Unduh Aplikasi
3.32% Kannoya Academy / Chapter 14: Kito

Bab 14: Kito

"Huh? Membosankan sekali. Apakah kalian selemah ini?" tanya Junko.

Darah masih bercucuran dari tubuh para murid Kannoya itu.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Osamu dalam hati.

"Jika kalian berlama-lama, kalian bisa mati lho.." kata Junko.

"Benar juga..." kata Rheinalth dengan tiba-tiba.

Rheinalth memegang tangannya. Ia berjalan perlahan-lahan menuju ke arah Junko.

"Sihir darah.. lemah terhadap sihir es." kata Rheinalth singkat. Tangan yang dipegangnya selama ini telah membeku karena sihir Rheinalth sendiri, tetapi itu atas kemauannya sendiri. Rheinalth mulai membekukan bagian-bagian tubuh yang terluka dan yang bercucuran darah. Seketika itu juga, darah Rheinalth berhenti mengalir keluar dari tubuhnya.

"Hm.. tidak membosankan rupanya.." kata Junko sambil menatap Rheinalth dengan senang.

"Ardolph... daritadi kamu melamun.." kata Kurosa.

Ardolph hanya diam saja.

Sambil melihat ke arah Ardolph, Kurosa bertanya,

"Apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu terlihat gelisah begitu?"

"Tidak, bukan apa-apa." kata Ardolph sambil memalingkan wajahnya.

"Kito.." pikirnya lagi.

Sambil melihat ke depan, Ardolph bertanya dalam hatinya,

"Kito.. apakah kau akan baik-baik saja?"

"Huft.. sudah pasti kamu memikirkan sesuatu. Beritahukan kepadaku agar kamu tidak gelisah lagi." kata Kurosa dengan kesal.

"Ah.. kamu ternyata menjengkelkan juga ya." Kata Ardolph sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya.

"Beritahu aku.." kata Kurosa dengan kesal.

"Malas ah.." kata Ardolph singkat.

"Kito.." pikirnya lagi.

Masa lalu mereka pun berjalan dalam pikiran Ardolph.

"Hey Ardolph." kata seorang anak lelaki berambut jingga. Ia berlari ke arah Ardolph.

"Oh, Kito ya?" balas Ardolph.

"Beraninya kamu meninggalkan aku lagi." kata Kito dengan kesal.

Sambil menggaruk kepalanya, Ardolph menjawab,

"Habis.. kamu sangat lama.."

"Huh, setidaknya tunggu sebentar saja kan bisa?" kata Kito sambil kesal.

"Hey, Kito." kata Ardolph.

"Ada apa Ardolph?" balas Kito penasaran.

"Apakah kita akan baik-baik saja? Habis, berdasarkan berita kita terkena sihir parasit." kata Ardolph.

"Sihir parasit? Mana ada sihir seperti itu?" kata Kito.

"Oh, jadi kita akan baik-baik saja kan? Aku tidak akan berubah menjadi serigala dan kamu menjadi singa kan?" tanya Ardolph khawatir.

"Tak apa. Jikapun itu benar, aku tidak akan memakan sahabatku sendiri." kata Kito.

"Oh begitu ya.." jawab Ardolph.

"ARDOLPH!" teriak Kurosa.

"Ah! Apa? Apa?" teriak Ardolph terkejut.

Kurosa menembamkan pipinya yang berarti dia sedang kesal. Lalu Kurosa berkata,

"Duh.. kamu ini, melamun lagi." kata Kurosa.

"Ah.. begitu ya.. maafkan deh..." kata Ardolph sambil menggaruk kepalanya.

"Kito... semoga kamu menyadarinya.." kata Ardolph dalam hati.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C14
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk