"Sepertinya jika kita begini terus, stamina kakak akan habis dan tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini..." kata Night Hero.
"Yosh! Aku sudah tidak sabar!" Kata Sun Hero.
Mereka berdua bersiap. Mereka berdua memejamkan matanya.
Tubuh Sun Hero sangat bersinar terang bagaikan matahari, sementara tubuh Night Hero membuat sekelilingnya menjadi gelap. Mereka membuka kedua matanya dan melihat kepada Rei.
"Tidak boleh ada kata benci...." kata Night Hero dengan tenang.
"Ya, kakak.." kata Sun Hero.
"Hah? Apa ini? Murahan sekali!" Kata Rei.
Mereka berdua menerjang bersama. Sun Hero menerjang lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan tanah tempat dimana Sun Hero berdiri sudah terbakar dan saat Sun Hero menerjang, tanah itu hancur. Night Hero menerjang dengan cepat juga, tetapi tidak secepat adiknya.
Night Hero mengayunkan gagangnya, sihir gelap itu mengikuti gagangnya. Rei dapat menahan sihir Night Hero dengan tangan kosong, tetapi tangannya sedikit berdarah. Night Hero menarik gagangnya ke atas, karena Rei masih memegang sihir Night Hero, Rei juga ikut tertarik ke atas. Sun Hero mengepalkan tangannya dan tangannya menjadi penuh dengan api yang membara. Sun Hero berhasil memukul tubuh Rei beberapa kali, setelah itu Rei memegang sihir Night Hero dan menariknya dan membantingnya. Sun Hero bertarung dengan Rei sendiri sementara.
"Fire!" Kata Rei.
Api biru muncul dan membekukan kaki Sun Hero.
"D-Dingin..." kata Sun Hero.
Tetapi Sun Hero masih berusaha untuk memukul Rei, tetapi Rei terus menghindar dengan mudahnya.
Tak lama, es yang menbekukan kaki Sun Hero meleleh. Sun Hero berhasil menendang lutut bagian belakang Rei, Rei terjatuh ke depan. Sun Hero berputar dan dengan kaki lainnya ia berhasil menendang Rei ke bawah hingga menghantam tanah.
Dari bawah, muncul serangan api biru secara tiba-tiba. Tangan kanan Sun Hero terbekukan.
"D-Dingin sekali..." keluh Sun Hero.
"Blue fire!" Kata Rei.
Tubuh Rei mulai membara api biru.
Night Hero menerjang ke arah Rei, lalu Night Hero mengayunkan gagangnya. Sihir gelap itu menerjang dengan cepat seperti cambuk.
Sebelum sampai kepada Rei, Rei menggunakan sihir ilusi 'api biru' nya dan membuat api itu sangat terang sehingga Night Hero kesilauan. Saat Night Hero kesilauan, Sun Hero menerjang dan hampir memukul wajah Rei. Rei menghindar pukulan Sun Hero, dan memegang tangan Sun Hero dan menariknya ke belakangnya. Sun Hero hampir terjatuh ke belakang, tetapi kaki kanan Sun Hero menendang pinggul Rei dengan kuat, sehingga menimbulkan kesakitan fisik sedikit. Sun Hero kembali berdiri dan memukul punggung Rei dari belakang dengan kencang. Sun Hero sudah berada di depan Rei lagi. Night Hero sudah tidak kesilauan, Night Hero mengangkat gagangnya ke atas lalu memutarnya ke kanan dan membantingnya ke arah Rei. Rei sudah berusaha untuk menghindar, tetapi kaki kanannya tertebas sedikit sehingga mengeluarkan banyak darah.
Night Hero dan Sun Hero menerjang bersama lagi.
Mereka menyerang Rei bersama.
Night Hero mengayunkan gagangnya ke arah Rei dan Sun Hero mengepalkan tangan kirinya dan mengarahkannya ke arah Rei. Rei berhasil menahan keduanya. Lalu Rei membanting mereka berdua ke tanah, tetapi Sun Hero berhasil menapakkan kaki kirinya dan Sun Hero berputar saat Rei masih memegang tangan kirinya dan Sun Hero berhasil menendang tubuh Rei ke atas. Night Hero juga berputar dan karena tendangan Sun Hero, Rei melepaskan tangan mereka berdua. Night Hero mengayunkan gagangnya ke arah Rei. Sihir gelap mengikuti arahan Night Hero dan mengenai punggung Rei. Rei mendarat di atas tanah.
Rei menunduk sebentar, ia memulihkan luka-lukanya.
"Begitu..." kata Rei.