Bab 88 | Belum Membaik
***
(Bab sebelumnya..)
Arsya kembali menatap Keral, "Aku mau putus!"
"Nggak. Gue nggak mau!"
"Kita putus atau nadi aku yang putus?"
Arsya menempelkan pisau tersebut ke pergelangan tangannya, matanya masih menatap Keral seakan takut lengah jika Keral tiba-tiba mengambil alih pisaunya.
"Gue gak mau putus dan buang pisau sial*n itu!!" bentak Keral.
"AKU MAU PUTUS, RAL!!" jerit Arsya.
Keral mengacak rambutnya, bingung, panik sekaligus frustasi,
"Kenapa? Karena gue selalu nyakitin lo? Karena gue selalu main sama cewek lain di belakang lo? Karena gue--?"
"Anggap aja bukan karena kamu. Kamu nggak salah tapi aku yang salah udah cinta sama orang yang nggak cinta sama aku."
"Gue cinta sama lo."