Bab 272: Controled
Tak lama kemudian, Ardolph berdiri lagi.
"Ardolph?" Tanya Yukina.
"Earth Knight." Kata Ardolph dengan ekspresi datar.
"Tidak seperti biasanya..." pikir Yukina.
Ardolph membawa kapaknya, lalu ia mulai menerjang ke arah Yukina. Yukina melompat ke samping untuk menghindari Ardolph.
Pukulan Ardolph lebih kuat dari biasanya, dan gunungan tanah keras yang muncul lebih besar.
"Dia terkontrol... pasti." Pikir Yukina.
Ardolph mengayunkan kapaknya dari jauh, sebuah gunungan tanah muncul dari ayunan kapak itu.
Yukina terhantam.
Gunungan tanah itu tiba-tiba hancur,
"Sandstorm.." kata Yukina.
Baju Yukina berubah menjadi zirah Mesir.
"Wujud pertama?" Tanya Ardolph.
"Kamu juga." Kata Yukina.
Ardolph dan Yukina menerjang.
Kapak Ardolph dan pedang Yukina mulai beradu.
Yukina berusaha mendorong pedangnya agar kapak Ardolph tidak mengenai tubuh Yukina. Ardolph mendorong kapaknya agar mengenai kepala Yukina.
Pedang Yukina mulai mundur sedikit demi sedikit.
"Fisiknya juga kuat..." pikir Yukina.
Saat pedang itu tepat 5 cm di depan kepala Yukina, dengan cepat Yukina menghindar ke samping. Yukina memutar dan berhasil membuat "wind tornado" tepat di belakang Ardolph. Ardolph yang mengenai tanah kosong, segera membuat gunungan tanah yang amat kuat. Yukina melihat ke arah pedangnya, pedangnya sudah sedikit retak.
"Memang ini senjata hanya cocok untuk melawan banyak orang." Pikir Yukina.
Saat berpikir, Ardolph sudah di depan Yukina, hendak menebas kepala Yukina. Yukina menahannya dengan pedangnya lagi. Pedangnya semakin retak.
"Kalau begitu..." kata Yukina.
Pedang Yukina sudah hancur, Yukina segera meluncur diantara kedua kaki Ardolph.
"Wind X Sword!" Kata Yukina.
Ardolph mengarahkan kapaknya ke punggungnya untuk melindungi punggung Ardolph.
"Kalau begini terus...." pikir Yukina.
.
.
.
.
"Dark soul..." kata ms. Sheva.
Tubuhnya dipenuhi dengan aura sihir gelap.
"Ms. Sheva?" Kejut Ms. Ardeen.
Ms. Sheva menerjang ke arah Ms. Ardeen.
Ms. Ardeen mengarahkan tangan kanannya ke depan ms. Sheva, lalu muncullah sebuah perisai bintang.
Ms. Sheva menghancurkan perisai itu, lalu ms. Ardeen mengangkat tangannya,
"Star strike!"
Memang hari masih pagi, tetapi bintang-bintang bersinar dan menjatuhkan sinarnya pada ms. Sheva.
Sinar-sinar itu masih ada di sekeliling ms. Sheva setelah sinar-sinar itu mengenai tubuh ms. Sheva.
Ms. Sheva hendak menerjang lagi, tetapi,
"Star lock!" Kata ms. Ardeen.
Dari cahaya bintang yang tertinggal, cahaya itu bercahaya lebih terang dan membuat sebuah kurungan untuk ms. Sheva.
Ms. Sheva berusaha untuk keluar.
"Ms. Sheva... kamu dikendalikan?" Tanya ms. Ardeen.
.
.
.
"Combination.." kata Ermin.
Tubuh Ermin menjadi bercahaya warna-warni.
"Ermin... kamu tidak pernah bilang kamu mempunyai sihir itu!" Kata Rheinalth protes.
"Berisik..." kata Ermin.
.
.
.
.
Butterfly menerjang ke arah Umbrella girl. Umbrella girl menahannya dengan payung yang ia bawa. Tetapi payung itu menjadi patah.
"Umbrella." Kata Umbrella girl. Payung lainnya segera muncul.
Butterfly menerjang lagi, dengan segera Umbrella girl membuka payungnya. Payungnya bercahaya. Butterfly menerjang, tetapi ia menabrak payung itu bagaikan menabrak sebuah tembok besi yang kuat.
"Tak kusangka Butterfly terpengaruh oleh sihir..." kata Umbrella.
.
.
.
"Force!" Kata Amiko.
Amiko mengangkat Aino dan Hope.
Aino menyentuh sihir Amiko, dan dengan begitu sihir Amiko menyedot semua benda di sekitarnya, sehingga Amiko sedikit keberatan.
Karena Amiko merasa berat, Amiko melepaskan mereka.
Hope menutup kedua matanya, lalu ia mulai berharap.
Aino berusaha untuk menyentuh, tetapi Tenji sudah menyentuh Aino dahulu, sehingga Aino tidak bisa menyentuh apapun karena ia menjadi seperti hantu.
"Bagaimana ini?" Pikir Aino.
.
.
.
.
"Teman-teman... kita harus menahannya sekuat tenaga!" Kata Ms. Ardeen dengan telepatinya.
Status Power Mingguan
-- Peringkat
Power 
-- Power
stone