"Huwwaaaaaa aku lapaaaar!" Keluh Kurosa.
"Kurosa... aku tidak ada makanan." Balas Asuka.
'Kalau aku lapar aku tidak bisa..... zzzzz "kata Kurosa yang segera tertidur.
Langkah kaki terdengar secara tiba-tiba.
"Ada yang datang... woi! Bangun!" Kata Asuka sambil membangunkan Kurosa.
Seorang wanita berpakaian aneh muncul.
"Siapa kamu?" Tanya Asuka.
Wanita itu tertawa secara perlahan.
"Anak yang manis, tetapi sayangnya kamu dan temanmu itu akan berakhir di sini." Kata wanita itu.
"Apa maksudmu?" Kata Asuka segera berdiri.
"Benar... kalian akan berakhir, dan juga anak itu, Katsumi. Ia tidak akan bisa menyelamatkan kakaknya itu. Bagaimanapun juga. Hahahhaa." Kata wanita itu dengan nada merendahkan.
"Kalau begitu...." kata Asuka sambil mengayunkan tangan kanannya ke arah kanan bawah. Sebuah raiper dari es pun muncul dari tangan kanannya itu.
"Aku tidak akan membiarkannya!" Kata Asuka tegas.
Wanita itu tertawa keras.
"Dasar anak kecil! Tidak tahu apa-apa!" Kata wanita itu sambil tertawa.
Asuka menerjang ke arah wanita itu dengan sangat cepat, karena wanita itu lengah, Asuka berhasil melukai bahu kirinya.
Wanita itu segera sadar. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Begitu... kamu berani melukaiku?!" Kata wanita itu dengan nada amarah. Dari kedua tangannya muncul cincin cahaya yang besar.
"Apa itu?" Pikir Asuka.
Wanita itu melemparkan cincin-cincin cahaya itu ke arah Asuka.
Asuka mengayunkan Raipernya. Raipernya mengenai cincin itu, dan terdengar suara adu pedang.
"Pedang? Apa ini?" Pikir Asuka.
Asuka melompat ke belakang. Cincin-cincin itu menerjang ke arahnya.
Asuka itu lincah, ia berhasil menghindari semua terjangan cincin itu.
"Tch... kurang ajar!" Teriak wanita itu sambil menciptakan banyak cincin lainnya.
Asuka bisa menghindari semua serangan itu, tetapi ia tidak mendapatkan kesempatan untuk menyerang lagi.
Hingga..
"Habislah kamu!" Kata wanita itu.
Ratusan cincin sudah berada di sekitarnya, serangan itu tidak ada celahnya.
"Bagaimana ini.... kenapa ada banyak cincin-cincin aneh..." pikir Asuka.
Asuka pun mulai berpikir, ia pun mendapatkan sebuah ide.
"Yukina... aku akan menirumu sedikit..." kata Asuka.
"Ice armour!" Teriak Asuka.
Baju zirah menutupi tubuh Asuka sepenuhnya. Dan cincin-cincin itu menerjang ke arah Asuka.
"Bodoh... cincin itu bisa..." kata wanita itu.
Tubuh Asuka mengeluarkan darah yang banyak.
"Cincin itu bisa menembus berbagai jenis pelindung! Hahahhaha! Mati saja kau!" Kata Wanita itu.
Asuka terjatuh sambil berlutut.
"Hahahaa! Kamu menyerah? Baguslah kalau begitu!" Kata wanita itu.
"B-bukan seperti itu..." kata Asuka.
"Bahkan pada saat itu Yukina menerima luka yang lebih dari ini, ia tidak menyerah hingga staminanya hanya tersisa 5. Padahal aku masih memiliki banyak stamina dan luka ini tidak seberapa, masakah aku harus menyerah?" Pikir Asuka.
Asuka pun kembali berdiri.
"Hoo? Mau jadi sok kuat?" Tanya wanita itu.
"Menurutmu?" Tanya Asuka yang sudah siap menyerang wanita itu.