Yukina mendapatkan sebuah rasa yang berbeda.
"Ada seseorang yang belum pernah kurasakan sihirnya sebelumnya.." kata Yukina.
"Eeh.. maksudnya?" Tanya Aerum.
"Hm.. aku kurang mengerti, tetapi.. ada sebuah rasa yang berbeda.." kata Yukina.
*ya, penyihir angin bisa merasakan hawa di sekitar mereka, jadi mereka bisa merasakan seseorang dengan hawa sihirnya.
"Ada seseorang yang paling kuat. Dan dia berada sangat jauh." Kata Yukina.
"Siapa?" Tanya Aerum.
"Aku.. tidak tahu.. tetapi, sepertinya ia adalah dalang dalam semua hal ini." Kata Yukina.
"Baiklah, kalau begitu.. kenapa kau tak datangi saja?" Tanya Aerum.
"Bagaimana dengan kalian?" Tanya Yukina.
Aerum tersenyum,
"Kita akan baik-baik saja, kita berjanji kita akan kembali."
Yukina pun membalas tersenyum kecil.
"Baiklah.." kata Yukina.
"Ke arah mana? Aku akan melontarkanmu." Kata Amiko.
Yukina tidak sadar jika yang berbicara padanya adalah Amiko, jadi ia berkata,
"Ke arah atas, mata angin Selatan."
"Yoosh! Bersiaplah!" Kata Amiko.
"Eeh? Tunggu! Apa?!" Kejut Yukina.
Tetapi terlambat, Amiko sudah melontarkan Yukina ke arah yang ia bicarakan tadi.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH" Jeritnya.
"Sekarang ini baru adil." Kata Amiko.
Jaxon tersenyum sombong.
"Baiklah, Amiko, kita mulai!" Kata Jaxon.