Unduh Aplikasi
81.81% Post-Apocalypse in Pararel World / Chapter 9: Bab 9 mansion

Bab 9: Bab 9 mansion

"pedang Bagus"

aku menganggukkan kepalaku dan mencoba mengayunkannya beberapa kali. lalu aku mencoba mengayunkannya ke meja yang ada di depanku, sepertinya meja itu terbuat dari kayu jati.

Slash!

meja tersebut langsung terbelah menjadi dua bagian, dan tidak ada bekas pemotongan sama sekali. dengan pedang tersebut, aku lalu keluar dari bank.

swish

sebuah kertas terbang di depanku, lalu aku mengambilnya.

20xx, semua pembangkit tenaga nuklir telah di ledakan untuk menghancurkan gerombolan zombie.

20xx, kapal luar angkasa paradise, di luncurkan dan mengangkut hampir 65% populasi yang tersisa.

21xx, dua puluh tahun setelah paradise di luncurkan.

.....

"21xx wow dunia ini seratus tahun lebih dari dunia ku"

sebagian besar catatan tentang hal-hal yang terjadi dua puluh tahun yang lalu, sebelum tahun 2100. dan catatan terakhir ditemukan di sebuah buku catatan bekas yang tertutup pasir di tanah.

gruhhh gruhhh

"sepertinya akan segera hujan, lebih baik mencari tempat bagus untuk berlindung. karena aku tidak tahu apakah hujan tersebut memiliki radiasi, hmm....kurasa mansion itu cukup baik"

aku melihat awan gelap di langit, yang perlahan-lahan mendekat ke arahnya. dia berjalan ke arah yang sepertinya jalan ke sebuah perumahan sebelum kiamat, sambil menghindari zombie yang berkeliaran. dan dia akhirnya melihat sebuah mansion yang memiliki tempat yang cukup bagus, dindingnya cukup tinggi sekitar dua meter cukup untuk menghalangi zombie. aku lalu melompati dinding mansion, dengan kekuatannya sekarang tinggi tembok ini tidak cukup untuk menghalanginya.

"wow tempat ini cukup besar, hei apa itu.."

saat aku masuk ke dalam mansion, aku melihat bagian dalam cukup luas di beberapa bagian ada perabot rumah yang masih utuh maupun rusak. saat dia sedang menelusuri ruangan demi ruangan dalam mansion, aku tiba tiba kaget karena dia menemukan seorang wanita terbaring lemah di lantai suatu ruangan yang sepertinya adalah ruang tidur. mungkin mendengar suara pintu terbuka, wanita tersebut melihat ke arah Dimas.

"ahhh.."

wanita tersebut sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi dia pingsan terlebih dahulu. aku yang baru saja tersadar dari keterkejutannya, langsung mengangkat wanita tersebut ke atas kasur di ruangan itu, setelah itu dia langsung membuka inventorinya dan mengeluarkan beberapa botol minuman, dia lalu membuat wanita tersebut bersandar di dinding, mungkin karena wanita tersebut masih sadar, saat dia merasakan cairan masuk kedalam tubuhnya, dia langsung menelan minuman tersebut, seperti seorang musafir kehausan yang melihat sebuah oasis penuh air dan pohon buah. setelah meminum beberapa botol minuman, dia mulai mendapatkan kekuatan kembali. saat wanita tersebut sedang meminum minuman tersebut, aku pergi duduk di salah satu kursi di ruangan tersebut meninggalkan beberapa makanan ringan dan sebotol minuman. saat wanita tersebut menyelesaikan minumannya, dia mulai menatap Dimas, ditatap seperti itu, aku hanya membalas dengan senyuman.

"siapa kamu?, dan kenapa kamu menyelamatkanku?"

"siapa aku, kamu tidak perlu tahu. dan alasanku menyelamatkanmu adalah untuk menanyakan beberapa hal kepadamu"

"kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu?"

"karena aku akan memberimu makanan yang kamu makan tadi"

Luciel menunjuk bekas makanan dan minuman, lalu menunjuk ke arah ransel yang di bawahnya.

"ohh apakah kamu tidak takut, aku akan merampokmu"

"kamu bisa mencobanya"

wanita tersebut masih menatap waspada padaku, wanita Tersebut menenangkan diriku, lalu dia berkata mengancam sambil tersenyum. tapi pandangannya masih tetap pada ransel di bawahku. setelah aku berbicara, wanita tersebut langsung melompat ke arahnya dengan tangannya yang meninju ke depan. saat kepalan tangannya akan mencapaiku, wanita tersebut tersenyum penuh kemenangan. tapi saat kepalan tangan tersebut seharusnya mengenai kepalaku, kepalan tangan wanita tersebut langsung melewati dan aku sudah menghilang dari tempatnya tadi, karena pukulannya tidak mengenai sasaran, wanita tersebut langsung terjatuh ke lantai, sesaat setelah jatuh, wanita tersebut berguling, dan tidak lupa untuk mengulurkan tangannya ke tempat ransel berada, tapi tangannya tidak mencapai apapun.

"mencari ini"

sebuah suara tiba-tiba terdengar dari belakangnya, saat wanita tersebut menoleh, dia melihatku, dan aku membalas menatapnya dengan tersenyum sambil memegang ransel di salah satu tangannya.

saat wanita tersebut akan merebut ransel dariku, tiba-tiba aku menghilang kembali. lalu dia merasakan sebuah pukulan di bagian belakang tubuhnya, dan kesadarannya mulai kabur.

"kamu masih terlalu lemah untuk ku.."

itu adalah suara terakhir yang di dengar wanita tersebut sebelum kesadarannya menghilang.

aku hanya menggelengkan kepalaku sambil tersenyum saat melihat wanita yang saat ini pingsan di lantai, dia lalu mengangkat wanita tersebut dan meletakkannya kembali di kasur. lalu aku duduk kembali ke kursiku tadi, sambil merenungkan pertarungan yang baru saja dilakukan.

walaupun aku tahu bahwa dunia ini adalah dunia Post-Apocalypse, walaupun aku tahu bahwa sejarah dunia ini berbeda dengan dunianya.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C9
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk