Unduh Aplikasi
62.5% THE PUZZLE GIRL / Chapter 10: LIBRARY

Bab 10: LIBRARY

Missing 5 (LIBRARY) PERPUSTAKAAN

Ngggiiiiiiieeekkkkkkk….. 

bunyi pintu perpustakaan yang dibuka Eve secara perlahan.

Jantungnya memburu, Eve beberapa kali menelan salivanya sebelum membuka pintu tersebut.

"Hmmmmppppp.." 

Eve menutup mulutnya tiba-tiba. Kedua tangannya membekap erat, Eve berupaya menahan diri dari teriakan.

Eve melangkah perlahan sambil membekap mulutnya sendiri, matanya berkaca-kaca karena takut. Ia melihat sangat terkejut melihat bercak darah di lantai perpustakaan itu. Dengan mata yang semakin berkaca-kaca karena takut dan kaget, Eve berjalan perlahan mengikuti jejak darah itu, hatinya berkecamuk tidak karuan, keringat dingin mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Lantai itu merah dengan darah. Eve terus mengikuti jejak itu. Terus berbelok melewati bilik-bilik lemari perpustakaan. Pemandangan yang sangat mencekam. Bau amis dari darah itupun masih tercium.

"hmmmmpppppppp!!!!!"" kembali Eve menahan mulutnya melihat sesuatu yang lebih mengejutkan lagi,

Ia melihat sesosok tubuh tergeletak di lantai, Eve seketika mematung, badannya terasa kaku. Ia berusaha menenangkan dirinya. 

Eve kembali menelan salivanya, Ia mendekati jasad itu dan perlahan mencoba mengenalinya. 

Wajahnya terlihat familiar, meski tampak pucat.

"Ya Tuhannn.. Bibi Jean??? "

"Oh tidaaaak, Bibi…???" Ucap Eve dengan suara pelan dan gemetar, napasnya tertahan di dada, menahan syok yang begitu hebat menghantam dirinya.

Eve perlahan membuka Jacket yang dipakainya, ia membentangkannya dan menutupi wajah bibi Jean dari kepala hingga pertengahan badan.

Eve memang pernah memecahkan sebuah kasus pembunuhan, dan beberapa kali harus terpaksa melihat mayat. Namun tapi kali ini, ia harus terlibat dengan jasad seseorang yang dikenalinya, Eve sangat terpukul, badannya terasa kaku, wajahnya berubah menjadi benar-benar pucat, jari-jari tangan dan kakinya menjadi sangat dingin akibat Syok, bulu kuduknya terus berdiri, merinding melihat hal tersebut. Eve seakan-akan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Maafkan aku Bi,,, Maafkan aku tidak bisa segera datang..!"

"Apa yang terjadi di sini bi? Apa yang terjadi padamu? Ya Tuhan…." Eve kembali menangis, airmatanya tak bisa di bendung lagi.

"Dean kau dimana??"

"Apakah mungkin kasus yang kau bawa padaku malam itu adalah tentang bibimu?? dan bodohnya aku langsung menampiknya begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu, bahkan aku sama sekali tak memberimu kesempatan untuk menjelaskan detil kasusnya…" Eve bermonolog, sangat menyesal dan sedih dengan apa yang telah terjadi. Seandainya saat itu waktu dapat diputar kembali. 

Seluruh badan Eve gemetar diliputi rasa takut yang terus menerus meneror dirinya. 

Kecewa! Sedih! Marah! Semua bercampur aduk menjadi satu, seluruh tubuh Eve bergetar, seakan tak mampu menerima kondisi saat ini.

Sambil gemetaran Eve kembali berdiri, ia melangkah perlahan…

Kakinya gemetar saat melangkah… Namun ia masih harus menyusuri tempat itu. Siapa tau masih ada korban jiwa yang lain.

Eve terus berjalan maju dengan perlahan, Ia melangkah kebagian lain dalam bilik perpustakaan itu

Eve melihat sesuatu yang membuatnya kembali tersontak…

"Ya Tuhan!!! Dean??? Apa itu kau??" 

Eve memanggil perlahan sesosok pria yang duduk bersandar di sudut dinding dengan memeluk kedua lutut kakinya. Pria itu menyembunyikan wajahnya diantara ke dua tangan dan kakinya. Terlihat kakinya terbungkus dengan kain yang digulung melingkar dan berdarah. Sosok tersebut tidak menyadari kedatangan Eve. Ia sepertinya tertidur.

Eve berjalan mendekatinya…

"Dean?"

"Apa itu kau?

Mendengar suara Eve , orang tersebut kaget.. Ia tersadar dan mengangkat wajahnya… 

"Eve?" kata orang tersebut perlahan dan lemah. Wajahnya terlihat sangat kusam, matanya sayu dan lemah.

Melihat wajahnya, Eve langsung mengenalinya…

"Joe???" ucap Eve kaget dan keheranan, ia melihat teman masa kecilnya itu ada disini.

Eve segera mendekati Joe dan memegang lenganya.

"Joe, apa yang terjadi disini? Kamu terluka? dimana Dean?" Eve menatap Joe dengan tatapan yang benar-benar serius.

"ssssttttttt… jangan berisik…., mereka akan mengetahui kalau kita disini!" ucap Joe sambil mengarahkan jari telunjuknya di depan mulut.

"Mereka?? Mereka siapa?? Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Eve penasaran.

"Joe, Apa yang terjadi dengan bibi Jean?" 

"Joe! Kumohon katakanlah padaku… katakanlah" ucap Eve sambil menangis dan menggoyangkan pundak Joe bertubi-tubi.

"ssssttttttttt….." Joe menutup mulut Eve dengan tangan kirinya,mencoba menenangkannya sekaligus membuat Eve diam.

"Aku akan menjelaskannya padamu nanti, tapi sekarang aku butuh kau untuk tenang dulu.."

"kau mengerti?" kata Joe berbicara sambil berbisik. Ia menatap langsung dengan serius kedua bola mata Eve.

Eve mengangguk, menandakan bahwa ia mengerti dan mencoba agar bisa lebih tenang. 

"baiklah…" kata Joe sambil melepaskan tangannya dari mulut Eve secara perlahan-lahan.

"Eeerrggghhhh… eeehhhh…. Heeehhhhh" Joe merintih menahan sakit sambil kembali menyandarkan tubuh nya ke dinding.

"Aku terluka saat mencoba melarikan diri... Kakiku tertembak dan aku tidak bisa berlari dengan cepat.. Mereka berhasil menangkapku lagi.." kata Joe dengan napas yang terhengah-hengah karena menahan sakit.

Eve terus memperhatikan Joe dengan serius. 

"Mereka yang membawaku dan bibi Jean kesini…"

"Mereka?? Mereka siapa?" Tanya Eve penasaran sambil mengerutkan dahi.

"Aku tidak tau jelas siapa mereka… Aku tidak mengenali mereka, beberapa dari mereka menggunakan topeng dan beberapa menggunakan kain untuk menutupi wajahnya"

"sepertinya mereka ada 5 orang…" lanjut Joe menjelaskan.

"Aku bahkan belum bertemu dengan Dean tiba di sini, aku sangat kaget menyadari bahwa kota ini tidak berpenghuni! Dan tiba-tiba aku di sergap dan di bawa ke rumah bibi Jean" 

"Lalu bagaimana kamu bisa ke kota ini??" Tanya Eve..

"Dean menghubungiku dan memintaku membantunya,, sebenarnya aku sedang lari dari masalah di rumah,, aku sedang ingin menenangkan diri di sini, berlibur dan bertemu dengan Dean."

"saat aku menghubunginya dua hari yang lalu untuk mengatakan bahwa aku akan datang ketempatnya, ia berkata dia mendapat sedikit masalah, Dean meminta bantuanku untuk menolongnya, lalu ia memberikanku alamat bibinya, ia bahkan sempat mengirimkan peta lokasi tempat ini"

"Saat tiba dikota ini… aku sudah merasa sangat aneh… Namun aku tetap kerumah bibi Jean,, sesampainya di sana, aku di todong dengan senjata, mereka mengarahkanku untuk masuk kedalam rumah, aku mencoba melawan dengan menginjak kaki orang yang mendorongku dari belakang, menyikut perutnya, aku terus membuat perlawanan dan berlari, tapi mereka berhasil menembak kakiku, mereka menangkapku dan membawaku kesini.."

"Apa kamu bertemu bibi Jean? Kenapa bibi Jean bisa meninggal?"

"Aku tidak tau, saat sampai di sini ia sudah meninggal.."

"Ya Tuhan,,," ujar Eve tak bisa berkata-kata lagi.

Sejenak Eve terdiam..

"kapan mereka akan kembali kesini???" Tanya eve

"Aku tidak tau.." ujar Joe,

"Sebaiknya kamu cepat pergi dari sini Eve, disini sangat berbahaya.. Selamatkan dirimu secepatnya dan hubungi polisi.." kata Joe mengkhawatirkan Eve

"Tidak tanpamu Joe..!! Apalagi keadaanmu sedang terluka… Terlalu beresiko untuk begitu saja pergi dari sini, aku curiga mereka telah mengawasi langkahku sejak awal.." jelas Eve

Joe menghembuskan napasnya. Ia hanya bisa menatap Eve dengan alis yang menyatu ketengah.

"Joe… Biar ku lihat lukamu…Sepertinya kamu harus segera diobati, atau luka ini akan terinfeksi…" lanjut Eve.

"Tidak Eve, tinggalkan saja aku,,, Aku hanya akan menjadi beban untukmu.. Pergilah dan selamatkan dirimu terlebih dahulu!" Jawab Joe menolak tawaran Eve.

"JOE!!!! Aku tak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi..!!" kata Eve tegas.

"Ayo,,, aku akan memegangmu… kita pergi dari sini…" ucap Eve sambil memapah Joe untuk berdiri.

"sebaiknya kita mencari Klinik Sekolah, disana pasti ada obat-obatan.." lanjut Eve 

Perlahan Eve memapah Joe, memegang pinggangnya, membantu Joe untuk berjalan dan mencari klinik sekolah… 

__________________________________________________________________________________

Jadi dimana Dean berada? 

Mengapa Dean bisa meninggal kan pesan dikaca itu?

Bagaimana Dean bisa tau Joe dan Bibi akan berada di perpustakan Light Hall School..??

Simak terus ke BAB selanjutnyaaaaa

Stay Tuned on "The Puzzle Girl"


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C10
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk