"Aku di mana?" Tanya Yukina.
Saat ini ia berada di sebuah ruangan kosong, hanya berwarna putih. Temboknya pun tidak terlihat.
"Akhirnya aku mati.. aku tidak perlu khawatir akan melukai orang lain lagi." Kata Yukina sedikit tersenyum.
"Apakah benar begitu?"
"Siapa itu?" Tanya Yukina.
Seorang gadis berambut kecoklatan muncul.
"Aku adalah pencipta Kannoya Academy. Panggil saja aku Master Kannoya." Kata gadis itu.
"Master Kannoya.." kata Yukina.
"Apakah tanpa dirimu, semuanya akan bahagia?" Tanya Master Kannoya.
"Tentu saja, mereka pasti berbahagia. Tidak akan ada yang terluka tanpaku." Kata Yukina.
"Lihatlah ini." Kata Master Kannoya.
Master Kannoya menunjukkan sesuatu.
Itu adalah gambar, dimana semuanya berduka akan kematian Yukina.
Di dalam gambar itu,
"Kakak.." tangis Name.
"Mengapa mimpi Yui harus terjadi?" Tanya Junko sambil menangis.
"Tidak... Yukina.." tangis Kurosa.
"Yukina, ayolah.. kau tak mungkin mati.." kata Asuka sambil menangis.
"Maafkan aku.. aku hanyalah partner yang tidak bisa melindungimu.. tetapi, kumohon.. jangan tinggalkan kami!" Kata Ardolph.
"Mengapa mereka menangis?" Tanya Yukina.
"Seharusnya mereka berbahagia." Kata Yukina.
"Karena kamu tidak ada." Jawab master Kannoya.
"Hal yang paling membuat seseorang menangis adalah kehilangan seseorang yang ia cintai." Kata master Kannoya.
"Mereka mencintaimu." Kata master Kannoya.
Yukina hanya bisa menangis, ia merasa bersalah karena ia selalu ingin meninggalkan dunia ini.
"Maafkan.. aku.. teman-teman.." kata Yukina.
"Sekarang kau memahami pentingnya hidup kan?" Tanya master Kannoya.
"Ya.. tapi.. aku tidak ingin melukai mereka lagi." Kata Yukina.
"Baiklah.. memang sebenarnya, kau belum siap mati, Yukina." Kata Master Kannoya.
...
"Kau harus mengobrol sebentar." Kata master Kannoya.
"Dengan siapa?" Tanya Yukina.
Master Kannoya pun menghilang.
"Dengan siapa?" Tanya Yukina.