"Ada kalanya cinta adalah sesuatu yang tidak terduga. Kalau belum waktunya, maka sekeras apa pun kita berusaha juga akan percuma. Ketika dia benar-benar datang, maka diusir pun tidak bisa. Di saat itu kita seharusnya menghargai, karena begitu melewatkannya, maka tidak akan ada kesempatan lagi. Sebenarnya prinsip ini sangat sederhana, semua orang mengerti. Tetapi ketika terjadi pada diri sendiri, kita selalu tidak bisa melihat dengan jelas."
Mendengar perkataannya itu, mau tidak mau Qin Xiya agak goyah. Dia teringat dengan wajah terguncang Xiao Han saat menumpahkan mangkuk berisi obat itu. Teringat saat Xiao Han memeluknya dengan sedih ketika hatinya sakit dan merana…
Sepertinya perlakuan Xiao Han kepadanya benar-benar tidak sama seperti dulu.
Apakah dia benar-benar telah jatuh cinta kepadanya?
Qin Xiya berpikir sampai kepalanya sakit. Dia mengangkat tangan dan memegangi keningnya, tidak tahu harus melakukan apa.