"Mommy,"
Deg
Suara ini berasal dari sisi kiri Aruna. Semua mata sontak direnggut oleh berdirinya sosok lelaki bermata biru, setelah menyadari dirinya di perhatikan orang orang di sekitar, Hendra duduk kembali.
"thank you for giving birth to me," ucap Hendra tanpa sadar menggetarkan banyak hati tersembunyi. Pria ini bahkan terserang gugup meraih sendok yang berjajar di hadapannya, tak lama diletakkan kembali, dia grogi, lagi-lagi membuat gerakan janggal, memutuskan mengambil kue muffin coklat dan buru-buru menikmatinya begitu saja.
Aruna tahu suaminya sedang gugup, cara Hendra menutupi ekspresi canggungnya dengan menjalankan aktivitas tidak penting seperti yang baru saja ia tunjukkan. Termasuk membatasi arah pandangnya terhadap orang-orang di sekitarnya.
"Apa muffin-nya enak?" perempuan yang menyadari kecanggungan menyerang seluruh anggota keluarga, lekas memutuskan memecah kebekuan.