Kurosa pun berpikir untuk mengunjungi kak Amiko, kakak kelas mereka. Kurosa pun mengajak beberapa teman.
"Bolehkah aku membawa Yui?" Tanya Yukina.
"Semoga kak Amiko tidak takut anjing." Kata Kurosa.
Kurosa, Asuka, Yukina, dan Junko pun mengunjungi kak Amiko.
"Sebenarnya kita mengunjunginya untuk apa?" Tanya Yukina.
"Untuk berterima kasih dan sedikit mengobrol. Aku penasaran dengan kekuatannya." Kata Kurosa.
"Benar juga, kekuatannya benar-benar hebat." Kata Asuka.
Kurosa membuka pintu kak Amiko tanpa mengetuknya.
"KAK AMIKO!" Teriak Kurosa.
"Hey, Kurosa, seharusnya kamu mengetuk pintu terlebih dahulu..." kata Junko.
Lalu mereka terkejut saat melihat seekor kuda unicorn kecil yang berada di dalam kamar kak Amiko.
"EEEEH?! APA ITU?" Tanya Kurosa.
"Hey, kalian.. mengapa kalian tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?" Tanya Amiko.
Akhirnya Amiko mempersilahkan mereka untuk masuk.
"Kak Amiko, Junko baru tahu kalau kak Amiko suka kuda poni." Kata Junko sambil tersenyum.
"Ah.. memalukan tahu.." kata Amiko tersipu-sipu.
"Nama kuda ini siapa?" Tanya Asuka.
"Green tea." Kata Amiko.
"Green tea? Seperti nama minuman!" Kata Kurosa.
"Ya, aku menemukannya di hutan tanpa sengaja, saat kemah dulu." Kata Amiko.
"Green tea sangat menyukai Yui ya, berarti aku harus sering ke sini." Kata Yukina.
"Eh.. jangan.. tidak perlu.." kata Amiko tersipu-sipu.
"Kak Amiko, sebelumnya kami ingin berterima kasih atas bantuannya di turnamen itu." Kata Kurosa.
"Ya, sama-sama." Kata Amiko.
Lalu mereka semua terdiam.
"Kalian ke sini hanya untuk berterima kasih?" Tanya Amiko.
"Oh! Tidak juga! Aku ingin tahu tentang kekuatan kak Amiko yang hebat itu!" Kata Kurosa.
"Benar juga.." kata Junko.
"Oh begitu.. sebenarnya kekuatanku memerlukan stamina yang sangat banyak." Kata Amiko.
"Apa itu stamina?" Tanya Yukina.
"Yukina belum tahu ya? Stamina adalah kekuatan untuk mengeluarkan sihir atau untuk beraktivitas. Keperluan stamina untuk mengeluarkan sihir lebih banyak daripada untuk beraktivitas. Suatu saat kita pasti menerima test rata-rata stamina yang kita perlukan dan miliki." Kata Asuka.
"Oh.." jawab Yukina.
"Kalau kak Amiko memerlukan stamina seberapa banyak?" Tanya Kurosa.
"Kalau aku... sekitar 40.000." Kata Amiko.
"Wah, kalau aku 20.000 terakhir kali. Kalau sekarang aku belum tahu, hehehe..." kata Kurosa.
"Kalau Asuka berapa?" Tanya Amiko.
"Hm.. kalau tidak salah 7000." Kata Asuka.
"Oh iya, jangan lupa kalau stamina kalian bisa meningkat atau berkurang. Kalau ingin stamina meningkat, kalian harus perbanyak latihan kalian. Dengan cara itu juga kemungkinan saat mengeluarkan jurus, stamina yang seharusnya dikeluarkan akan besar bisa menjadi lebih sedikit." Kata Amiko.
Yukina pun berpikir,
"Aku.. tidak paham.."
"Baiklah, biarkan aku beri contoh. Misal, jika Asuka mengeluarkan jurus yang seharusnya memakan 1000 stamina, jika terus dilatih bisa saja hanya mengeluarkan 500 stamina. Begitulah penjelasan singkatnya." Kata Amiko.
Yukina pun mengangguk.
"Kak Amiko, kalau seorang penyihir seperti kakak, bagaimana cara mengeluarkan stamina miliknya?" Tanya Kurosa secara tiba-tiba.
"Yah.. stamina yang dipakai awalnya sedikit, tetapi per detik mereka berkurang sesuai dengan kekuatanku. Aku bisa mengangkat buku ini selama beberapa bulan jika ingin menghabiskan staminaku. Tetapi jika mengangkat satu kompleks sekolah ini maka hanya memerlukan 1 jam saja maka aku bisa kelelahan." Kata Amiko.
"Bagaimana jika kak Amiko sudah kelelahan, tetapi kak Amiko paksakan?" Tanya Kurosa.
"Pertanyaan bagus." Kata Amiko.
Amiko melihat ke arah lengannya.
"Terakhir kali tanganku akan terasa pegal sekali, dan jika dilanjutkan, kata dokter aku bisa mengalami otot robek." Kata Amiko.
"Huaa! Separah itu?!" Teriak Kurosa.
Amiko mengangguk.
Hening pun melanda ruangan.
"Kak Amiko! Mengapa Green tea memiliki warna tubuh yang sangat aneh?" Tanya Kurosa.
"Sepertinya Kurosa yang menyediakan banyak pembicaraan. Dia hebat.." pikir Yukina.
"Aneh? Bagiku tidak." Kata Amiko.
"Ya, biasanya seekor kuda unicorn itu berwarna-warni. Tetapi tubuh Green tea berwarna hijau dan rambutnya coklat kusam." Kata Kurosa.
"Yah, tidak apa-apa. Dia masih terlihat manis." Kata Amiko sambil memegang tubuh Green tea. Green tea menunjukkan ekspresi senang.
"Kak Amiko! Kak Amiko!" Kata Kurosa sambil menarik lengan baju Amiko.
"Ya, ada apa?" Tanya Amiko.
"Kak Amiko, bolehkah aku meminjam semua buku kak Amiko tahun lalu?" Tanya Kurosa.
"Apa-apaan kamu ini? Ini, ambillah." Kata Amiko sambil mengangkat buku-buku miliknya dengan sihirnya.
Saat Kurosa membuka halaman salah satu buku, ternyata isinya masih kosong.
Semuanya pun terkejut.
"KAK AMIKO ANAK MALAS?" Tanya Kurosa.
"Dasar kamu ini... aku mencatat semuanya dengan sihirku, jadi yang bisa melihatnya hanya aku." Kata Amiko.
Akhirnya Kurosa kecewa.
"Oh iya, sepertinya kalian akan kedatangan tamu dari Eropa. Tetapi aku tidak tahu kapan. Ini seperti studi banding." Kata Amiko.
"Eh? Eropa? Wah!" Kata Kurosa antusias.
"Hm.. sepertinya bagus.." kata Asuka.
"Oi! Kamu tidak berpikiran yang aneh kan?" Tanya Kurosa.
"Eropa? Jauh sekali." Kata Junko.
"Bagaimana denganmu Yukina? Kamu tidak antusias?" Tanya Kurosa.
Yukina hanya terdiam. Ia terlihat muram.
"Yukina?" Tanya Kurosa lembut.
Yukina terdunduk.
"Yukina, ada apa?" Tanya Amiko dengan lembut.
Tiba-tiba Yukina berdiri,
"Aku permisi dahulu.." kata Yukina sambil meninggalkan mereka semua.
"Y-Yukina?!" Tanya Kurosa dengan terkejut.
"Ada yang aneh dengannya. Apakah ia baik-baik saja?" Tanya Amiko.
Junko terdiam.
"Teman dari luar. Apakah Yukina takut jika ia mendatangkan kecelakaan padanya jika ia datang? Atau ia merasa...." pikir Junko.
"Tidak-tidak, sepertinya ia lebih merasa bersalah.. mengapa?"