Aku segera mencengkeram lengan Lucky saat seorang pemuda yang tengah dikerubuti teman-teman perempuanku berdiri dari duduknya dan menyambutku di teras rumah Mak Ijah. Dia tersenyum lebar penuh percaya diri.
"Zie!"
Rafa!
Aku tersenyum dingin, hanya sekedar untuk menghormatinya. Aku meminta Lucky untuk menemaniku menemui Rafa meski di situ sudah ada Ria Cs. Aku segera duduk agak jauh dari Rafa
"Sudah lama, Kak?" tanyaku berbasa-basi.
"Lumayan lama, sejak kalian belum pulang." Rafa menatap ke jam tangan yang dipakainya.
Aku menatap ke meja yang ada di depan Rafa, sudah ada sebuah gelas yang berisi teh yang tinggal separuhnya dan sepiring pisang rebus.
"Ada perlu apa kemari, Kak?" tanya Lucky sambil mengambil sebuah pisang goreng dan mengunyahnya.
"Kebetulan tadi ada keperluan di kampung bawah jadi sekalian saja main kemari." jawabnya dengan tenang, aku segera menunduk saat mata kami bertemu.