"A-Aku.. harus...." kata Lucianna yang hendak berdiri lagi.
"Lucianna... hentikan... kamu kelelahan!" Kata Katsumi.
"Tapi.. nanti... kak Togata..." kata Lucianna yang berhasil berdiri, tetapi ia terjatuh lagi.
"Mengapa aku ini... lemah sekali... aku hanya bisa menggunakan.... skill itu... 1 kali sehari... mengapa.... aku lemah...." kata Lucianna.
"Tidak Lucianna! Kamu itu kuat! Jangan berkata begitu!" Kata Katsumi.
.
.
"Begitu.... mereka sudah tidak kuat."
.
.
Langkah kaki seorang anak kecil terdengar.
"Eh? Siapa? Anak kecil?" Tanya Katsumi.
"Bukan."
Seorang gadis yang sedikit lebih kurus dari yang lainnya muncul. Ia berambut pendek. Matanya sipit. Ia membawa sebuah biola.
"S-siapa..." tanya Katsumi.
"Aku adalah Viola. Aku akan membantumu. Aku dari kelas B." Kata gadis itu.
"Ah..." kata Katsumi kebingungan.
.
Gadis itu berdiri di atas kedua kakinya, sementara hujan batu masih berlangsung.
"Ayah...." bisiknya.
Lalu ia mulai melantunkan berbagai nada dari biolanya.
Nada itu sangatlah indah. Dan hujan batu itu berhenti di berbagai area yang membuat anak-anak tangga. Batu-batu itu ditumbuhi dengan berbagai bunga-bunga nan indah.
Nada-nada yang dilantunkan oleh Viola sangatlah indah.
"Guk!" Seru Yui.
Lagu itu membuat hujan batu itu berhenti pada saat batu-batu yang dibutuhkan sudah menjadi anak-anak tangga.
"Indah... terimakasih! Viola! Permainan biolamu itu sangat menyentuh. Terimakasih, Viola!" Kata Katsumi.
Viola sedikit terkejut.
"Hm? Ada apa?" Tanya Katsumi.
"Ah... tidak apa-apa..." kata Viola.
Lalu viola memainkan biolanya lagi, dan kelelahan Lucianna menghilang.
"Ah.. Viola, terimakasih! Lagu itu sangat indah!" Kata Lucianna.
"Ah... terimakasih. Kalian tidak perlu memujiku sampai seperti itu. Kalian harus pergi ke atas dengan segera, sebelum musuh lain mengacaukan anak-anak tangga itu." Kata Viola.
"Ah baik!" Kata Lucianna yang lalu menarik tangan Katsumi. Mereka pun naik bersama.
.
.
"Akhirnya.... ada juga yang memuji permainan biolaku." Kata Viola.