Menjadi istri Mahendra tak mudah, aku mengerti dengan baik tentang ini. Nada kesal bercampur dengan kata 'Sial' dari bawahan yang paling dekat dengan suamiku membuatku sadar, ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang mengharuskanku berpikir cepat secepat mata para ajudannya membara ke segala sisi.
Aku sudah mengalami kejadian semacam ini lebih sekali. Mungkin dulu aku perlu bertanya-tanya, namun kini segalanya lebih mudah aku mengerti. Tiga orang yang berjalan mengiringi langkahku punya pola lirikan senada dan dalam waktu singkat aku paham ada yang membuntuti kami.
Roland yang berada di belakangku, terdengar menghubungi yang lain. Tentu saja dia memanfaatkan alat yang terpasang di telinganya, [Kita harus memindahkannya sekarang juga,] dia berbicara dengan nada cepat yang tak semuanya mampu aku cerna.