Yukina berada entah dimana. Ia melihat sekelilingnya, tetapi ia tetapi tidak tahu berada di mana.
"Apa ini?" Pikir Yukina.
"Aku merasa bahwa Rei berada di mana-mana.." pikir Yukina.
"Dan juga.. berpindah-pindah?" Pikir Yukina.
"Tidak mungkin ia berpindah-pindah. Aneh sekali. Mungkin ini adalah pengecoh." Pikir Yukina.
Tanpa disadari, Yukina menabrak sesuatu.
"Apa yang kutabrak? Yang kutabrak sama sekali tidak terlihat!" Kejut Yukina.
Yukina mulai meraba-raba sesuatu di depannya. "Rasanya seperti.. sebuah ruangan dari besi atau semacamnya.." pikir Yukina.
"Harusnya ada jalan masuknya.." pikir Yukina.
Ia pun mulai mencari pintu masuknya. Setelah 30 detik ia berkata, "Ah, bodoamat!"
Yukina memukul ruang itu sekeras mungkin. Sebuah lubang terbuka. Ruang itu terlihat kembali.
Ketika Yukina masuk, ia melihat seorang wanita. Rambutnya berwarna hijau kebiruan.
"Ini! Ini!" Pikir Yukina.
"Rei!" Panggil Yukina untuk memastikan.
Wanita itu melihat ke arah Yukina.
"Yukina Ayami.." katanya.
Yukina terkejut ketika Rei mengetahui dirinya, tetapi ia berusaha untuk tenang.
"Yukina... Yukina... fufufu.." tawa Rei.
Yukina semakin curiga dengan apa yang akan dilakukannya.
"Yukina.. kasihan sekali kau.. fufufuf... kau sudah tersesat karena sekolahmu itu.." kata Rei.
Yukina bingung.
"Aku bangga kok menjadi murid Kannoya Academy." Kata Yukina.
Rei mulai berjalan ke arah Yukina. "Ooh, begitu ya.. kau sudah tersesatkan oleh paham para pahlawan ya.. kasihan.. hahaha.." kata Rei.
"Paham pahlawan? Apa itu?" Tanya Yukina.
"Ooo? Kau tak diberitahu?" Tanya Rei.
"Aku kurang tahu.." kata Yukina.
"Baguslah.. kalau begitu.. akan kujelaskan saat bertarung?" Tanya Rei.
Yukina mulai bersiap.
"Bagus, kau sudah siap!" Kata Rei sambil bertepuk tangan.
"Kau siap untuk... mati..." kata Rei sedikit lebih pelan daripada perkataan sebelumnya.
"A-apa?" Tanya Yukina tanda tidak mendengar.
Rei menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya, tanda untuk diam. Yukina kebingungan dengan tanda itu.
"Bagus.." kata Rei sambil memberikan sebuah jempol padanya.
Yukina masih bingung. Kebingungannya pun hilang seketika ketika melihat 100 bola api bermunculan di sekitar Rei. Bola api itu mengarah ke arah Yukina dengan sangat cepat.
"!!!!"
Yukina berlari, melompat, menunduk, memutar badannya, semua gerakan itu untuk menghindari serangan-serangan Rei.
Salah satu bola hendak mengenai mukanya. Salah satu pedang Yukina beraksi untuk melindunginya. Tetapi, suara pedang yang patah pun terdengar.
"Gaw-" pikir Yukina terlambat, bola api itu sudah mengenai mukanya itu.
"Ahahaha! Yukina! Sebaiknya jika kau ingin melawanku, bawalah 1000 orang Kannoya Academy untuk mengalahkanku!" Kata Rei.