"Presdir,"
"Jangan menggangguku! Please pergilah!" Hendra menggertak seseorang tanpa melihat siapa yang ia gertak, sebab lelaki yang memanggilnya duduk di belakang punggung Mahendra.
"Juan.." Aruna yang risi mendapatkan sesapan leher di tempat umum, -walaupun lampu meredup sempurna, hanya menyisakan langit menghitam-. Begitu terkejut, membuka lebar-lebar matanya. Pemuda yang duduk di belakang Mahendra adalah seorang yang ingin dia temui. Juan belum sempat mendapatkan ucapan terima kasih darinya. Juan ialah seseorang yang menjadi malaikat penolong kala Rey membawanya malam itu. Seandainya tidak ada Juan, entah apa yang terjadi pada dirinya (Aruna).
Hendra menoleh ke belakang, "Hai Bro," keduanya lekas bangkit bersalaman dan saling memeluk. Raut muka mereka hangat bersahabat, ber-kebalik-kan dengan lelaki yang sempat berdiri dengan ekspresi kurang jenak. Ajudan ini begitu berhati-hati terhadap kedatangan Juan.