"Terima kasih aku akan datang tapi sebenarnya aku.." Rayyan terlihat memandang jam tangannya sebelum dia menepuk pundak istrinya itu. "Sinta ayo kita pergi, ada banyak urusan yang harus diselesaikan." potong Rayyan.
Sinta mengerti dan menoleh pada Ai yang diam. "Maaf kami tak punya banyak waktu, ada banyak sekali urusan yang harus kami kerjakan. Untuk pesta kecilnya kami mengadakan untuk besok, dah Ai." Sinta dan suaminya pun berlalu pergi meninggalkan Ai yang masih terpaku di depan pintu.
Wanita itu kemudian memasang wajah murung dan mengeluarkan napas berat. Dia lantas menutup pintu dan menaruh kue yang diberikan oleh Sinta ke meja dan beralih ke sofa untuk mendudukan diri. Diambilnya telepon dan menghubungi Dani. "Halo."
"Halo, Dani." sapa Ai dan hendak mengatakan tetapi langsung dipotong pria itu. "Ada apa kau meneleponku? Jangan katakan bahwa kau dan bayimu merindukan aku?"