Selesai dari kamar mandi, Aslan segera ke kamar dan duduk di ujung tempat tidur, sementara Karina sedang duduk sambil bersandar pada kepala tempat tidur. Aslan menghela napas panjang sembari menoleh ke arah Karina. "Kamu pasti capek. Seharian ini kamu udah dua kali behadapan sama aku yang lepas kendali."
Karina mengedipkan matanya dan tersenyum simpul pada Aslan. "It's not a big deal."
"Sorry," ujar Aslan.
"Kamu ngga perlu minta maaf soal tadi. Bukan salah kamu kalau kamu sampai punya trauma mendalam seperti itu," sahut Karina. Ia kemudian mendekat pada Aslan dan memeluknya dari belakangan.
"Jangan merasa buruk hanya karena kamu punya trauma masa lalu yang buruk. Apapun yang terjadi di masa lalu, itu bukan salah kamu. Kamu cuma korban," ucap Karina.
Aslan hanya bisa terdiam setelah mendengarkan ucapan Karina. Ia memegang lengan Karina yang sedang memeluknya. Ia kemudian sedikit menyandarkan kepalanya pada kepala Karina sambil memejamkan matanya.
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^