"Lu ngga bisa ambil keputusan sembarangan gitu aja tanpa ngomong dulu sama gue, Lan," ujar Karina.
"Sorry, gue refleks aja ngomong kaya gitu," sahut Aslan.
"Lain kalo lu jangan kaya gitu."
Aslan menganggukkan kepalanya. "Oke. Iain kali gue ngga bakal gitu lagi. Gue lupa kalo gue ini cuma boneka kalian." Ia kemudian berjalan keluar dari gedung kantor tempat ia melakukan pertemuan bersama Karina dan seorang Pengusaha bernama Bara Aditya Pradana.
Karina mengerutkan keningnya ketika Aslan masuk ke dalam mobilnya. Ia kemudian menarik lengan Nadia yang hendak masuk ke dalam mobil yang sama dengan Aslan. "What is wrong with him?"
Nadia menggeleng. "Gue juga ngga tau dia lagi kenapa. Seharian ini ketusnya ngalah-ngalahin Leon."
Karina menatap Nadia tidak percaya. Nadia mengangguk untuk meyakinkan Karina.
"Kalian ngga masuk ke mobil?" Seru Aslan dari dalam mobil.
"Iya," sahut Nadia. Ia kemudian menatap Karina. "Nanti kita omongin lagi."
Terima Kasih sudah membaca karya kedua saya, hope you guys enjoy it.
Terus berikan dukungan kalian melalui vote, review dan komentar. Terima kasih ^^