Unduh Aplikasi
70.95% Kannoya Academy / Chapter 319: Electric vs Electric

Bab 319: Electric vs Electric

Keesokan harinya, setelah sekolah selesai dan setelah ulangan harian selesai,

"Aku ingin menghadapi orang yang kuat..." keluh Odelia.

"Baiklah denganku saja!" Kata Kurosa.

"Tidak mau." Kata Odelia dingin.

"HOE? KENAPA?" Tanya Kurosa.

"Kamu terlalu lemah.." kata Odelia.

"O ya... di mana ganti makananku kemarin?" Tanya Kurosa.

"Jangan bodoh.." kata Odelia dingin.

"HOEEEEE.... MAKANANKUUU..." Tangis Kurosa.

.

.

"Aku ingin bertarung dengan yang paling kuat di sini." Kata Odelia lagi.

"Siapa ya?" Tanya Rheinalth.

Odelia menutup kedua matanya, lalu ia membuka matanya lagi.

"Denganmu." Kata Odelia sambil menunjuk ke arah Ermin.

"Baiklah.." kata Ermin.

"Jangan tanggung-tanggung, tidak apa-apa, aku merasa bahwa kamu kuat." Kata Odelia.

.

.

.

.

"Electric!" Kata Odelia.

Tubuh Odelia memancarkan listrik.

"Electric." Kata Ermin tenang.

Tubuh Ermin juga memancarkan listrik.

Mereka berdua menerjang bersama dengan sangat cepat. Mereka terlalu cepat hingga teman-teman mereka tidak bisa melihat mereka lagi.

"Ice barrier..." kata Rheinalth.

Sebuah perisai es muncul.

"Es bisa meleleh dan menjadi air, berbahaya!" Kata Albern.

"Earth Barrier." Kata Ardolph.

Sebuah perisai tanah melindungi mereka semua.

Ledakan penuh aliran listrik terjadi. Ledakan itu menghancurkan semua perisai yang dibuat oleh Ardolph dan Rheinalth.

.

.

Odelia melilit leher Ermin dengan kabelnya, lalu menjatuhkan Ermin ke bawah. Tetapi setelah dibanting, Ermin menggenggam kabel itu dan menarik Odelia ke bawah. Ermin terlepas dari kabel Odelia. Ermin melompat ke atas, Odelia melilit kaki kanan Ermin dan menerjang ke arah Ermin.

Ermin melakukan gerakan menendang ke samping kiri dengan kaki kanannya. Odelia terlempar dan terjatuh.

Ermin mendarat di atas tanah dengan baik. Saat mendarat, tubuhnya sudah dililit oleh kabel-kabel yang sangat banyak.

Ermin tersenyum. Lilitan itu makin kuat dan energi listrik makin besar.

Ermin menggigit salah satu kabel, rambutnya bersinar kekuningan. Tubuh Ermin bersinar, lalu meledakkan energi listrik yang sangat kuat hingga seluruh kompleks sekolah mereka mengalami konslet.

"HEI! JANGAN KERAS-KERAS!" Teriak Kurosa.

"Bukannya seharusnya tidak apa-apa? Kan ini tempat pelatihan." Kata Albern.

.

.

Ermin menggenggam semua kabel Odelia.

"Odelia, kekuatan setrum dan lilitanmu lumayan." Kata Ermin.

Lalu Ermin memutar-mutar Odelia.

"Dengan begitu aku akan memberimu hadiah, Putar-putar!" Kata Ermin bahagia.

"Hei! Jangan main-main!" Kata Odelia kesal.

Odelia menerjang ke arah Ermin. Saat Odelia sudah dekat, Ermin menghilang.

"Hah?" Kejut Odelia.

Ermin memegang bahu Odelia.

"Trap.." kata Ermin.

Ranting-ranting tumbuhan muncul dan melilit tubuh Odelia.

"Sudah?" Tanya Ermin.

Odelia membuat ledakan besar, sehingga ia terbebas dari lilitan ranting-ranting milik Ermin.

Odelia menerjang dan berusaha untuk melilit leher Ermin atau menancapkan kabelnya.

Ermin menangkap kabel Odelia yang meluncur ke arahnya.

"Gerakanmu terbaca semuanya ..." kata Ermin.

Ermin menarik kabel itu, sehingga Odelia tertarik ke arah Ermin.

"Tidak boleh!" Kata Odelia.

Odelia menancapkan kabel ke atas tanah, kabel yang ditancapkan pada tanah lebih banyak dibandingkan yang ditarik oleh Ermin.

Odelia menarik kabel yang Ermin genggam, lalu membanting Ermin di sisi lainnya.

Odelia melompat dan menancapkan Ermin dengan banyak kabel.

"Aaah... sakit..." keluh Ermin sebentar.

Ermin menunduk, lalu tubuhnya mulai mengalirkan energi listrik yang sangat kuat kepada kabel-kabel Odelia. Kabel-kabel Odelia meledak semuanya karena kekuatan listrik itu terlalu kuat untuk ditahan oleh kabel-kabel Odelia.

Ermin menerjang dan memegang leher Odelia.

.

.

"Waaah, Ermin menang!" Kejut Kurosa.

.

.

"Belum!" Kata Odelia.

Odelia menggenggam leher Ermin kembali.

"Earth." Kata Ermin.

Dari leher Ermin muncullah tanah-tanah keras yang melapisi leher Ermin. Tanah-tanah itu semakin besar dan kuat, sehingga Odelia tidak bisa menggenggam leher Ermin lagi.

"Bagaimana, Odelia?" Tanya Ermin.

"Hm... aku ingin bertarung lagi. Ronde dua." Kata Odelia.

"Baiklah." Kata Ermin.

Ermin melepaskan Odelia.

.

.

.

"Ronde 2?! HOE HOE HOE HOE HOE HOE?!" Kejut Kurosa.

.

.

.

"Odelia, jika kamu kalah, kamu harus membuat Kurosa kenyang." Kata Ermin.

"Jika aku menang?" Tanya Odelia.

"Hm.. kamu ingin apa?" Tanya Ermin.

"Hm.. aku ingin sekolah Kannoya tidak pernah ada." Kata Odelia.

"Hm.. boleh." Jawab Ermin.

"Apa?! Ermin menyetujuinya? Mengapa?" Pikir Rheinalth.

.

.

.

Ermin memenuhi dirinya dengan aliran listrik.

Odelia mulai membuat banyak kabel.

Lalu Ermin menerjang, Odelia menghindar dengan kabel-kabel nya.

"Teknik yang berbeda.." kata Ermin.

Ermin mengejar Odelia dengan lincah.

"Terlihat..." pikir Ermin.

Saat Odelia menghindar, Odelia berputar dan hendak menjebak Ermin dari belakang. Tetapi Ermin melihat ke belakang dan Ermin berhasil menangkap kaki Odelia.

Odelia menapakkan kedua tangannya ke atas tanah dengan kuat dan membanting kakinya ke belakangnya.

Odelia kembali berdiri, begitu juga dengan Ermin.

Mereka berdua menerjang dan saling beradu kekuatan. Gelombang-gelombang listrik yang kuat tercipta.

.

.

"Earth barrier.." kata Ardolph.

Teman-teman yang menonton terlindungi oleh perisai tanah Ardolph yang kuat.

.

.

Gelombang itu terlalu kuat sehingga perisai Ardolph hancur lagi.

Odelia menendang kaki belakang Ermin dari depan. Tendangannya tepat di bagian lutut bagian belakang, sehingga Ermin jatuh ke depan.

Odelia memukul punggung Ermin ke tanah dengan kuat hingga tanah hancur dan gelombang sihir nan kuat terpancar.

Saat asap menghilang, Ermin sudah tidak berada di sana. Odelia terkejut, ia melihat sekitarnya, tetapi Ermin tidak ada.

"Di mana dia?" Tanya Odelia.

Guntur terdengar.

.

.

"Hujan?" Kejut Lucianna.

.

.

"Kamu dapat menahan ini kan, Odelia?" Tanya Ermin dari langit.

"HEI ERMIN! JANGAN KERAS-KERAS!" Teriak Kurosa.

"Tidak apa-apa... ini tidak akan keras kok." Kata Ermin.

"Odeliaa! Jawab aku!" Teriak Ermin dari atas langit.

"Tentu saja bisa!" Kata Odelia.

"Baiklah.." jawab Ermin.

.

.

Ermin membanting bola listrik yang tidak begitu besar ke arah Odelia. Odelia menyingkir.

"Lincah..." pikir Ermin.

Ermin membuat terjadi hujan bola listrik.

Odelia mulai kesusahan untuk menghindar.

"Odelia, dibanding menghindar, mengapa tidak kamu serap saja lalu lontarkan kembali?" Tanya Ermin.

"Mengapa kamu harus memberitahukanku tentang itu?" Tanya Odelia.

Tetapi Odelia mendengarkan perkataan Ermin. Ia menyerap bola-bola sihir listrik itu dengan kabel-kabelnya. Kabelnya mulai bercahaya kuning.

"Kumohon jangan overload..." pikir Ermin dan Odelia.

Lalu Odelia mengayunkan kabel penuh dengan listrik itu ke arah Ermin. Saat kabel itu menyentuh Ermin, Ermin menghilang. Badai juga berhenti.

"Di mana?" Pikir Odelia.

Dari kabel Odelia, Ermin muncul. Odelia terkejut.

Ermin memegang kedua tangan Odelia.

"Gimana?" Tanya Ermin.

"Aah... sudahlah.. aku kalah." Kata Odelia.

"Hehehe... tidak apa-apa... kita masih bisa berlatih." Kata Ermin.

Odelia meninggalkan tempat itu.

"Ermin! Sudah lama kami tidak melihatmu bertarung! Itu sungguh luar biasa!" Kata Kurosa.

"Itu tidak seberapa kok." Kata Ermin.

"HOE?! TIDAK SEBERAPA?!" Kejut Kurosa.

Ermin tersenyum.

.

.

Odelia kembali dengan beberapa jajanan di tangannya.

"YEEE! MAKANAN!" Kata Kurosa girang.

Kurosa mengambil semua makanan itu lalu memakannya.

"Tch, rakus sekali dia.." keluh Odelia.

"Dia memang begitu guna memenuhi stamina sihirnya. Dia makan untuk menambah stamina, sehingga kebutuhan tubuhnya sedikit terkurangi, jadi itulah sebabnya ia mudah untuk lapar." Kata Ermin.

"Siapa juga yang mau mendengarkan penjelasanmu itu?" Tanya Odelia dingin.

"Tidak kok, hanya memberitahu saja." Kata Ermin.

Odelia meninggalkan tempat itu.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C319
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk