Melihat angka yang berwarna merah itu, kepala Hai Xiaotang pun berdengung.
Tubuhnya menjadi kaku dan dia tidak berani bergerak sedikit pun.
Hai Xiaotang melihat ke orang di sekelilingnya, lalu berkata dengan nada tertekan, "Kalian cepatlah lari, bomnya sudah mau meledak…"
Para sandera pun langsung berlari dengan panik menuju keluar tanpa sempat melepaskan tali yang mengikat tubuh mereka.
Dalam sekejap mata Hai Xiaotang pun dipenuhi dengan air mata.
Dia sebentar lagi akan mati…
Di kehidupan lalu dia mati dengan perasaan tidak rela. Di kehidupan ini dia telah berjuang untuk hidup, tetapi apakah memang dia tidak bisa mengubah nasibnya?
Mengapa dia tidak boleh menjalani seumur hidupnya dengan tenang?
Pada saat benak Hai Xiaotang sedang dipenuhi oleh keputusasaan, sebuah bayangan yang tinggi besar menerjang masuk ke dalam!
Dongfang Yu langsung masuk tanpa peduli akan bahaya.