Bang Ole langsung menyusul Arai masuk ke dalam paviliun tempat mereka tinggal ketika ia melihat wajah lesu Arai. Setibanya di dalam paviliun ia langsung mengerutkan keningnya menyaksikan Arai yang tengah bersandar pada sofa kecil di dalam paviliun mereka. "Kenapa muka lu di tekuk begitu?"
Arai langsung menoleh pada Bang Ole. "Ngga ada apa-apa. Cuma ada masalah sedikit di sasana. Bapak udah liat Bang Aslan belum?"
Bang Ole langsung menggelengkan kepalanya. "Gue daritadi di dekat kolam renang aja nyiapin buat bakar-bakar ikan. Tapi, katanya Pak Asep si Aslan keliatannya lagi kesel."
Arai menghela napas panjang. "Gimana ngga kesel? Si Roy sengaja nyampur vitamin punya Bang Aslan sama obat-obatan steroid."
Mata Bang Ole membulat. "Ah, yang bener lu?"
"Yee, ngapain juga gue bohong," sahut Arai.
"Kok Roy bisa masuk ke dalam sasananya si John?" tanya Bang Ole.
"Dia nyuruh OB baru di sasana buat melancarkan aksinya," jawab Arai.
"Si Bimo maksud lu?"
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^