.

.

"Kakak?!" Kejut Hana tiba-tiba.

Hoshi terlihat senang, lalu melihat ke arah dua telapak tangannya. Kedua telapak tangannya mulai menjadi abu.

.

.

Hoshi tampak tidak peduli dengan hal itu.

"Hanaa! Hanaa! Haaanaaaa!" Kata Hoshi senang.

"Ka-Kakak? Mengapa kakak menjadi abu?" Tanya Hana yang mulai menangis.

Hoshi tersenyum,

"Hana, jangan menangis!" Kata Hoshi sambil tertawa.

"Kakak..... jangan..." tangis Hana.

Lalu Hoshi mulai berhenti tertawa, kedua lengannya sepenuhnya sudah hilang menjadi abu, sekarang tinggal tubuhnya.

.

.

"Jangan menangis..." kata Hoshi.

"Tapi... kakak...." tangis Hana.

Hoshi mulai meneteskan air mata.

Dari tetesan airmatanya.. tanah kembali seperti semula, langit menjadi cerah, luka-luka Hana, Alvina, dan gadis berambut putih terpulihkan, begitu juga dengan semuanya yang terluka.

Badai berhenti, semuanya kembali seperti semula. Tangan Hoshi kembali utuh.

"Kakak!" Kata Hana sambil memeluk kakaknya itu.

Hoshi kembali memeluknya tanpa ekspresi, tetapi sebenarnya ia sangat senang.

.

.

"Syukurlah..." kata Megan tenang.

"Ara ara... indahnya.. aku akan mengamankan kalian berdua, bersama dengan gadis berambut putih itu." Kata Butterfly yang terbang ke arah mereka semua.

Lalu Butterfly menuntun Hana, Hoshi, dan gadis berambut putih itu Butterfly gendong.

"Ayo.." kata Butterfly.

"Tidak mau! Kamu pasti akan menipu kami lagi! Kamu pasti mau membunuh kami kan?!!!" Bentak Hana.

Hoshi memeluk Hana.

"Hanaaaaa!" Kata Hoshi dengan sangat senang.

"Kakak?" Kejut Hana.

"Ayo, Hana! Pasti enak!" Kata Hoshi dengan senang.

Akhirnya Hana mau mengikuti Butterfly.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C366
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk