Semenjak hari itu, keamanan di Kannoya Academy diperketat. Semua sihir para siswa didatakan, sehingga jika ada sihir asing yang tidak terdaftar, sistem keamanan akan muncul. Sistem keamanan akan melontarkan anti-sihir pada seseorang yang mengeluarkan sihir asing itu. Semua sistem ini dibuat oleh Denzel.
Ada beberapa tempat yang diberi "anti-magic security", dimana jika ada orang asing yang menyusup, siswa atau guru bisa mengambil "anti-magic security". Benda itu mirip dengan alat pemadam api, tetapi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan alat pemadam api. Cara memakainya seperti saat menyemprotkan semprotan parfum, dan jangan lupa arahkan secara benar. Cara membuka segelnya cukup rumit, karena hanya warga Kannoya Academy yang bisa menggunakannya (karena harus dibuka oleh sihir, dan sihir warga Kannoya Academy terdaftar, jika ada sihir asing maka alat itu akan meledakkan diri). Alat ini juga tidak boleh dipakai secara sembarangan, seperti hanya untuk iseng, jika ketahuan akan diberikan hukuman berat, yaitu membuat alat tersebut dalam jumblah 3 atau 5, atau hukumannya adalah kelas tambahan sihir.
Perisai sihir pelindung Kannoya Academy juga diperkuat, sekarang ada 3 lapis perisai (sebelumnya hanya 1).
.
.
.
"Baiklah anak-anak, untuk hari ini kita akan mempelajari tentang teori sihir utama. Untuk stamina, ada beberapa teori. Teori pertama mengatakan bahwa stamina adalah energi untuk mengeluarkan sihir, tanpa stamina kita tidak bisa berbuat apa-apa. Teori ini menyatakan bahwa tanpa stamina kita masih bisa hidup. Tetapi ada juga teori ketiga, yang menyatakan bahwa stamina adalah penahan sihir atau semacam segel agar sihir itu tidak memakan tuannya sendiri, dan jika stamina habis, sihir yang dimiliki oleh seseorang akan memakan orang itu. Sebenarnya, kedua teori tersebut benar." Kata ms. Sheva menjelaskan teori-teori tersebut.
Tak lama, Alvina mengangkat tangannya.
"Ya, Alvina?" Tanya ms. Sheva.
Dengan tangan yang masih terangkat, Alvina bertanya,
"Saya masih ada pertanyaan untuk teori kedua. Jika stamina adalah segel sihir kita, lalu untuk apa segel sihir seperti yang telah dikenakan kepada Denzel?"
Ms. Sheva segera menjawab,
"Pertanyaan bagus. Untuk teori kedua, stamina adalah segel sihir agar tetap terkendali. Tetapi ada beberapa khasus seperti Denzel yang dahulu tidak bisa mengendalikan sihirnya dan sihirnya menjadi liar. Jadi, sebenarnya segel sihir hanya membantu sedikit agar sihir sedikit lebih terkendali. Tetapi kita memang tidak pernah menyarankan segel sihir, karena suatu saat segel sihir akan terlepas dan sihir orang tersebut akan menjadi semakin liar. Sederhananya, segel sihir adalah obat yang tidak alami dan tidak begitu manjur, sementara stamina adalah obat alami yang memang sudah dimiliki setiap orang. Sudah paham? " Kata ms. Sheva.
Alvina menurunkan tangannya, "sudah."
.
.
Yukina terlihat pusing dengan teori tersebut.
.
.
Tak lama, Denzel mengangkat tangannya.
"Ya Denzel?" Tanya ms. Sheva.
Denzel masih mengangkat tangannya, Denzel bertanya,
"Saya masih kebingungan untuk beberapa orang yang tidak memiliki stamina, seperti Sun Hero dan Shana. Apakah teorinya berlaku bagi mereka atau ada teori lain?"
Ms. Sheva menjawab,
"Pertanyaan bagus. Untuk orang yang tidak memiliki stamina, mereka tidak tersangkut oleh kedua teori ini. Sebagai gantinya, mereka hanya memakai teori stamina tubuh biasa. Sebenarnya, sihir tanpa stamina cukup jarang ditemui, jadi masih kurang diketahui apa penyebabnya. Sampai di sini paham? "
"Eeehm.... apa itu teori stamina tubuh biasa?" Tanya Denzel.
"Teori stamina tubuh biasa adalah kekuatan tubuh, seperti saat berolahraga. Jika mereka lelah, sihirnya akan melemah, dan pemulihannya juga jauh lebih lama dibandingkan penyihir yang memiliki stamina sihir. Jadi, jika Sun Hero bertarung melebihi kesanggupan daya tahan tubuhnya, sihirnya akan melemah, dan pemulihannya bisa sampai 2 minggu." Jawab ms. Sheva.
"Lama nyaa..." keluh Kurosa.
.
.
Yukina berusaha untuk memahaminya, dan akhirnya ia memahami semuanya.
.
.
"Baiklah, anak-anak, sekarang ms. Sheva akan berikan tugas. Mohon dikerjakan baik-baik ya." Kata ms. Sheva yang lalu memberikan mereka lembaran kertas pada masing-masing anak.
.
.
Saat melihat lembaran kertas, Yukina merasa bahwa semua yang ia pahami menghilang seketika.
"A-Apa.... ini?!" Kejut Yukina dalam hati.
Yukina melihat sekitarnya, teman-temannya sepertinya dapat mengerjakan tugas itu dengan baik.
Yukina mulai ketakutan.
"B-Bagaimana ini..." pikir Yukina.
.
.
Ms. Sheva melihat gerak-gerik Yukina yang aneh. Ms. Sheva memutuskan untuk datang kepada Yukina.
"Ada apa, Yukina?" Tanya ms. Sheva.
"Aah... eh... anu...." kata Yukina gugup.
Ms. Sheva masih menunggu penjelasan Yukina.
"A-A-A-Aku... tidak.... tahu.... ini.... apa...." kata Yukina.
Ms. Sheva memperhatikan soal Yukina, lalu bertanya,
"Bagian mana yang tidak kamu pahami?"
"Bagian mana?" Tanya Yukina.
"Bagian mana?" Tanya ms. Sheva.
Lalu mereka berdua terdiam.
"Aaah... ehhh.... s-semuanyaa...." kata Yukina gugup.
Muka ms. Sheva berubah menjadi menyeramkan. Yukina mulai berkeringat.
"Yukina... saat saya menjelaskan, kamu di mana?" Tanya ms. Sheva.
"Aaaah.... aaa... aku.... aa.. a... a... ada di sini..." kata Yukina ketakutan.
"Bagaimana mungkin kamu tidak dapat memahami semuanya? Bahkan untuk menulis ulang teori pertama dan kedua dengan kata-katamu sendiri kamu tidak dapat?" Tanya ms. Sheva.
"T-Tidak..." kata Yukina sambil menunduk.
Ms. Sheva menghela nafasnya.
"Baiklah, Yukina. Untuk teori pertama, coba bayangkan dirimu atau siapapun itu." Kata ms. Sheva.
Dari dalam pikiran Yukina muncullah Ardolph.
"Coba pikiran dia. Dia memiliki yang namanya stamina sihir. Stamina sihir biasa dibilang 'mana' di berbagai tempat seperti di game dan tempat lainnya. Fungsinya untuk mengeluarkan sihir. Seperti dirimu yang memerlukan stamina untuk menggunakan 'wind chaos'. Jika kamu tidak memiliki stamina, kamu tidak akan bisa mengaktifkan 'wind chaos'." Kata ms. Sheva.
Yukina mengangguk.
"Nah, untuk teori kedua, stamina adalah segel atau pembatas energi sihirmu. Jika kamu menggunakannya melebihi batasanmu, maka tubuhmu tidak akan dapat menahannya dan energi sihir akan menjadi semakin besar dan mencabik dirimu. Pertanda stamina sihir berkurang bisa bermacam-macam, seperti sesak nafas, sakit perut, pusing, ingin buang angin, dan sebagainya." Kata ms. Sheva.
Yukina mengangguk lagi.
"Jika pengguna sihir tanpa stamina, mereka tidak ada hubungannya dengan kedua teori di atas. Tetapi sebagai gantinya, mereka akan menguras energi tubuh mereka dan kemungkinan besar akan membuat pengguna lebih cepat lelah dan pemulihannya pun juga tergolong sangat lama, paling cepat hanya 1 minggu, biasanya pemulihan memakan waktu 2 minggu, dan ada beberapa orang yang memakan waktu 1 bulan." Kata ms. Sheva.
Yukina mengangguk.
"Baiklah, paham?" Tanya ms. Sheva.
".... tidak." Jawab Yukina.
Ms. Sheva mulai kesal. Lalu ms. Sheva menggosok-gosok kepala Yukina sambil berkata,
"Astagaaa naaaaak! Mengapa kamu tidak kunjung paham jugaaa?"
"Aaaaaaaah.... maaf maaf..." kata Yukina.
"Padahal itu baru teori dasar, belum lagi yang rumiit!" Kata ms. Sheva sambil berhenti menggosok-gosok kepala Yukina.
"Maaf...." kata Yukina.
.
.
.
.
.
Akhirnya pelajaran selesai, Yukina masih berusaha untuk memahami teori-teori tadi.
Lalu Ardolph mendatanginya.
"Yukina!" Panggilnya.
Yukina terkejut, mukanya sedikit memerah.
"Penyakit itu lagi?" Pikir Yukina.
"Yukina, mau berlatih denganku?" Tanya Ardolph.
"B-Baiklah." Jawab Yukina.
Lalu mereka berdua berlatih bersama.
"Ardolph, sambil berlatih, bolehkah kamu menjelaskan semua materi tentang teori-teori tadi, aku tidak dapat memahaminya." Kata Yukina sebelum mereka mulai.
Ardolph mengangguk,
"Baiklah." Katanya.
.
.
.
"Earth knight!" Kata Ardolph
"Sandstorm!" Kata Yukina.
Mereka memakai baju zirah yang berbeda.
"Jadi, stamina juga terserap pada saat kita menggunakan zirah sihir ini." Kata Ardolph.
Yukina mengangguk.
Ardolph menerjang ke arah Yukina dengan cepat. Yukina mengayunkan pedangnya,
"Wind chaos!"
Angin besar bertiupan dari segala arah yang mengganggu pergerakan Ardolph.
Yukina menggunakan kesempatan itu. Yukina menerjang ke arah Ardolph.
Ardolph menahan serangan Yukina dengan kapaknya.
Lalu Yukina dan Ardolph melompat mundur bersama.
Yukina hendak menerjang lagi. Lalu menerjanglah Yukina.
"Wind X sword!" Kata Yukina.
Tebasan berbentuk X menyerang Ardolph. Ardolph melompat kembali dengan zirah yang berbeda.
"Eeeh?!" Kejut Yukina. Muka Yukina menjadi merah.
"Y-YUKINAA! JANGAN MELIHATKU SEPERTI ITU! AKU JUGA JADI MALU!" Teriak Ardolph.
Memang zirah 'Land Spartan' lebih terbuka dibandingkan zirah jenis lainnya.
Yukina memalingkan pandangannya ke belakang, mukanya merah.
"A-A-AAA! AKU JUGA HARUS TERBIASA DENGAN ZIRAH INI! ADUUUH MENGAPA SIHIRKU MEMBERIKAN ZIRAH YANG ANEH?!" Kata Ardolph memprotes.
.
.
.
Akhirnya mereka berdua selesai,
"Yukina, kamu menang lagi... kamu sudah memiliki 3 zirah sih..." keluh Ardolph.
"Aku.... tidak menang..." kata Yukina.
Ardolph terkejut, pandangannya yang tadinya memandang merahnya langit sore, sekarang berpaling pada Yukina dengan kebingungan.
"Maksudnya?" Tanya Ardolph.
"Yaah... kalau.... kamu.... memakai... zirah 'land Spartan' lebih lama... aku akan.... ka-kalah... T///T" kata Yukina.
Ardolph langsung menjadi malu.
"Y-YUKINAAA! JANGAN BAHAS ITU LAGII! AKU MALU SEKALI!" Kata Ardolph.
Akhirnya mereka sampai pada asrama mereka.