Unduh Aplikasi
11.08% Kannoya Academy / Chapter 49: Kurosa vs Stormy

Bab 49: Kurosa vs Stormy

Akhirnya, giliran Kurosa tiba setelah beberapa pemain saling bertanding.

"Kurosa, semangat! Jangan terlalu memaksakan dirimu." Kata Amiko.

"Ya, kak Amiko!" Kata Kurosa senang.

"Ya, nomor telponmu berapa?" Tanya Katsumi.

"******************. Kalau milikmu?" Tanya Junko.

"******************." Kata Katsumi.

"Hahaha, lucu sekali! Aku melihat ada 2 sampah yang sedang bertukar nomor telpon." Kata seseorang dari belakang mereka.

"Sampah? Kamu bilang Katsumi sampah?!" Kata Junko emosi.

"Kau tidak boleh bilang seperti itu! Junko sangat beda jauh levelnya dengan sampah!" Kata Katsumi yang sangat emosi.

"Huh.. kalian ini.. sepertinya kalian belum pernah melihat penyihir yang amat kuat sehingga kamu berkata kepada sampah bahwa ia adalah penyihir hebat. Memalukan." Katanya.

"Huh menjengkelkan, pergi sana!" Kata Katsumi meledak-ledak.

Yukina melihat dari kejauhan, ia pun berpikir,

"Dari dulu tidak berubah ya.."

"Mari kita sambut pemain kita dari Kannoya Academy, Kurosa! Dan dari Kenichi Kitaro, Stormy!" Kata mc.

Semua penonton bersorak-sorai.

"Hey, kamu, kalau mau kamu boleh menyerah dulu." Kata Stormy.

"Menyerah di awal? Kamu bercanda kan?" Tanya Kurosa.

"Aku tidak pernah bercanda." Kata Stormy.

"Bersiaplah!" Kata mc.

Kurosa dan Stormy pun bersiap.

Laku, tiba-tiba perut Kurosa berbunyi.

"Ups, aku lapar." Pikir Kurosa.

"3... 2... 1! Mulai!" Kata mc sambil disambut oleh sorak-sorai.

Kurosa melindungi dirinya dengan bayangan tipis.

"Hah, pelindung macam seperti itu tak akan bisa menahan seranganku." Kata Stormy sambil melemparkan sebuah bola sihir listrik kepada Kurosa.

Pelindung Kurosa pun segera hancur.

Stormy melemparkan listrik-listrik kepada Kurosa. Kurosa tersetrum oleh sihir Stormy. Kurosa pun menyiapkan sebuah serangan,

"Dark explotion!"

Sebuah bayangan meledak mengenai Stormy, tetapi itu tidak cukup kuat. Kurosa melemparkan sebuah bola bayangan kepada Stormy sambil meneriakkan "Dark fountain!" Bola itu meledak menjadi sebuah air pancur dan itu menyakiti Stormy.

"Jurus macam apa itu?" Tanya para penonton.

"Huh.. ini saja? Kau sudah terlihat lelah!" Kata Stormy.

"Lightning area!" Kata Stormy.

Lalu listrik itu menyetrum semua daerah peperangan itu. Kurosa pun tersetrum. Lalu tanpa ia sadari Stormy sudah berada di depannya dan memukul wajahnya.

Kurosa pun terjatuh lemas, ia memang lemah saat lapar.

Stormy menginjak punggung Kurosa. Dengan sombongnya ia berdiri tegak dan berkata,

"Apakah semua murid Kannoya Academy seperti ini? Sekali serang saja sudah kalah, lemas, tak berdaya!"

Semua penonton pun tertawa.

"Kurosa..." pikir Yukina.

"Dan dia ini, bukannya dia adalah anak dari dua orang pahlawan, the white Knight dan the black Knight? Benar-benar tak bisa diakui mereka itu. Merekanya saja lemah, apalagi anaknya." Tambah Stormy.

"K.. k.. k.." kata Kurosa terbata-bata.

"Grrrr...." Rheinalth pun menggerang.. ia sangat sebal dengan ejekan yang ditimpakan pada Kurosa.

"Sepertinya dia benar-benar memalukan. Lebih baik Kannoya Academy tak usah ikut lomba seperti ini. Malah memalukan nama sekolah mereka sendiri." Kata Stormy.

Semua penonton pun ikut tertawa serta menghina Kannoya Academy,

"Yah.. benar tuh! Sekolah gila!"

"Benar-benar sekolah yang hanya menerima murid-murid buangan! Tak punya standar."

"Lebih baik sekolah Kannoya Academy tidak usah ada saja!"

Kurosa pun mulai menangis. Menyesal dan merasa bersalah ada di dalam hatinya.

Yukina tak tahan. Ia melompat turun ke arena karena melihat temannya menangis.

Yukina segera menendang kaki Stormy yang tadinya menginjak punggung Kurosa.

Semua penonton pun terdiam karena terkejut akan aksi Yukina.

Dengan emosi Yukina berkata,

"Bisakah engkau menghargai usaha orang lain? Meskipun ia sudah kalah, bukan berarti kamu boleh menghinanya kan?!"

Semua penonton pun terdiam.

"Heh? Kenapa sampah? Kamu mau menantangku? Berani sekali kau? Ahahaha! Kamu dihina sedikit saja sudah melarikan diri." Kata Stormy dengan sombongnya.

Yukina hanya terdiam.

"Ya, sampah, lebih baik kamu menjauh dariku secepatnya atau kamu akan terluka." Kata Stormy.

Yukina pun mengangkat Kurosa. Yukina membawa Kurosa ke ruang perawatan.

"M-maafkan aku teman-teman.. aku kalah... dan.. aku telah memalukan nama sekolah kita dan kalian... maafkan aku..." kata Kurosa sambil menangis.

"Tidak apa-apa... kutebak kamu lapar saat turnamen, kau terlihat lemas. Ini, ramen untukmu." Kata Ermin menenangkan sambil memberikannya semangkuk ramen.

"T-tapi.." kata Kurosa.

"Tidak apa-apa, masih ada 5 hari lagi. Turnamen diadakan selama 6 hari." Kata Ermin menenangkan.

"Tapi... aku juga telah memalukan nama orang tuaku. Aku sudah tidak punya muka untuk bertemu dengan mereka." Kata Kurosa sedih.

"Tidak kok, mukamu masih ada." Kata Yukina.

"Aduh.. Yukina.. bukan itu maksudku.." kata Kurosa.

"Tidak apa-apa. Tenanglah. Kegagalan di hari pertama itu tidak apa-apa. Itu bisa menjadi pelajaran untuk hari kemudian." Kata Ermin menenangkan.

Selama mereka menenangkan Kurosa, Yukina pun merasa kesal dengan perbuatan Stormy.

"Besok bagaimana ya? Katanya akan ada dua murid melawan dua murid. Siapa yang kita harus pilih?" Tanya Rheinalth.

"Mungkin Junko dan Denzel. Jika Junko di dekat Denzel, dia pasti semangat." Kata Amiko.

"Kak Amiko kok bisa tahu?" Tanya Rheinalth.

"Tentu saja karena Yukina. Saat ia meneriakan Denzel kepada Junko dan ia menjadi semangat. Huhuhu.. cinta anak remaja memang unik." Kata Amiko sambil tertawa kecil.

"Kak Amiko sendiri sudah punya?" Tanya Rheinalth polos.

Kak Amiko pun terkejut. Ia segera berkata,

"Sudah punya!"

Rheinalth tertawa.

"Semoga besok baik-baik saja."


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C49
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk