"Itu.." kejut Junko.
"P-Polly..." kata Alexa.
"Siapa?" Tanya Ermin.
Mereka tidak menjawabnya.
"Jika lelaki itu bisa melihatku di sini, dia pasti juga bisa melihatku!" Kata Alexa.
"Polly!" Panggil Alexa.
Pollyaana tidak menoleh.
"Apakah kamu mengenalnya?" Tanya Shinaiaru.
Pollyaana, dengan tatapan yang sangat dingin berkata, "tidak, tuanku."
Alexa terkejut. Junko juga.
"Dia.. mengkhianati kita?" Tanya Junko.
Alexa hanya bisa mematung.
Pollyaana meletakkan pergelangan tangannya di atas alat itu.
Alexa merasa sangat terpukul. Sahabatnya itu, tidak mengakuinya lagi. Air mata mulai menetes.
"P-Polly?" Tangis Alexa secara perlahan.
.
Kurosa dan Kyle tiba-tiba muncul bersama mereka.
"Ho? Huee? Yukina? Mengapa dia?" Tanya Kurosa.
Tidak ada yang menjawabnya. Lalu Kurosa melihat ke arah Polly, ia pun terkejut.
"M-mengapa dia ada di sini?" Tanya Kurosa.
Alexa hanya menangis.
"Dia.. mengkhianati..." kata Junko perlahan-lahan agar Alexa tidak semakin terpukul.
"Apa?!" Kejut Kurosa.
"Bagaimana ini?" Tanya Junko.
.
.
"Pollyaana, hancurkan semuanya." Kata Shinaiaru.
"Baik." Jawab Pollyaana dingin.
.
.
"Dia tidak mungkin Polly yang kita kenal! Dia adalah gadis periang dan juga perasa! Dia tidak sedingin itu! Mungkin dia adalah orang yang namanya sama, tetapi berbeda orang!" Kata Kurosa.
"Salah... dia memang Polly... aku tahu itu." Kata Junko.
Kurosa tidak bisa membantah lagi. Karena Junko adalah yang paling ahli untuk menyelidiki orang-orang dan mengetahui siapa mereka.
Kurosa hanya tertunduk,
"Tidak mungkin..." katanya.
"Mengapa...?" Tanya Kurosa.