04:53
"Gue nggak mau menggurui atau ngatain lo cowok brengsek karena gue pun juga sama kayak lo." Raskal meletakkan baskom berisi air dingin beserta sapu tangan bekas kompresan Keral di atas nakas lalu duduk di pinggiran brankar Alta. Di depannya, Keral duduk menyandar pada sofa sembari memejamkan mata. Di sofa panjang, tepat di samping Keral, Satya tidur meringkuk.
Sekarang, sisa mereka bertiga yang menjaga Alta, sedangkan Ari sudah pulang beberapa jam yang lalu usai Alta operasi karena harus sekolah.
"Gue nggak masalah kalau orang yang lo pacarin itu Laudi, Kara, atau siapapun itu. Gue nggak kenal mereka dengan dekat. Mau lo nyakitin mereka, gue nggak bakal peduli." Raskal menciptakan jeda cukup lama untuk kembali berbicara. "Tapi, Arsya temen gue. Seberapapun ngeselinnya dia, dia termasuk orang-orang terdekat gue. Jadi, kalau lo nyakitin Arsya, gue bisa bales perlakuan lo dengan cara yang sama. Meskipun lo juga temen gue."